Profil Jusuf Manggabarani Eks Wakapolri Berpulang, Wasiat Terakhir Bersama Brimob, Kisah Heroiknya

Profil Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani sosok eks Wakapolri yang berpulang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Selasa (20/05/2025).

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
kolase foto handover
JUSUF MANGGABARANI BERPULANG - Kolase foto arsip Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani semasa hidup. Berikut profil Komjen Jusuf sosok eks Wakapolri yang berpulang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Selasa (20/05/2025). Komjen Jusuf menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) tahun 2010 hingga 2011 yang kala itu mendampingi Kapolri Jenderal Timur Pradopo. 

Bersama 20 personel pasukan elite Polri dari Mako Brimob Kelapa Dua, dia diterjunkan ke Makassar bersama 10 motor trail.

Kala itu, dia bertugas sebagai komandan unit satuan Gegana Brimob.

“Kami hanya enam orang, sisanya sniper dan pasukan perintis antihuruhara dan tidur di aula Mapolwiltabes,” jelasnya.

Jusuf Manggabarani kala itu adalah atasan langsung Kombes Budhi.

Jusuf menjabat Komandan Detasemen (Danmen) I Brimob Polri.

Sebulan setelah meredam konflik itu, Jusuf dilantik menjadi Kapolwiltabes Makassar, Oktober 1997.

“Kami banyak belajar dari Jenderal Jusuf Manggabarani saat itu. Tegas, disiplin dan tahu emosi orang-orang sekampungnya,” ujarnya.

Dikutip dari Tribun-Timur.com, Komjen Jusuf semasa hidupnya juga dikenal sebagai jenderal polisi yang kebal senjata.

Pada suatu hari, Jusuf yang masih berpangkat Kombes ditugaskan untuk menyelesaikan konflik di Palopo, Sulawesi Selatan.

Kala itu, Jusuf dan anak buahnya dihadapkan dengan kelompok begundal setempat yang dipimpin oleh Sukri.

Guna menyelesaikan masalah, Jusuf ditantang untuk baku tembak dari jarak dekat.

Dengan nyalinya yang besar, Komjen Jusuf menerima tantangan itu.

Ketika sudah tiba berada di lokasi, Sukri menembak terlebih dahulu ke arah dada Jusuf yang sudah melepas kancing bajunya.

Ajaibnya, semua peluru yang dilesatkan oleh Sukri berjatuhan di depan kaki Jusuf.

Lalu, giliran Jusuf yang menembak ke arah Sukri.

Dengan sekali tembakan, Jusuf membuat Sukri tak berdaya karena lengannya ditembus peluru.

Lain lagi kisah Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani saat baru menyelesaikan pendidikannya di Sespim Polri.

Biasanya orang yang selesai pendidikan di Sespim, berharap bisa mendapat jabatan sebagai Kapolres. 

Namun, Jusuf tidak demikian, dia malah menolak menjadi Kapolres. 

Ia ingin ditempatkan di Gegana Brimob Polri, satuan di Brimob yang punya resiko tinggi, karena berurusan dengan bahan peledak.

Karena ingin ditempatkan di Brimob, Jusuf menemui pejabat yang menangani penempatan perwira yang telah menjalani Sespim.

“Kamu ini ya, baru bisa baca tulis tidak mengerti isi tulisan," ujar sang komandan.

Namun, karena sikapnya yang tegas dan lurus, Jusuf tak peduli dengan perkatan komandan apakah ia akan tersinggung atau tidak.

Komandan pun merasa Jusuf harus mendapatkan penanganan Psikolog, untuk mengetes kondisi kejiwaannya.

Karena ia teguh pada pendiriannya ingin berada di Korps baret biru.

"Bapak semangat mau ke kanan karena dinilai ada kelainan jiwa, sebab orang tamat Sespim maunya jadi kapolres, langka yang mau masuk ke sana (Gegana)," ujar psikolog.

Dengan tenang, Jusuf pun menjawab pertanyaan dari psikolog.

"Saya memang mau ke Gegana, bukan mau jadi kapolres," jawab Jusuf.

Hari pengumuman penempatan pun tiba, dan benar saja Mayor Jusuf Manggabarani ditunjuk menjadi komandan Gegana Brimob Polri.

Jusuf langsung berteriak kegirangan saat tahu dirinya menjadi Komandan Gegana.

Bahkan saking cintanya pada satuan tersebut, ia tak pernah melepaskan baju hitam yang berguliskan Brimob Gegana itu.

Ia pun dikenal sebagai Jenderal yang lurus dan bersih, jauh dari tindakan koruptif.

Bahkan saat bertugas Jusuf lebih senang membagikan uangnya kepada anggota dari pada menumpuk kekayaan.

Biodata Jusuf

Berikut biodata Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani, mantan Wakapolri yang berpulang, pada Selasa (20/05/2025):

Datadiri

Nama: Komjen Pol (Purn) Jusuf Manggabarani 

Lahir: Gowa, Sulawesi Selatan, 11 Februari 1953

Istri: AKBP (Purn) Sumiyati AM

Anak: 4 orang
AKBP Edy Sabhara Manggabarani, 
Andi Fatmawati Manggabarani
Ashraf Manggabarani

Riwayat Pendidikan:
Akabri 1975
PTIK tahun 1984
Sespim tahun 1987
Sespati tahun 1999

Riwayat Karir:
Pama Komdak XV/Bali (1975)
Danton 3 Kompi 5142 Satbrimobda Komdak XV/Bali (1976)
Danki 5142 Satbrimobda Komdak XV/Bali (1977)
Danki 5115 Satbrimobda Komdak XV/Bali (1978)
Paur Ops Satbrimobda Komdak XV/Bali (1979)
Kasat Sabhara Poltabes Ujung Pandang (1981)
Kabag Ops Poltabes Ujung Pandang (1982)
Wadansat Brimob Komdak XVIII/Sulselra (1983)
Wadansat Brimob Polda Nusra (1984)
Danden Gegana Pusbrimob Polri (1988)
Kasat Brimob Polda Sulselra (1990)
Kasat Brimob Polda Nusra (1992)
Kasat Gegana Pusbrimob Polri (1993)
Ses Pusdik Pusbrimob Polri (1994)
Wakapusdik Pusbrimob Polri (1995)
Danmen I Pusbrimob Polri (1997)
Kapolwiltabes Bandung (1998)
Wakapolda Sulsel (1999)
Kakor Brimob Polri (2001)
Kapolda Aceh (2002)
Kapolda Sulsel (2003)
Kadiv Propam Polri (2005)
Irwasum Polri (2007)
Wakapolri (2010-2011).

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriani, Tribun-Timur.com/Renaldi Cahyadi)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved