Banjir di Konawe Utara

Jembatan Bailey di Sambandete Konawe Utara Ditargetkan Rampung Awal Juni 2025, Anggaran Rp3,4 Miliar

Pemprov Sulawesi Tenggara menargetkan pembangunan jembatan bailey di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara selesai awal Juni 2025.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
Dokumentasi Pahri Yamsul
JEMBATAN BAILEY - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sulawesi Tenggara (Sultra), Pahri Yamsul saat meninjau pembangunan jembatan bailey di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Minggu (4/5/2025). Pahri menyebut pembangunan jembatan ini selesai awal Juni 2025. (Dokumentasi Pahri Yamsul) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) menargetkan pembangunan jembatan bailey di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut) selesai awal Juni 2025.

Pembangunan jembatan ini merupakan salah satu solusi yang diambil untuk menangani permasalahan akses jalan terendam banjir di daerah tersebut saat hujan dengan intensitas tinggi.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul mengatakan proyek ini dianggarkan senilai Rp3,4 miliar.

Anggaran tersebut berasal dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Jembatan bailey yang dibangun nantinya memiliki tiga segmen, dua segmen masing-masing sepanjang sembilan meter dan satu segmen sepanjang 18 meter, dengan total panjang mencapai 36 meter,” kata Pari Yamsul saat ditemui di ruangannya, Senin (5/5/2025).

Baca juga: Gubernur Sulawesi Tenggara: Jembatan Bailey Segera Dipasang di Lokasi Banjir Sambandete Konawe Utara

Pahri menyampaikan proyek ini dikerjakan secara kolaborasi antara Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga bersama Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sultra. 

Sementara itu, kondisi di lapangan saat ini menyebabkan tim teknis harus melakukan penyesuaian terhadap desain awal. 

Meski demikian, seluruh proses berjalan mengikuti arahan Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, yang menginstruksikan percepatan penyelesaian jalan di daerah tersebut agar bisa dilewati saat hujan dengan intensitas tinggi.

Dalam proses konstruksi, pondasi jembatan dibangun menggunakan sistem pancang kayu besi berdiameter 25 cm sebanyak 48 titik.

“Sebagian pondasi telah terpasang, dan proses pengerjaan ditargetkan rampung dalam waktu satu bulan,” tuturnya.

Baca juga: Gubernur Sulawesi Tenggara dan Bupati Konawe Utara Pantau Banjir Sambandete, Gratiskan Sewa Pincara

Selain itu, Pahri menyebut untuk memperkuat struktur tanah di sekitar jembatan, digunakan bronjong atau penahan timbunan tanah sebanyak 208 meter kubik. 

Volume tersebut diperkirakan dapat bertambah apabila intensitas hujan meningkat.

Material jembatan saat ini sudah berada di lokasi, sedangkan pengerjaan pondasi telah memasuki hari ketiga. 

Dalam pelaksanaannya, proyek ini turut melibatkan berbagai pihak seperti pihak kontraktor, tim teknis lapangan, aparat dari Kodim setempat, hingga personel Zeni Tempur (Zipur) yang dikerahkan untuk percepatan pelaksanaan.

Pengawasan terhadap penggunaan anggaran dilakukan secara ketat dengan melibatkan Inspektorat, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta Aparat Penegak Hukum (APH).

Baca juga: BPJN Bakal Bangun Jembatan Senilai Rp60 Miliar di Jalan Trans Sulawesi Sambandete Konawe Utara

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved