Penemuan Motor di Jembatan Teluk Kendari
Selebgram Travel, Sosok Mahasiswa Berprestasi Loncat di Jembatan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara
Ternyata selebgram travel, sosok mahasiswa berprestasi loncat di Jembatan Teluk Kendari (JTK) atau Jembatan Bahteramas, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Ternyata selebgram travel, sosok mahasiswa berprestasi loncat di Jembatan Teluk Kendari (JTK) atau Jembatan Bahteramas, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sosok yang meloncat dari jembatan penghubung kawasan Kota Lama, Kecamatan Kendari, dan Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Provinsi Sultra, tersebut adalah pemuda berinisial AGL, usia 22 tahun.
AGL melakukan aksi nekatnya di jembatan tersebut pada Minggu (01/06/2025) sekitar pukul 18.30 WIB dan hingga Senin (02/06/2025) masih dalam pencarian oleh Tim SAR Gabungan.
AGL diketahui merupakan mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo ( UHO Kendari).
Bukan mahasiswa biasa, AGL termasuk mahasiswa berprestasi dan sosok selebgram travel serta TikTokers.
Berdasarkan penelusuran TribunnewsSultra.com, AGL memiliki akun Instagram (IG) dengan 59,7 ribu pengikut, serta akun TikTok dengan jumlah 16 ribu pengikut dan 514 suka.
Pada dua akun media sosial (medsos) tersebut, diapun melabeli dirinya dengan travel style, food, dan dailylife, dengan menandai lokasi Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Kota Kendari.
Baca juga: Korban Terjun dari Atas Jembatan Teluk Kendari Bertambah, Peninggian Pagar Pengaman Bakal Dilakukan
AGL pun kerap mengunggah foto dan video perjalanan wisata yang dilakukannya, termasuk aktivitas, kegiatan, lomba, hingga kompetisi, yang diikutinya, berikut prestasi diraihnya.
Dia diketahui pernah menjadi finalis Duta Genre Sulawesi Tenggara tahun 2020.
Finalis Duta Wisata Kota Kendari atau Anandonia Luale Kendari pada tahun 2021 hingga finalis Duta Bahasa Sultra tahun 2022.
Prestasi nasional pun pernah diraihnya setelah terpilih sebagai Fasilitator Forum Anak Nasional (FAN) periode 2023-2025.
FAN adalah organisasi anak yang dibina Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
AGL juga pernah mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di salah satu universitas ternama di Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Dilanjutkan program Magang Merdeka di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dia berperan sebagai spesialis konservasi alam yang mendampingi kelompok masyarakat untuk memaksimalkan produktivitas dalam mengelola produk alam secara berkelanjutan di kawasan pesisir.
Aktivitas dan perjalanannya selama mengikuti program tersebut, termasuk saat mengunjungi lokasi wisata pun diabadikan dalam berbagai unggahan foto dan video akun IG maupun TikToknya.
Sementara identitas korban yang diunggap pihak kepolisian dan Basarnas Kendari, AGL merupakan mahasiswa berusia 22 tahun.
Korban tinggal di Kelurahan Dapu-Dapura, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sosok pemuda melakukan aksi nekat di Jembatan Teluk Kendari, tersebut dibenarkan Kepala Kepolisian Sektor Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (Kapolsek KP3), Iptu Laode Hasmil Hamza.
Begitupun berdasarkan keterangan saksi F (42), kakak ipar korban, yang sebelumnya mengungkap siapa sosok pemilik motor tertinggal tanpa pengendara di JTK, Kota Kendari, Provinsi Sultra.
Kronologi Meloncat dari Jembatan
Baca juga: Sosok Pria Diduga Melompat dari Atas Jembatan Teluk Kendari, Mahasiswa, Motor Ditemukan Terparkir
Berikut kronologi sosok mahasiswa berprestasi, AGL (22), meloncat dari Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu (01/06/2025) malam sekitar pukul 18.30 wita.
Begitupun update pencarian korban yang dilakukan tim SAR Gabungan berbagai unsur hingga Senin (02/06/2025) siang.
Berdasarkan keterangan kepolisian disebutkan, awalnya menerima informasi ditemukan motor di atas Jembatan Teluk Kendari yang pengendaranya diduga melompat ke laut.
Kapolsek KP3, Iptu Laode Hasmil Hamza, informasi tersebut awalnya diterima dari saksi DAA (41), seorang pedagang siomay di JTK.
Menurut keterangan DAA (42), dirinya sementara berdagang siomay di atas jembatan, tepatnya di Pilon 1 Kabel 7 dari arah Kota Lama, Kecamatan Kendari.
Dia melihat satu motor matik warna merah terparkir di atas Jembatan Teluk Kendari tanpa pemilik.
Sekitar jam 19.30 wita, saksi menemukan sebuah kunci motor di bawah pagar dekat kendaraan tersebut.

DAA kemudian menaruh kunci kendaraan tersebut di dalam laci motor yang sementara terparkir.
Selanjutnya sekitar pukul 19.45 wita, saksi DAA langsung ke Kantor PUPR Jembatan Bahteramas kemudian menuju ke Polsek Kandai.
Untuk melaporkan terkait adanya kendaraan roda dua yang terparkir di atas jembatan yang tidak diketahui pemilik kendaraannya.
Sementara, menurut keterangan saksi F (42), pengguna motor matik tersebut adalah adik iparnya berinisial AGL (22).
AGL merupakan warga Kelurahan Dapu-Dapura, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari.
Sekitar pukul 18.00 wita, dia melihat AGL keluar dari rumah kakaknya AI di Kelurahan Abeli, Kecamatan Abeli.
Korban menggunakan pakaian kaos warna hitam dan celana cargo warna krem.
AGL mengendarai motor matik warna merah.
Sebelum keluar rumah, AGL sempat memberitahukan kepada adiknya IN bahwa dirinya akan pergi salat Magrib.
Dari pemeriksaan monitor CCTV, terlihat seseorang yang melakukan aksi nekat melompat ke laut dari atas Jembatan Teluk Kendari.
Keterangan saksi MJ (31), Operator SHMS Jembatan Teluk Kendari, menerangkan aksi nekat tersebut terjadi pada pukul 18.30 wita.
“Setelah dilakukan pemeriksaan monitor CCTV bahwa pada jam 18.30 wita terlihat adanya seorang telah melakukan lompat ke laut dengan lokasi Pylon 1 Kabel 7,” tulis keterangan kepolisian.
Update Pencarian Korban
Sekitar pukul 20.50 wita, Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Kendari, menerima informasi dari M.
Baca juga: Rekaman CCTV Detik-detik Seseorang Melompat ke Laut dari Jembatan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara
M melaporkan telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap 1 orang yang melompat di Jembatan Teluk Kendari, Kota Kendari.
Berdasarkan laporan, Tim Rescue KPP Kendari menuju lokasi untuk memberikan bantuan SAR sekitar pukul 21.06 wita.
Tim tiba di lokasi sekitar pukul 21.30 wita dan langsung melakukan penyisiran hingga pukul 00.20 wita, namun korban belum ditemukan.
Pada Senin (02/06/2025), tim SAR Gabungan kembali melakukan pencarian hari kedua mulai pukul 07.00 wita.
“Pencarian dilakukan dengan membagi 2 tim,” kata Kepala KPP Kendari, Amiruddin AS, dalam keterangan tertulisnya.
Tim 1 melakukan penyelaman di sekitar lokasi terakhir korban diketahui (last known position/LKP).
Sementara, tim 2 melakukan pemantauan di pesisir Teluk Kendari.
Unsur yang terlibat dalam pencarian yakni Staf Ops dan Rescuer KPP Kendari serta ABK KN SAR Pacitan.
Petugas Polair Polda Sultra dan Mabes Polair, Lanal Kendari, KSOP Kendari, serta Polsek KP3 Kendari.
Tim Kantor Monitoring SHMS PUPR, UKM SAR UHO, DDV Sultra, IEA Sultra, Rumah Zakat Kendari.
Kartana, PMI Kota Kendari, Tagana Sultra, serta keluarga korban.
Alat yang digunakan dalam operasi SAR pencarian korban di antaranya kapal rigid inflatable boat (RIB).
Kapal rigid bouyancy boat (RBB), perahu karet, peralatan selam, aquaye (sonar pendeteksi bawah air).
Peralatan SAR (palsar) medis, evakuasi, peralatan komunikasi, serta peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Tim SAR juga menyiagakan rescue car serta ambulans di Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara.
“Demikian, perkembangan selanjutnya menyusul,” jelas Amiruddin.(*)
(TribunnewsSultra.com/Ahlun Wahid/Sugi Hartono/Amelda Devi Indriani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.