Mengenal RSUD Kolaka Timur, Menteri Kesehatan Sempat Pantau Pembangunan, Anggaran Jadi Sumber Suap
Mengenal RSUD Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara (Sultra). Rumah sakit ini digadang-gadang akan menjadi harapan masyarakat Kolaka Timur berobat.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut ini mengenal RSUD Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Rumah sakit ini digadang-gadang akan menjadi harapan masyarakat Kolaka Timur berobat.
Selain dilengkapi dengan fasilitas medis yang canggih, nantinya rumah sakit ini juga memiliki lebih dari 10 dokter spesialis.
Namun rumah sakit ini, justru menjadi sasaran empuk kasus suap yang menyeret Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis.
Simak perjalanan pembangunan RSUD Kolaka Timur yang sedang dibangun di Desa Orawa, Kecamatan Tirawuta.
Jaraknya tak begitu jauh dari Kantor Bupati Kolaka Timur. Sekitar 5 hingga 7 kilometer dengan Kantor Bupati Kolaka Timur.
Sementara dari ibu kota Sulawesi Tenggara, Kota Kendari menuju Tirawuta Kolaka Timur ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua ataupun empat.
Jaraknya diperkirakan capai 113 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2 jam 30 menit.
Baca juga: Profil dan Fasilitas RSUD Kolaka Timur Senilai Rp126,3 Miliar Terseret Dugaan Suap Bupati Abdul Azis
Dengan pembangunan rumah sakit ini, RSUD Kolaka Timur sedang dalam proses naik kelas menjadi RSUD Tipe C.
Pembangunannya ditargetkan selesai pada tahun 2025 dengan fasilitas tiga lantai dan 50 tempat tidur, menurut Menteri Kesehatan RI dikutip dari situs kemkes.go.id.
Informasi terkait pembangunan kerap diunggah akun Instagram @rsudkoltim_official.
Peletakan Batu Pertama Dilakukan Menteri Kesehatan
Betapa pentingnya proyek pengerjaan RSUD Kolaka Timur ini.
Pasalnya, ini menjadi jalan pemerintah pusat yang berkolaborasi dengan daerah membangun sarana fasilitas kesehatan memadai di daerah terpencil.
Menteri Kesehatan, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin pada 3 Mei 2025.
Ia secara resmi melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan RSUD Kolaka Timur Tipe C di Desa Orawa.
Tak sendirian turut hadir pula, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, Bupati Koltim Abdul Azis, dan anggota DPR RI Ahmad Safei.
Proyek pembangunan RSUD Kolaka Timur diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program nasional untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di daerah melalui transformasi RSUD tipe D menjadi tipe C.
Dikutip dari situs kolakatimurkab.go.id, Menkes menyampaikan bahwa ada 66 RSUD di Kabupaten Kota di Indonesia yang masih berstatus tipe D untuk naik ke tipe C dengan tujuan agar bisa memberikan akses layanan dan kualitas pelayanan kesehatan yang bagus bagi seluruh masyarakat. Salah satunya, dibangun di Kolaka Timur.
“Rumah sakit yang di bangun di Kolaka Timur ini adalah rumah sakit tipe C yang secara alat instrumen kesehatan nantinya tidak kalah dengan yang ada di kota-kota di Jawa” kata Menkes saat berada di Kolaka Timur.
“Rumah sakit ini diprioritaskan untuk bisa melayani penyakit-penyakit penyebab kematian yang paling tinggi di Indonesia. Nomor satu itu stroke, nomor dua jantung, kemudian kanker, penyakit uronologi atau ginjal dan yang terakhir adalah kematian ibu dan anak” tambahnya.
Baca juga: Bupati Kolaka Timur Abdul Azis Disebut Minta Fee 8 Persen dari Proyek Pembangunan RSUD Koltim Sultra
Komitmen Abdul Azis Bangun Rumah Sakit
Komitmen Abdul Azis untuk membangun RSUD Kolaka Timur awalnya terlihat sebagai langkah strategis untuk meningkatkan layanan kesehatan di daerah.
Sebagai Bupati Kolaka Timur periode 2024–2029, ia terlibat langsung dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek pembangunan RSUD Tipe C di Desa Orawa, Kecamatan Tirawuta.
Sumber anggaran pembangunan RSUD ini yakni bantuan pemerintah dari Kementerian Kesehatan dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Direktur RSUD Koltim, dr Abdul Munir Abubakar, mengatakan, awalnya Pemkab Koltim mengusulkan anggaran Rp40 miliar untuk pembangunan rumah sakit ini.

Namun Bupati Kolaka Timur Abdul Azis 'melobi' pemerintah pusat dan provinsi untuk anggaran ditingkatkan.
Sehingga anggaran yang disetujui meningkat hingga Rp170 miliar.
Anggaran Rp170 miliar itu nantinya dialokasikan untuk pembangunan sarana dan prasarana sebanyak Rp150 miliar.
Sayangnya komitmen untuk membangun rumah sakit tersebut tercoreng dengan adanya dugaan suap.
KPK Lakukan OTT di Sulawesi Tenggara
Beberapa bulan pada prose pembangunan, KPK nampaknya mencium ada kejanggalan dalam proses tersebut.
KPK datang ke Sulawesi Tenggara untuk melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (7/8/2025).
Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan tujuh orang.
KPK turut mengamankan satu koper dan dibawa ke mobil berwarna hitam.
Tim KPK membawa koper ke dalam Ruangan Subdit III Ditkrimsus Polda Sultra, Jalan Haluoleo, Kota Kendari.
Setelah mengamankan koper tersebut, beberapa Tim KPK terlihat mondar-mandir.
Mereka beberapa kali terlihat keluar dari salah satu ruangan yang menjadi lokasi pemeriksaan saksi.
Sesekali mereka nampak berbincang-bincang di depan Ruangan Subdit III Ditkrimsus Polda Sultra.
Tak hanya di Sulawesi Tenggara, KPK sampai melakukan OTT di dua lokasi lainnya, pada hari yang sama, Kamis (6/8/2025).
Dari hasil OTT dalam waktu 24 jam itu, diamankan delapan orang dari tiga wilayah.
Empat di Kota Kendari, satu di kota Makassar, dan tiga di Jakarta.
Salah satu yang diamankan adalah Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis yang saat itu berada di Makassar.(*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.