Tragis Perang India vs Pakistan Memanas, Puluhan Warga Sipil Tewas, Hantaman Rudal hingga Jet Tempur
Berikut ini tragis perang India vs Pakistan yang terjadi sejak Rabu (7/5/2025). Perang ini berlangsung sejak dini hari, di mana India melakukan sera
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
"Ada api besar di langit. Lalu kami juga mendengar beberapa ledakan," kata Mohammed Yousuf Dar, seorang warga desa Wuyan di wilayah Pampore, tempat insiden terjadi.
Petugas pemadam kebakaran dilaporkan membutuhkan waktu berjam-jam untuk memadamkan kobaran api.
Polisi dan aparat militer langsung menutup area tersebut sesaat setelah kejadian.
Seorang pejabat India yang berbicara kepada Reuters mengatakan sebuah jet tempur jatuh di wilayah Kashmir yang dikuasai India, dan sang pilot telah dilarikan ke rumah sakit.
Perdana Menteri Pakistan Sehbaz Sharif menyebut serangan India pada Rabu dini hari sebagai tindakan deklarasi perang.
"Pakistan memiliki hak penuh untuk memberikan balasan yang setimpal atas tindakan perang yang dipaksakan oleh India ini dan balasan yang setimpal sedang diberikan," kata dia.
Imbas pertempuran ini, bandara di wilayah Kashmir yang dikuasai New Delhi ditutup.
Pakistan juga menutup seluruh sekolah dan perguruan tinggi di Kashmir.
Juru Bicara Militer Pakistan, Ahmed Sharif Chaudhr mengatakan, pada Rabu (7/5/2025) militer Pakistan menembak jatuh lima jet tempur India, termasuk tiga jet Rafale buatan Perancis.
"Sejauh ini, militer Pakistan dalam upaya pertahanan dan respons terhadap musuh, telah menembak jatuh lima jet dan satu drone tempur. Mereka menyerang Pakistan," ujar juru bicara militer Pakistan, Ahmed Sharif Chaudhry, dalam keterangan yang diterima AFP.
"Jet-jet angkatan udara India yang jatuh meliputi tiga unit Rafale, satu MiG 29, dan satu pesawat Su (Sukhoi)," lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif juga mengonfirmasi bahwa serangan balasan telah dilakukan oleh pihaknya.
"Pembalasan telah dimulai. Kami tidak akan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan masalah ini," ungkapnya kepada AFP.
Asif menambahkan bahwa Perdana Menteri India, Narendra Modi, menggunakan ketegangan ini untuk meraih keuntungan politik di dalam negeri.
Klaimnya menjadi sorotan di tengah konflik yang semakin berkobar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.