Jansen Manansang Bantah Lakukan Kekerasan, Sebut Para Pemain Sirkus OCI Punya Hubungan Gelap
Bos Taman Safari sekaligus pendiri sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) membantah melakukan kekerasan pada para mantan pemain sirkus.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Bos Taman Safari sekaligus pendiri sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) membantah melakukan kekerasan pada para mantan pemain sirkus.
Justru ini membeberkan adanya hubungan gelap yang terjalin sesama pemain.
Sosok bos Taman Safari, Jansen Manansang inipun menyebut saat dirinya mendirikan OCI, tak pernah melakukan penyiksaan.
Ia juga merasa pernyataan para mantan pemain sirkusnya ini sangat merugikan pihaknya.
Seperti diketahui, kasus ini pertama kali mencuat setelah sejumlah mantan pemain sirkus OCI puluhan tahun lalu tampil di publik.
Mereka membeberkan pengalaman pelik yang terjadi pada masa lampau.
Lama tak pernah membongkar hal ini, para pemain sirkus pun speak up satu persatu.
Mereka mengaku mengalami eksploitasi, kekerasan fisik hingga perlakuan yang tidak manusiawi selama puluhan tahun.
Pengakuan ini disampaikan langsung di hadapan Wakil Menteri HAM, Mugiyanto, Selasa (15/4/2025).
Baca juga: Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Konawe Utara Meningkat Selama Tahun 2024, Ini Faktor Pemicunya
Dari curhatan tersebut pun, sontak saja viral di media sosial.
Salah satunya yang menjadi sorotan adalah Butet.
Butet juga mantan pemain sirkus yang mengaku kerap mendapatkan kekerasan selama berlatih.
Selain itu, ia juga dipisahkan dari anaknya.
Ia berbicara di sejumlah podcast terkait pengalaman tersebut.
Ia menyebut bahwa dirinya sering kali dipukuli bahkan pernah dirantai.
Sampai membuat dirinya kesulitan buang air.
"Kalau main saat show tidak bagus, saya dipukuli. Pernah dirantai pakai rantai gajah di kaki, bahkan untuk buang air saya kesulitan," ungkap Butet di kantor Kementerian HAM, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025), dikutip dari Kompas.com.
“Saat hamil pun saya dipaksa tetap tampil. Setelah melahirkan, saya dipisahkan dari anak saya, saya tidak bisa menyusui. Saya juga pernah dijejali kotoran gajah hanya karena ketahuan mengambil daging empal,” jelas Butet sambil menahan tangis.
Pengalaman miris itu juga dialami oleh Fifi, anak Butet. Ia mengaku dibesarkan di lingkungan sirkus sejak lahir. Ia bahkan tidak mengetahui siapa orangtuanya.
Parahnya, ia baru bahwa Butet adalah ibunya setelah tumbuh dewasa. Ternyata Fifi diambil oleh salah satu bos OCI saat baru lahir.
"Saya sempat diseret dan dikurung di kandang macan, susah buang air besar. Saya nggak kuat, akhirnya saya kabur lewat hutan malam-malam, sampai ke Cisarua. Waktu itu sempat ditolong warga, tapi akhirnya saya ditemukan lagi," terang Fifi.
"Saya diseret, dibawa ke rumah, terus disetrum. Kelamin saya disetrum sampai saya lemas. Rambut saya ditarik, saya ngompol di tempat, lalu saya dipasung,” kenangnya dengan suara lirih.
Baca juga: JPP Sultra Desak Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Perempuan dari Kekerasan hingga Hapus Judol
Bantahan Bos Taman Safari
Terkait hal itu, Bos Taman Safari sekaligus Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI) Jansen Manansang buka suara.
Jansen Manansang memberi pernyataan saat hadir dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR RI.
Jansen menegaskan perusahaannya, OCI dan Taman Safari Indonesia telah dirugikan atas kesaksian mantan pemain sirkus.
Ia menjelaskan mulai dari patok sirkus yang disebut-sebut sebagai alat untuk memukul mantan pemain.
"Rasanya keadilan kurang, imagenya mereka itu melarikan diri. Ini kan dasarnya, kenapa melarikan diri ? saya kasih contoh dulu satu biar lebih jelas lagi. Kalau patok sirkus lebar sepaha kita 1,5 meter kalau buat mukul ngangkat dua tangan aja gak bisa gimana mau ngayunin," kata Jansen dilansir dari Tribunnewsbogor.com.
Jansen juga membahas soal pengakuan mantan pemain sirkus yang mengaku disetrum. Ia pun memberi bantahan terkait hal itu.
"Kalau disetrum, lho ya kalau ada setrum mungkin saya mati semuanya. Untuk gajah. Dan itu kan gak dipakai, ada kita bawa saksi. Setrum untuk gajah ngamuk, terakhir ditembak mati ada senjatanya, itu peraturan dari polisi," kata Jansen Manansang.
Lebih lanjut, Jansen juga menjelaskan tentang cerita Butet yang hamil saat menjadi pemain sirkus. Dalam pengakuannya, Butet mengaku melahirkan dan dipisahkan dari anaknya.
Sedangkan Jansen Manansang mengatakan bahwa Butet telah melanggar disiplin perusahaan. Ia juga menyinggung soal hubungan gelap.
"Kami susah ngomong, persetubuhan yang tidak jelas lalu hamil, lari, mengugurkan, nah in bukti ada. Kawin lagi. Bukan kawin, hubungan gelap. Nah inikan yang mesum hubungan yang di luar nikah itu terjadi semuanya. Itu kalau kita keluarganya nanti gimana ? Dan juga pindah-pindah. Ada yang sudah punya istri di satu tempat masih gitu juga berbuat," kata Jansen.
"Sudah melaksanakan apa yang dulu Komnas HAM lakukan, berdamai semua sudah," katanya.
Ucapan Jansen kemudian dipotong Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Syahroni.
Ia menekankan para mantan pemain sirkus hanya meminta diperhatikan oleh OCI atas apa yang mereka telah alami.
Oleh karena itu, Syahroni meminta pihak OCI yang merupakan bos Taman Safari Indonesia untuk duduk bersama dengan para mantan pemain sirkus.
"Saya harapannya cuma satu keluar dari ruang ini bapak dan ibu bersamaan duduk."
"Pak Jansen, apapun pasti salah. Mau hubungan gelap lah, ini lagi hubungan-hubungan gelap, yang gelap-gelap memang enak. Jangan lagi ada hubungan terang lagi. Wes pengen duduk sama-sama minta diperhatiin nih pak, cuma itu doang lebihnya gak ada," kata Ahmad Syahroni. (*)
(Grid.id)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.