Gegara Viral di Media Sosial Amplop Cokelat saat Rapat DPR RI, Andre Rosiade Klarifikasi: Itu SPPD
Tangkapan layar video viral saat detik-detik seorang pria menerima amplop cokelat ketika rapat DPR RI menuai sorotan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Tangkapan layar video viral di media sosial saat detik-detik seorang pria menerima amplop cokelat ketika rapat DPR RI menuai sorotan.
Banyak yang berspekulasi dengan adanya amplop cokelat tersebut.
Salah satunya terkait isu sogok hingga suap saat rapat.
Namun hal tersebut dengan tegas dibantah Andre Rosiade, Wakil Ketua Komisi VI.
Seperti diketahui, ramai rekaman video viral siaran live streaming saat rapat DPR RI dengan direksi PT Pertamina, Selasa (11/3/2025).
Pada rapat tersebut, sosok Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron tertangkap kamera mengambil amplop cokelat.
Andre menjelaskan bahwa amplop tersebut berisi surat perintah perjalanan dinas (SPPD) yang menurutnya hak bagi tiap anggota DPR RI.
Amplop tersebut memang berisikan uang, namun bukan sogokan.
Baca juga: Andre Rosiade Tunjukkan Bukti Azizah Salsha Dukung Pratama Arhan di Laga Indonesia vs Australia
Melainkan uang SPPD sebagai hak Anggota DPR RI.
Uang SPPD adalah uang harian yang diberikan kepada pegawai negeri, pejabat negara, dan pihak lain yang sedang melaksanakan perjalanan dinas.
Uang ini diberikan untuk mengganti biaya keperluan sehari-hari selama perjalanan dinas.
"Saya ingin sampaikan bahwa amplop cokelat yang diterima anggota Komisi VI itu, dengan bapak berbatik kuning itu, itu adalah amplop yang merupakan uang SPPD di mana bapak batik baju kuning itu menandatangani SPPD itu soal perjalanan dinasnya," kata Andre dalam pernyataannya di sela rapat dengan direksi PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Hulu Energi, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025) dikutip dari Tribunnews.com.
Ia pun menegaskan jika amplop tersebut diberikan pada saat rapat, karena Herman Khaeron belum sempat menerimanya.
Di mana seharusnya diambil di Sekretariat Komisi VI.
"Nah, untuk itu saya berikan kesempatan bapak yang pakai batik warna kuning untuk mengklarifikasi langsung supaya ini clear, jangan ada fitnah ya, opini yang menyesatkan," kata Andre.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.