TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Halu Oleo (UHO) mendukung kegiatan Latihan Dasar Mahasiswa (LDK) yang berujung aksi perpeloncoan.
Perpeloncoan itu dilakukan di Pantai Nambo, Kelurahan Nambo, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Minggu (28/2/2021).
Aksi dugaan kekerasan dilakukan puluhan mahasiswa senior terhadap puluhan mahasiswa angkatan 2020.
Ketua BEM UHO Arlin mengatakan, kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) tersebut sudah tepat.
Baca juga: Kasus Perpeloncoan Mahasiswa UHO, Dekan FKIP Pilih Bungkam, Minta Wakilnya Menjawab
Baca juga: Rumah Sakit UHO Bak ‘Hutan’ Rumput, Kaca Pecah, Dinding Kusam, Tergenang Air, Kabel dan Bolham Raib
Baca juga: Fakta-fakta Perpeloncoan Mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari, Sikap Rektorat UHO dan Polda Sultra
"Sudah cocok, hanya saja ada beberapa yang perlu dimasifkan dan diperbaiki, supaya tidak mengundang komentar publik," ucap Arlin kepada TribunnewsSultra.com melalui via telpon, Rabu (3/3/2021).
Arlin dengan tegas mengatakan, akan memasang badan untuk melindungi kegiatan kemahasiswaan atas nama UHO jika terjadi hal yang tidak dinginkan.
"Saya siap bertanggungjawab. Karena sudah bagian dari saya untuk melindungi mahasiswa jika ada yang keberatan, tetapi sejauh ini mahasiswa yang mengikuti LDK tersebut menerima," tambahnya.
Arlin menyampaikan, perkara ini sudah ditindaklanjuti pihak birokrasi yakni Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dengan beberapa pimpinan fakultas di UHO.
Meski begitu, Arlin berharap, kegiatan kemahasiswaan bisa lebih produktif, sebab di era digitalisasi, revolusi 4.0, setiap orang harus bisa beradaptasi, agar bisa menciptakan kegiatan yang bisa melatih diri.
"Bukan hanya mental mahasiswa tetapi juga wawasan mahasiswa yang harus di tambah, berupa soft skill, hard skill dan menejemen leadership pada mahasiswa yang harus ditumbuhkan sejak semester 1," jelasnya.
Arlin mengaku, bukan ingin mencampuri urusan BEM fakultas atau sampai himpunan jurusan, tapi ingin membantu serta berkolaborasi karena masa pandemi agar bisa menciptakan inovasi.
Sehingga UHO dapat menjadi bahan rujukan kampus terbaik dalam hal mengatur kelembagaan untuk mengaderisasi mahasiswa UHO.
Bukan hanya untuk UHO atau Sulawesi Tenggara, tapi untuk Indonesia.
"Saya mendukung kegiatan rekan-rekan jika orientasinya mengarah melatih mental, dan management Leadership mahasiswa," kata dia.
Baca juga: Berikut Persyaratan Calon Rektor UHO, Pendaftar Tak Boleh Plagiat hingga Wajib Sertakan LHKPN
Baca juga: Setahun Jadi Tersangka Korupsi Rumah Sakit, Mantan Rektor UHO Belum Diadili di Persidangan
Baca juga: UHO Serahkan Kasus Perpeloncoan Puluhan Mahasiswa ke Polisi, Polda Sulawesi Tenggara Turun Tangan
Tetapi, BEM UHO sesama kelembagaan tidak bisa mencampuri langsung masalah itu karena ada standar operasional prosedur (SOP) masing-masing.