Berita Konawe
Aksi Demo Petani di DPRD Konawe Sultra, Keluhkan Air di Bendungan Ameroro Tak Aliri 143 Hektar Sawah
Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Konawe Bersatu bersama petani Desa Ameroro, Kecamatan Uepai menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Konawe.
Penulis: Annisa Nurdiassa | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Konawe Bersatu bersama petani Desa Ameroro, Kecamatan Uepai menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Konawe, Selasa (8/3/2025).
Aksi unjuk rasa tersebut, sebagai sikap dan bentuk protes kelompok petani di Desa Ameroro, yang terancam gagal tanam akibat aliran air dari Bendungan Ameroro tidak sampai ke sawah.
Dalam aksinya, Irsan Pagala menilai keberadaan bangunan ukur ambang lebar yang dibuat oleh pihak BWS IV Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi penyebab pasokan air tidak mengalir ke 143 hektar sawah di Desa Ameroro.
“Kami mendesak DPRD Konawe agar segera mengambil langkah konkret terkait dengan keluhan nasib beberapa kelompok petani yang terancam gagal tanam di Desa Ameroro,” kata Irsan membacakan tuntutannya dalam aksi tersebut.
Lebih lanjut, Irsan menyebut pihak BWS IV Kendari Sultra bertanggung jawab atas ancaman gagal tanam yang dialami oleh para petani.
Baca juga: Cerita Petani Gagal Panen Gegara Diserang Hama di Konawe Sulawesi Tenggara, Kerugian Ratusan Juta
“Kami juga mendesak BWS agar segera bertanggung jawab atas pembuatan bangunan ukur ambang lebar yang dinilai sebagai penyebab beberapa kelompok petani belum tersentuh aliran air hingga saat ini," jelasnya.
Sementara itu, dalam aksi unjuk rasa tersebut juga diwarnai dengan aksi bakar ban di depan Kantor DPRD Konawe.
Para pendemo akhirnya ditemui oleh Ketua DPRD Konawe I Made Asmaya, yang didampingi Wakil Ketua II Nasrullah Faizal, Ketua Komisi II Eko Saputra Jaya, dan Anggota Komisi II Kristian Tandabioh.
“Hari ini juga kita sama-sama akan turun dan melihat langsung seperti apa yang terjadi di sana,” kata Ketua DPRD Konawe I Made Asmaya.
“Kita akan mengecek langsung permasalahan para petani Desa Ameroro yang menjadi keluhan hingga terancam gagal tanam. Kemudian setelah dari sana nanti kita akan menentukan pertemuan bersama pihak terkait untuk membahas persoalan ini,” jelasnya.
Baca juga: 3.733,68 Hektar Sawah Milik Petani di Sultra Gagal Panen Akibat Perubahan Iklim Hingga Juli 2024
Dalam wawancara awak media dengan petani Desa Ameroro Suardi mengeluhkan, pasokan air yang tidak masuk ke sawahnya usai pembuatan bangunan ukur di Bendungan Ameroro.
“Hingga saat ini tidak ada air yang mengalir di sawah, kita tidak bisa menanam. Ini sudah lewat jadwal tanam yang seharusnya tanggal 15 Maret,” ujarnya.
“Padahal sebelumnya air lancar mengalir, nanti setelah ada bangunan ukur tersebut sekitar bulan Februari lalu, air yang masuk dibagi-bagi dan akhirnya tidak sampai di sawah kami," keluh Suardi. (*)
(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)
Bendungan Ameroro di Uepai Konawe Sulawesi Tenggara Dipadati Wisatawan Libur Tahun Baru 2025 |
![]() |
---|
Mentan Amran Sulaiman ke Konawe Sultra, Ketemu Petani, Cek Irigasi Bendungan Ameroro yang Rusak |
![]() |
---|
Mengenal Bendungan Ameroro Konawe Sulawesi Tenggara Diresmikan Presiden Jokowi, Biaya Rp1,57 Triliun |
![]() |
---|
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro Rp1,57 Triliun di Konawe Sultra, Alasan Bangun Bendungan |
![]() |
---|
PUPR Evaluasi Pengerjaan Bendungan Ameroro di Konawe Sultra Usai Ambruk Hingga Jadi Penyebab Longsor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.