Profil Jusuf Manggabarani Eks Wakapolri Berpulang, Wasiat Terakhir Bersama Brimob, Kisah Heroiknya
Profil Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani sosok eks Wakapolri yang berpulang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Selasa (20/05/2025).
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Profil Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani sosok eks Wakapolri yang berpulang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Selasa (20/05/2025).
Komjen Jusuf menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) tahun 2010 hingga 2011 yang kala itu mendampingi Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Jusuf Manggabarani meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat atau RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo, Provinsi Sulsel, pada Selasa siang sekitar pukul 11.05 wita.
Jenazah mantan Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Sulsel itu selanjutnya dibawa ke rumah duka.
Rumah duka berlokasi di Bukit Khatulistiwa Daya, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah Komjen Jusuf Manggabarani rencananya dimakamkan di Jakarta.
Hal tersebut disampaikan menantu Komjen Jusuf, Erwin Aksa.
Baca juga: Profil Andi Sumangerukka Gubernur Sulawesi Tenggara 2025-2030, Masa Kecil di Kendari hingga Makassar
“(Jusuf Manggabarani) dimakamkan di Jakarta,” kata Erwin yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
Sebelumnya, kabar duka kepergian Komjen Jusuf dibenarkan putranya, AKBP Edy Sabhara Manggabarani.
AKBP Edy yang juga Kapolres Pinrang mengatakan sang ayah tutup usia di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo.
“Iya benar bang. Iya saya baru otw (perjalanan) dari Pinrang ke Makassar,” jelas AKBP Edy.
Sementara, salah satu staf pelayanan di kamar mayat RSUP Wahidin, Yusuf, membenarkan jenazah Komjen Jusuf langsung dibawa pulang.
Setelah almarhum berpulang di Pusat Jantung Terpadu (PJT) RS tersebut.
“Sepertinya sudah dibawa langsung dari PJT ke rumah duka, karena sejak pagi ambulans memang sudah standby di sana,” ujarnya.
Berdasarkan informasi, alasan Komjen Jusuf dimakamkan di Jakarta karena wasiat terakhirnya sebelum meninggal dunia.
Ia meminta kepada keluarganya agar dimakamkan di pemakaman Brimob Cikeas.
Pemakaman Cikeas berada di belakang rumah Komjen Pol Jusuf Manggabarani.
Komjen Jusuf juga telah mewakafkan tanahnya 1 hektare (ha) khusus pemakaman pasukan Brimob yang meninggal dunia.
“Besok dimakamkan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat,” ujar keponakan Komjen Jusuf, HM Azhar Gazali.
Azhar yang juga Ketua Amphuri Sulampua mengatakan, jenazah akan diterbangkan ke Jakarta petang ini.
Seperti diketahui, Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani semasa hidupnya banyak mengabdi di Korps Brigade Mobile (Brimob).
Baca juga: Profil 6 Jenderal TNI Polri Terpilih Gubernur dan Wagub, Sosok Seangkatan Prabowo Subianto
Sepak Terjang Jusuf
Sosok dan profil Jusuf Manggabarani merupakan purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia atau Pati Polri.
Dia pensiun dari kepolisian pada tahun 2011 dengan pangkat jenderal bintang 3 atau Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol).
Sebelum purnabakti, Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani menjabat sebagai Wakapolri.
Setelah sebelumnya menjabat Inspektur Pengawasan Umum atau Irwasum Polri.
Komjen Jusuf juga pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan atau Kadiv Polri.
Jusuf Manggabarani mengawali karir kepolisiannya selepas menjadi alumni Akabri tahun 1975.

Dia mengawali karirnya sebagai Perwira Menengah Komando Daerah Kepolisian (Komdak) XV/Bali, kini Kepolisian Daerah (Polda) Bali.
Jusuf pun mengabdi di Satuan Brigade Mobile atau Brimob sebagai Komandan Kompi (Danki), Komandan Pleton (Danton), hingga Paur.
Dari Bali, Komjen Jusuf pulang ke Makassar menjadi Kasat Sabhara hingga Kabag Ops Poltabes Ujung Pandang (1981-1982).
Kemudian kembali ke Brimob sebagai Wadansat Brimob Komdak XVIII/Sulselra (1983), selanjutnya Wadansat Brimob Polda Nusra.
Danden Gegana Pusbrimob Polri (1988), Kasat Brimob Polda Sulselra (1990), Kasat Brimob Polda Nusra (1992).
Diapun menjabat Kasat Gegana, Ses Pusdik, Wakapusdik, hingga Danmen I Pusbrimob Polri sebelum menjadi Kapolwiltabes Bandung.
Karirnya pun terus meroket dengan menjabat sebagai Wakapolda Sulsel (1999) hingga Kakor Brimob Polri (2001).
Selanjutnya, Jusuf Manggabarani diberi tugas menjadi Kapolda Aceh (2002) hingga Kapolda Sulsel (2003).
Kemudian menjadi Kadiv Propam Polri, Irwasum Polri, hingga menjabat Wakapolri sebelum pensiun tahun 2011.
Kisah Heroik Jusuf
Berbagai kisah heroik dan keberanian pun mewarnai kiprah dan sepak terjangnya di kepolisian.
Salah satunya saat Jusuf Manggabarani meredam konflik dan kerusugan di Makassar, tahun 1997 atau 25 tahun silam.
Kisah heroik itu dibagikan mantan Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto.
“Saya tugas pertama di Makassar, saat kerusuhan SARA tahun 1997. Saat itu, saya perwira unit Gegana (Brimob) Kelapa Dua,” kata Kombes Pol Budhi Haryanto dalam diskusi, Kamis (17/11/2022).
Dikisahkan, medio September 1997 atau 25 tahun lalu, ia di-BKO-kan ke Makassar.
Tugasnya darurat, mengamankan kerusuhan bernuansa SARA di Ujungpandang, 15 September 1997.
“Hampir sebulan Makassar tegang, jalan sepi, dan isu massa sudah rasialis,” kata Kombes Budhi.
Bersama 20 personel pasukan elite Polri dari Mako Brimob Kelapa Dua, dia diterjunkan ke Makassar bersama 10 motor trail.
Kala itu, dia bertugas sebagai komandan unit satuan Gegana Brimob.
“Kami hanya enam orang, sisanya sniper dan pasukan perintis antihuruhara dan tidur di aula Mapolwiltabes,” jelasnya.
Jusuf Manggabarani kala itu adalah atasan langsung Kombes Budhi.
Jusuf menjabat Komandan Detasemen (Danmen) I Brimob Polri.
Sebulan setelah meredam konflik itu, Jusuf dilantik menjadi Kapolwiltabes Makassar, Oktober 1997.
“Kami banyak belajar dari Jenderal Jusuf Manggabarani saat itu. Tegas, disiplin dan tahu emosi orang-orang sekampungnya,” ujarnya.
Dikutip dari Tribun-Timur.com, Komjen Jusuf semasa hidupnya juga dikenal sebagai jenderal polisi yang kebal senjata.
Pada suatu hari, Jusuf yang masih berpangkat Kombes ditugaskan untuk menyelesaikan konflik di Palopo, Sulawesi Selatan.
Kala itu, Jusuf dan anak buahnya dihadapkan dengan kelompok begundal setempat yang dipimpin oleh Sukri.
Guna menyelesaikan masalah, Jusuf ditantang untuk baku tembak dari jarak dekat.
Dengan nyalinya yang besar, Komjen Jusuf menerima tantangan itu.
Ketika sudah tiba berada di lokasi, Sukri menembak terlebih dahulu ke arah dada Jusuf yang sudah melepas kancing bajunya.
Ajaibnya, semua peluru yang dilesatkan oleh Sukri berjatuhan di depan kaki Jusuf.
Lalu, giliran Jusuf yang menembak ke arah Sukri.
Dengan sekali tembakan, Jusuf membuat Sukri tak berdaya karena lengannya ditembus peluru.
Lain lagi kisah Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani saat baru menyelesaikan pendidikannya di Sespim Polri.
Biasanya orang yang selesai pendidikan di Sespim, berharap bisa mendapat jabatan sebagai Kapolres.
Namun, Jusuf tidak demikian, dia malah menolak menjadi Kapolres.
Ia ingin ditempatkan di Gegana Brimob Polri, satuan di Brimob yang punya resiko tinggi, karena berurusan dengan bahan peledak.
Karena ingin ditempatkan di Brimob, Jusuf menemui pejabat yang menangani penempatan perwira yang telah menjalani Sespim.
“Kamu ini ya, baru bisa baca tulis tidak mengerti isi tulisan," ujar sang komandan.
Namun, karena sikapnya yang tegas dan lurus, Jusuf tak peduli dengan perkatan komandan apakah ia akan tersinggung atau tidak.
Komandan pun merasa Jusuf harus mendapatkan penanganan Psikolog, untuk mengetes kondisi kejiwaannya.
Karena ia teguh pada pendiriannya ingin berada di Korps baret biru.
"Bapak semangat mau ke kanan karena dinilai ada kelainan jiwa, sebab orang tamat Sespim maunya jadi kapolres, langka yang mau masuk ke sana (Gegana)," ujar psikolog.
Dengan tenang, Jusuf pun menjawab pertanyaan dari psikolog.
"Saya memang mau ke Gegana, bukan mau jadi kapolres," jawab Jusuf.
Hari pengumuman penempatan pun tiba, dan benar saja Mayor Jusuf Manggabarani ditunjuk menjadi komandan Gegana Brimob Polri.
Jusuf langsung berteriak kegirangan saat tahu dirinya menjadi Komandan Gegana.
Bahkan saking cintanya pada satuan tersebut, ia tak pernah melepaskan baju hitam yang berguliskan Brimob Gegana itu.
Ia pun dikenal sebagai Jenderal yang lurus dan bersih, jauh dari tindakan koruptif.
Bahkan saat bertugas Jusuf lebih senang membagikan uangnya kepada anggota dari pada menumpuk kekayaan.
Biodata Jusuf
Berikut biodata Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani, mantan Wakapolri yang berpulang, pada Selasa (20/05/2025):
Datadiri
Nama: Komjen Pol (Purn) Jusuf Manggabarani
Lahir: Gowa, Sulawesi Selatan, 11 Februari 1953
Istri: AKBP (Purn) Sumiyati AM
Anak: 4 orang
AKBP Edy Sabhara Manggabarani,
Andi Fatmawati Manggabarani
Ashraf Manggabarani
Riwayat Pendidikan:
Akabri 1975
PTIK tahun 1984
Sespim tahun 1987
Sespati tahun 1999
Riwayat Karir:
Pama Komdak XV/Bali (1975)
Danton 3 Kompi 5142 Satbrimobda Komdak XV/Bali (1976)
Danki 5142 Satbrimobda Komdak XV/Bali (1977)
Danki 5115 Satbrimobda Komdak XV/Bali (1978)
Paur Ops Satbrimobda Komdak XV/Bali (1979)
Kasat Sabhara Poltabes Ujung Pandang (1981)
Kabag Ops Poltabes Ujung Pandang (1982)
Wadansat Brimob Komdak XVIII/Sulselra (1983)
Wadansat Brimob Polda Nusra (1984)
Danden Gegana Pusbrimob Polri (1988)
Kasat Brimob Polda Sulselra (1990)
Kasat Brimob Polda Nusra (1992)
Kasat Gegana Pusbrimob Polri (1993)
Ses Pusdik Pusbrimob Polri (1994)
Wakapusdik Pusbrimob Polri (1995)
Danmen I Pusbrimob Polri (1997)
Kapolwiltabes Bandung (1998)
Wakapolda Sulsel (1999)
Kakor Brimob Polri (2001)
Kapolda Aceh (2002)
Kapolda Sulsel (2003)
Kadiv Propam Polri (2005)
Irwasum Polri (2007)
Wakapolri (2010-2011).
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriani, Tribun-Timur.com/Renaldi Cahyadi)
Profil Thom Haye, Dulu Main di Eredivisie Kini Perkuat Persib Bandung, Direkomendasikan Bojan Hodak |
![]() |
---|
Profil Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab BUMN, Punya 33 Ribu Followers di IG, Miliki Tempat Bimbel |
![]() |
---|
Perjalanan Prof Armid 23 Hari Rektor Universitas Halu Oleo, Wafat Saat Momen Hari Lahir UHO Kendari |
![]() |
---|
Profil Almira Tunggadewi Cucu Pertama SBY, Anak Tunggal Annisa Pohan, Pesta Ultah 17 Tahun Viral |
![]() |
---|
KPK Ungkap Cerita Pengejaran Bupati Kolaka Timur dari Kendari ke Makassar Via Balikpapan, Penyadapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.