Berita Sulawesi Tenggara

Duta Museum Sulawesi Tenggara Lahir, Tugas Berat Muhamar & Khayatul: Kampanyekan Sejarah dan Budaya

UPTD Museum Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi menobatkan Muhamar Qasim dan Khayatul Nufuzhye sebagai Duta Museum Sulawesi Tenggara.

Penulis: Sugi Hartono | Editor: Desi Triana Aswan
TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono
DUTA - Kasubag Tata Usaha (TU) UPTD Museum Sulawesi Tenggara (Sultra) Nony W Syuhida, saat memberikan selamat kepada Duta Museum terpilih, Sabtu (8/11/2025). 

TRIBUNNEWSSULTRA,KENDARI- Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi menobatkan Muhamar Qasim dan Khayatul Nufuzhye sebagai Duta Museum Sulawesi Tenggara.

Penunjukan ini merupakan bagian dari upaya strategis UPTD untuk mendongkrak popularitas dan mengatasi minimnya jumlah kunjungan ke museum, dengan memaksimalkan peran generasi muda dalam mengkampanyekan warisan budaya Sultra.

Pemilihan Duta Museum Sultra ini diselenggarakan pada Sabtu, (9/11/2025) di salah satu hotel di Kota Kendari.

Muhamar dan Khayatul berhasil menyisihkan puluhan peserta lain melalui seleksi ketat.

Kasubag Tata Usaha (TU) UPTD Museum Sultra, Nony W Syuhida, mengungkapkan bahwa pemilihan Duta Museum dilatarbelakangi oleh dua isu utama yakni minimnya pengetahuan masyarakat tentang museum Sultra dan rendahnya angka pengunjung.

Baca juga: Jumlah Kunjungan Museum Sulawesi Tenggara di Kendari Menurun hingga Seribu Orang, Bakal Ditata Ulang

"Keberadaan museum Sulawesi Tenggara yang masih kurang dikenal oleh masyarakat, jumlah pengunjung yang masih kurang. Kemudian kami menyelenggarakan pemilihan duta museum dengan maksud memaksimalkan peran generasi muda untuk mengkampanyekan keberadaan museum di Sulawesi Tenggara," jelas Nony.

Kata Nony para Duta Museum terpilih akan berfungsi sebagai relawan yang berperan strategis dalam sosialisasi dan implementasi program kerja untuk meningkatkan jumlah kunjungan.

Kata ia kiteria utama yang menjadi penentu seseorang dinobatkan sebagai Duta museum yakni memiliki wawasan luas tentang kebudayaan Sultra, mampu memaksimalkan peran teknologi dalam sosialisasi budaya serta memiliki tata krama yang baik

Selain kriteria tersebut, calon Duta Museum juga diwajibkan menyusun perencanaan program kerja yang akan diimplementasikan langsung setelah mereka terpilih.

Sementara itu Duta Museum terpilih, Muhamar Qasim, menyatakan keterkejutannya atas penobatan tersebut.

Ia menceritakan pengorbanan yang harus ia lakukan, termasuk menunda Ujian TKA (Tes Kompetensi Akademik) dan menempuh perjalanan pulang-pergi dari Unaaha, Konawe, ke Kendari demi mengikuti seluruh tahapan seleksi.

"Sangat kaget dan tidak percaya. Begitu banyak pengorbanan yang saya lakukan dalam mengikuti seleksi Duta museum ini," ujar Muhamar.

Senada, Khayatul Nufuzhye juga mengaku kaget sekaligus menyadari tanggung jawab besar yang diemban.

"Saya sampai di titik ini itu panjang sekali perjuangannya. Selain senang, tapi tentunya ada tanggung jawab berat yang harus kita emban," kata Khayatul.

Setelah ini Khayatul mengaku akan mengaplikasikan program kerjanya yang telah ia paparkan kepada dewan juri ketika mengikuti seleksi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved