Kuliner Khas Sulawesi Tenggara
Ikan Dole Kuliner Khas Buton Sulawesi Tenggara, Renyah dan Lembut Bisa Jadi Camilan serta Lauk
Provinsi Sulawesi Tenggara tak hanya kaya dengan wisata alamnya. Bumi Anoa ini memiliki beragam kuliner khas. Salah satunnya ikan dole dari Buton.
Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tak hanya kaya dengan wisata alamnya.
Provinsi dengan sebutan Bumi Anoa ini pun memiliki beragam kuliner khas.
Salah satunya yakni ikan dole.
Ikan dole adalah makanan khas dari Kabupaten Buton, Provinsi Sultra.
Kabupaten Buton adalah satu dari 17 kabupaten dan kota di Sultra.
Letaknya di Pulau Buton, di luar pulau induk Sulawesi.
Pulau Buton menjadi salah satu pulau terbesar di dunia.
Baca juga: Nikmatnya Sinonggi Olahan Sagu Pengganti Nasi, Kuliner Khas Sulawesi Tenggara Bikin Lidah Ketagihan
Ibu kotanya terletak di Pasarwajo.
Buton juga dikenal sebagai penghasil aspal terbesar di Indonesia.
Selain wisata dan aspalnya, Buton juga memiliki makanan khas, ikan dole.
Kuliner ikan dole terbuat dari ikan yang diolah dengan bumbu dan kelapa.
Memiliki rasa gurih dan aroma khas bawang setelah digoreng.
Berbentuk segitiga, serta tekstur renyah dan lembut di dalam.
Ikan dole bisa disantap sebagai lauk pelengkap nasi, kasuami, dan lainnya.
Baca juga: Gurihnya Ayam Parende Khas Muna Sulawesi Tenggara, Kuliner Sederhana yang Bikin Nagih
Bahkan bisa juga jadi camilan sambil minum teh.
Cara Membuat Ikan Dole
Sesuai namanya, ikan dole berbahan dasar daging ikan.
Biasanya bahan baku ikan dole menggunakan ikan tenggiri.
Namun bisa juga diganti dengan ikan layang, kuwe, selar, tuna, baby tuna, atau cakalang.
Bahan lainnya yakni kelapa, bawang putih dan bawang merah.
Tak lupa menambahkan penyedap rasa dan merica.
Ibu rumah tangga di Baubau, Masrifa mengatakan pembuatan ikan dole tidak rumit dilakukan.
Dimulai dengan mengolah daging ikan terlebih dahulu.
“Pertama pindang ikan layang. Campurannya garam, asam," ujarnya, Sabtu (2/8/2025).
"Kalau sudah masak buka tulang-tulangnya,” katanya.
Setelah memisahkan tulang ikan, dagingnya ditumbuk dengan kelapa yang belum terlalu tua.
“Jangan yang keras," ujarnya.
Kemudian haluskan bumbu berupa bawang putih, bawang merah.
Baca juga: Katumbu Kuliner Khas Muna Sulawesi Tenggara Manis Alami dari Jagung, Sejarah hingga Resep Warisan
Tambahkan merica, bumbu yang sudah dihaluskan dan penyedap rasa ke adonan ikan dan kelapa.
Boleh pula ditambah sejumlah cabai untuk menambah sensasi pedas, bagi yang suka makanan pedas.
Ia menjelaskan komposisi kelapa tidak boleh terlalu banyak.
Kebanyakan kelapa bisa menghilangkan cita rasa ikan dan bumbu lainnya.
“Ikan layang kalau saya biasanya, yang besar-besar kah, karena banyak dagingnya, kasih dengan cabai supaya dia agak pedis-pedis sedikit,” jelasnya.
Ia melanjutkan bisa juga menambahkan telur ke dalam adonan.
Semua bahan kemudian diuleni sampai tercampur rata dan padat.
Baca juga: Karasi, Kudapan Renyah Khas Wakatobi dan Buton Tetap Eksis di Tengah Gempuran Kuliner Modern
Lalu dicetak menggunakan daun pisang membentuk segitiga.
Kemudiam goreng di minyak panas hingga matang kecokelatan.
“Kalau sekarang orang kenal dengan ikan segitiga,” ujarnya.
Ia menjelaskan ikan dole meskipun sudah digoreng dapat bertahan selama dua hari jika diletakkan di kulkas.
Ikan dole dahulu dimakan untuk makanan sehari-hari karena tahan lama.
Biasanya ikan dole disajikan pada acara-acara besar dan penting.
Ikan dole masuk dalam talang haroa pada berbagai perayaan ritual adat.
Baca juga: Dari Sungai ke Meja Makan, Cara Buat Sate Pokea dan Gogos Kuliner Khas Sulawesi Tenggara Bikin Nagih
Namun kini ikan dole lebih mudah ditemui, tidak harus menunggu acara besar.
Ikan dole bisa langsung dibuat di rumah dengan bahan yang mudah ditemui.
Jika tidak ingin repot membuatnya, bisa langsung mencicipinya di Buton.
Menu tradisional ini acapkali ditemukan di pasar sayur yang buka setiap malam di beberapa titik di Kota Baubau.
Maka dari itu jangan lupa untuk mencicipi ikan dole saat berkunjung ke Buton, Sultra.
Masrifa menyebut nama ikan dole sesuai dengan cara pembuatannya yakni digiling.
Secara harfiah dole artinya digulingkan, serta diartikan sama dengan dihancurkan.
Baca juga: Menikmati Hidangan Tradisional Ikan Kapinda, Cita Rasa Khas dari Kepulauan Muna Sulawesi Tenggara
Ikan dole memiliki rasa gurih, tekstur renyah di luar dan lembut di dalam.
Makanan ini sangat cocok disantap selagi hangat.
Ikan dole bisa disantap sebagai lauk pendamping nasi atau jadi camilan.
Selain itu, bisa juga diolah menjadi pepes ikan dole.
Caranya tidak lagi digoreng, melainkan adonan ikan kelapa yang sudah dibumbui dibungkus daun pisang lalu di bakar.
Seperti mengolah ikan pepes pada umumnya, namun dengan bahan isian yang berbeda.
Ikan dole juga bisa dijadikan sebagai tambahan dalam hidangan lain seperti nasi kuning atau nasi bakar.
Ikan dole kaya akan gizi karena mengandung ikan, kelapa, dan rempah-rempah.
Seperti ikan misalnya, mengandung protein, omega-3 dan berbagai vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh. (*)
(TribunnewsSultra.com/Sitti Nurmalasari/Harni Sumatan)
Gurihnya Ayam Parende Khas Muna Sulawesi Tenggara, Kuliner Sederhana yang Bikin Nagih |
![]() |
---|
Mengenal Kue Tradisional Karasi Khas Sulawesi Tenggara: Cita Rasa, Sejarah dan Filosofi |
![]() |
---|
Katumbu Kuliner Khas Muna Sulawesi Tenggara Manis Alami dari Jagung, Sejarah hingga Resep Warisan |
![]() |
---|
Luluta Kuliner Khas Wakatobi Sulawesi Tenggara Warisan Rasa dan Kebersamaan dalam Bambu Bakar, Resep |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.