Profil Hasan Nasbi, Terungkap Penyebab Mundur Kepala Komunikasi Kantor Kepresidenan, Kontroversinya

Berikut profil Hasan Nasbi, terungkap penyebab mundur Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).

Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
HASAN NASBI MUNDUR - Kolase foto arsip Kepala Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi saat melakukan wawancara khusus di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2025) lalu. Simak pofil Hasan Nasbi yang resmi mengundurkan diri sebagai Kepala PCO, hingga alasan dirinya mundur. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut profil Hasan Nasbi, terungkap penyebab mundur Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).

Simak pula biodata hingga jumlah harta kekayaan sosok Kepala PCO yang menjabat pascapelantikan di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 19 Agustus 2024 lalu tersebut.

Hasan pada Selasa (29/04/2025), membenarkan pengunduran diri yang diajukannya pada 21 April 2025 lalu tersebut.

“Benar surat (mundur) saya sampaikan pada 21 April,” katanya dikutip TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.

Terpisah, Juru Bicara Presiden RI Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan, pihaknya menghormati apa yang diputuskan Hasan Nasbi.

“Saya tidak tahu pertimbangannya apa, tapi yang jelas kita menghormati keputusan apapun yang dibuat mas Hasan,” kata Dahnil di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Simak profil Hasan Nasbi yang mengundurkan diri tersebut, hingga alasannya mundur sebagai Kepala Komunikasi Kantor Kepresidenan.

Baca juga: Video Viral Presiden Prabowo Subianto Sapa Pilot Pesawat Tempur Yordania, Diperlakukan Istimewa

Profil dan Biodata

Dikutip dari Tribunnews.com, Hasan Nasbi adalah sosok pengamat dan konsultan politik asal Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar). 

Pria kelahiran 1979 ini diketahui memiliki trah keturunan dari tokoh cendikiawan dan ulama Indonesia, mendiang Buya Syafii Maarif. 

Hasan Nasbi pernah mengenyam pendidikan di SMA 2 Bukittinggi dan melanjutkan kuliah ke Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI). 

Ia juga pernah menjadi wartawan pada 2005-2006. 

Pada 2006-2008, Hasan Nasbi bekerja sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (UI). 

Hingga mendirikan lembaga survei Cyrus Network. 

Nama Hasan Nasbi pun melejit saat menjadi konsultan politik Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada Jakarta 2012 lalu.

Pada 2017, nama Hasan juga menjadi perbincangan karena menjadi inisiator berdirinya Teman Ahok.

Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Hasan Nasbi mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. 

Sementara Pilpres 2024, dia mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Bahkan, Hasan Nasbi masuk dalam Tim Kampanye Prabowo-Gibran dengan jabatan sebagai juru bicara. 

Menjelang pergantian pemerintahan, Hasan masuk dalam Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi.

Presiden Prabowo Subianto kemudian melantik Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

Baca juga: Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka, 5 Kepala Daerah se-Sultra Raih Top Pembina BUMD 2025

Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 21 Oktober 2024 lalu.

Pelantikan tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 141 Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

Berikut biodata Hasan Nasbi selengkapnya yang dihimpun TribunnewsSultra.com:

Data Diri
Nama: Hasan Nasbi 
Lahir: Bukittinggi, Sumatera Barat, 11 Oktober 1979 
Usia: 45 tahun
Istri: Dwi Aprilia
Anak: 3 orang 

Pendidikan
- SD dan MTs di Kampuang Nan Limo, Kubang Putiah, Banuhampu, Kabupaten Agam
- SMA Negeri 2 Bukittinggi
- Sarjana Ilmu Politik dari FISIP UI pada 2004

Karir
- Wartawan Kompas 2005-2006
- Peneliti Pusat Kajian Politik UI 2006-2008
- Pendiri Cyrus Network.

Harta Kekayaan 

Kepala Komunikasi Kepresidenan atau PCO Hasan Nasbi mundur
HASAN NASBI MUNDUR - Foto arsip Kepala Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi saat melakukan wawancara khusus di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2025) lalu. Hasan Nasbi mengundurkan diri sebagai Kepala PCO.

Sebagai pejabat, Hasan Nasbi telah membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 9 Desember 2024.

Pada dokumen itu, harta kekayaan Hasan lebih dari Rp 41 miliar.

Kekayaan Hasan Nasbi didominasi kepemilikan tanah dan bangunan.

Tercatat ia memiliki total 9 tanah maupun tanah dan bangunan di berbagai daerah seperti Jakarta Selatan, Bekasi, dan Bogor.

Total kekayaan dari aset yang ia miliki itu mencapai Rp13,9 miliar.

Sementara itu dari alat transportasi, dia memiliki lima mobil dan satu motor senilai total Rp 9,5 miliar.

Hasan memiliki BMW X5, Honda HRV, Mini Cooper, Toyota Hiace, hingga satu motor Honda Beat.

Sementara itu jumlah kas dan setara kas yang dimilikinya lebih besar dari nilai asetnya, yaitu Rp 17,6 miliar.

Hasan juga tercatat memiliki harta lainnya senilai Rp 735 juta.

Meski begitu, Hasan memiliki utang senilai Rp 575 juta.

Sehingga, total kekayaan bersih yang ia laporkan pada LHKPN 2024 adalah senilai Rp 41.336.616.257.

Kontroversi Pernyataan ‘Kepala Babi’

Sebelumnya, desakan agar Hasan Nasbi mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan muncul.

Setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial mengenai teror kepala babi yang dialami jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica).

Hasan Nasbi memberi tanggapan supaya kepala babi itu dimasak saja.

Pernyataan Hasan Nasbi disampaikan pada Jumat, 21 Maret 2025 di Kompleks Istana Kepresidenan.

“Udah dimasak aja,” kata Hasan.

Awak media sempat mengonfirmasi kembali pernyataannya tersebut.

Tetapi, Hasan tetap dengan pernyataannya awal.

“Udah dimasak aja,” tegas Hasan.

Hasan menilai, kasus ini bukan menjadi ancaman bagi Cica lantaran melihat sikap Cica di media sosial tampak santai.

“Saya lihat ya saya lihat dari media sosialnya Francisca yang wartawan Tempo itu, itu dia justru minta dikirimin daging babi," bebernya.

Presiden Prabowo Subianto pun menanggapi polemik ucapan Hasan Nasbi tersebut.

Tanggapan saat wawancara bersama enam pemimpin redaksi media massa di Hambalang, Jawa Barat, Minggu, 6 April 2025.

Awalnya, Prabowo merespons pernyataan Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi yang mengomentari soal teror kepala babi.

Menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu, ucapan Hasan kala menanggapi peristiwa dimaksud adalah salah dan keliru.

Kata Prabowo, ada kemungkinan Hasan Nasbi telah menyesali apa yang sudah disampaikannya.

“Tapi, bener itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru. Ya, saya kira beliau menyesal,” kata Prabowo dikutip dari YouTube Kompas.id, Senin (7/4/2025).

Alasan Mundur

Hasan Nasbi mengumumkan mundur sebagai Kepala Komunikasi Kantor Kepresidenan (PCO) pada Selasa (29/4/2025).

Kabar ini diketahui lewat unggahan dirinya di akun Instagram @totalpolitik pada hari ini.

Dalam video tersebut, Hasan memperlihatkan aktivitas terakhirnya sebagai juru bicara Presiden Prabowo Subianto yang dilakukannya pada Senin (21/4/2025) lalu.

“Teman-teman semua, hari Senin tanggal 21 April 2025 adalah hari terakhir saya menjalani aktivitas di Kantor Komunikasi Kepresidenan,” katanya dalam video viral tersebut.

“Itu sebabnya hari itu diabadikan. Saya meminta adik-adik dari Total Politik untuk mendokumentasikan aktivitas terakhir saya,” lanjutnya.

Dia juga membeberkan alasan mundurnya sebagai Kepala PCO

Ia mengatakan dirinya sudah mengungkapkan alasannya mundur di beberapa siniar atau podcast, yaitu ada pekerjaan atau masalah yang tidak bisa ditangani olehnya.

Namun, Hasan tidak menjelaskan secara detil pekerjaan atau masalah yang tidak bisa ditangani tersebut.

“Sudah pernah saya sampaikan kepada khalayak dalam beberapa tayangan podcast kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa saya atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh."

"Kita pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi," katanya.

Hasan juga mengatakan surat pengunduran dirinya sebagai Kepala PCO sudah diserahkan ke Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi.

"Surat pengunduran diri saya tandatangani dan saya kirimkan kepada Presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet," jelasnya.

Hasan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memberikan kepercayaan kepadanya sebagai Kepala PCO di Kabinet Merah Putih.

Dia mengungkapkan kesempatan yang diberikan Prabowo kepadanya adalah suatu kehormatan dan kebanggaan baginya.

"Tapi saya harus juga meminta maaf kepada beliau jika selama memberikan pelayanan kepada Presiden masih jauh dari yang beliau harapkan dan teman-teman," katanya.

Kendati demikian, Hasan mengatakan jika pemerintah masih membutuhkan dirinya untuk proses transisi di Kantor PCO, ia mengaku siap.(*)

(TribunnewsSultra.com/Sitti Nurmalasari, Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto/Yohanes Liestyo Poerwoto, Kompas.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved