Liga 1

Pemain Asing PSIS Semarang 4 Bulan Tak Digaji, Bongkar 'Dapur' Mantan Klub, Bantah Indisipliner

Evandro Brandao memutuskan angkat kaki dari klubnya PSIS Semarang, setelah tak menerima gaji selama 4 bulan.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
Hanover
Evandro Brandao pemain asing PSIS Semarang baru-baru ini menjadi sorotan usai speak up masalah gaji. Klubnya belum membayarnya selama 4 bulan. 

"Untuk regulasi gaji yang terlambat sesuai dengan aturan FIFA, pemberitahuan yang diabaikan oleh klub," ucapnya.

Ia juga turut menyinggung cara klub membayar gaji dan bonus untuk pemain, seakan tak profesional.

Baca juga: Madura United Buktikan Ketangguhan di Asia Tenggara, Meski Terpuruk di Klasemen Liga 1 2024-2025

"Model pembayaran, bermain dulu dan kemudian saya akan melihat apakah saya dibayar atau hanya yang bermain yang dibayar."

"Tidak dapat diterima dan tidak profesional. Masalah serius harus ditangani dengan serius."

"Saya berbicara terbuka karena tidak takut. Banyak pemain diam karena takut akan pembalasan."

"Kenyataan ini salah satu alasan mengapa tidak ada yang ingin menandatangani kontrak dengan klub di jendela transfer terakhir."

Menurut Evandro Brandao klub seakan inging menutupi gaji pemain dengan hanya memberi bonus per pertandingan.

"Tidak masuk akal, membayar bonus pertandingan sebesar 3 juta (rupiah), sementara gaji belum dibayarkan selama berbulan-bulan."

"Lebih jauh, mempublikasikan tindakan ini di media sosial untuk menciptakan citra realitas yang menyimpang tidak mengubah fakta."

"Saya selalu menjaga komitmen saya kepada tim, tetapi rasa hormat yang sama perlu dibalas," ujarnya.

Baca juga: Sir Jim Ratcliffe dan Manchester United Berburu Pemain Muda Como, Perkuat Lini Serang Setan Merah

Pemain yang tampil 8 laga bersama PSIS ini sudah tak menerima gaji sejak Desember 2024 hingga Februari 2025.

Tidak masuk akal akan terjadi mogok kerja, jika klub tak membayar gaji 12 hari. Nyatanya sudah berlangsung selama 4 bulan.

"Hari ini 28 Maret, pembayaran penuh untuk bulan Desember, Januari, dan Februari telah dilakukan kepada semua pemain atau hanya kepada atlet lokal yang gajinya lebih rendah?"

"Jika ada transparansi, saya tantang Anda untuk memberikan bukti. Tidak ada profesional yang akan mogok hanya karena keterlambatan 12 hari."

"Sebelum berbicara tentang profesionalisme, perlu untuk melunasi utang dan menghormati komitmen yang dibuat," ujar eks striker PSIS Semarang ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved