TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Detik-detik kecelakaan bus di Sumedang, Kamis (11/3/2021) dinihari, masih lekat dalam ingatan Mimin Mintarsih (52).
Mimin merupakan salah satu penumpang selamat dalam kecelakaan maut bus di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tersebut.
Warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, itu beserta dua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun selamat dalam kecelakaan bus maut tersebut.
Sebanyak 27 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, tersebut.
Bus maut tersebut membawa total 63 orang penumpang tersebut, rinciannya 55 orang dewasa, 5 anak-anak serta sopir, kondektur, dan pemilik PO.
Update Kecelakaan Bus di Sumedang: Total 66 Korban Berhasil Dievakuasi, 27 Orang Dinyatakan Tewas
Kecelakaan Bus di Sumedang: Korban Selamat Akui Cium Bau Kampas Rem, Penumpang Sempat Teriak Takbir
Deretan Kecelakaan Mengerikan di Area Smelter Morosi, Digilas Truk 10 Roda, Dihantam Truk 18 Roda
Mimin Mintarsih yang menjadi salah satu penumpang selamat dalam kecelakaan maut bus tersebut, Kamis (11/3/2021), menceritakan detik-detik terjadinya kecelakaan.
Menurut Mimin, saat mulai menyadari tanda bahaya, para penumpang secara serempak berteriak dan mengucapkan takbir.
"Semua orang teriak Allahhu akbar, takbir," ujar Mimin.
Mimin yang duduk di jok kedua dari sopir menyebut, bus oleng sebelum masuk ke jurang.
"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," jelas Mimin.
Saat di jalan, menurut Mimin, sudah tercium bau sangit kampas rem.
Salah seorang penumpang bahkan meminta sopir memeriksanya.
"Sopir bilang remnya blong," ujar Mimin.
Akibat kecelakaan itu, Mimin terjepit jok di dalam bus.
Sedangkan kedua anaknya terpental ke belakang.