Berita Kendari

Cerita Penumpang Pesawat Asal Kendari Sultra Kehilangan Emas di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

Inilah kesaksian warga Kota Kendari, Acylia Dwi Julianti usai perhiasan emasnya diduga dicuri porter di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
KORBAN PENCURIAN - Inilah kesaksian warga Kota Kendari, Acylia Dwi Julianti usai perhiasan emasnya diduga dicuri porter di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sabtu (8/2/2025) lalu. Acylia kehilangan cincin, gelas emas, dan jam tangan milik suaminya yang disimpan di koper saat penerbangan dari Makassar menuju Kendari. (Istimewa) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah kesaksian warga Kota Kendari, Acylia Dwi Julianti usai perhiasan emasnya diduga dicuri porter di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Acylia baru mengetahui perhiasan emasnya hilang saat memeriksa kopernya di Bandara Haluoleo Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (8/2/2025) lalu.

Korban kehilangan cincin, gelas emas, dan jam tangan milik suaminya disimpan di koper saat penerbangan dari Makassar menuju Kendari.

Ia menceritakan, awalnya dia bersama suami akan terbang dari Makassar menuju ke Kendari menggunakan maskapai Lion Air, pada Sabtu siang.

Acylia datang dua jam lebih awal dibanding jadwal keberangkatan pesawat pada pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Viral Wajah 1 Pelaku Diduga Curi Emas Penumpang Kendari Dalam Koper di Bandara Hasanuddin Makassar

"Pesawatnya kan take off jam 12. Saya datang sekira jam 10," katanya, Rabu (12/2/2025).

Saat itu, barang yang dibawa korban hanya satu koper dan tas.

Koper itu berisi perhiasan emas, laptop, dan barang berharga lain milik suaminya.

Kemudian saat akan berangkat, petugas bandara memeriksa tiket pesawat miliknya termasuk mengecek barang yang dibawanya.

Katanya, saat itu petugas memyampaikan koper yang dibawa diberi label.

Baca juga: Sosok 4 Petugas Porter Bandara Hasanuddin Ditahan Gegara Viral Wanita Asal Kendari Kehilangan Emas

Namun dia tidak mengetahui pasti label itu untuk koper bagasi. Karena setahunya koper yang ringan itu bisa dibawa ke kabin.

"Saat itu saya cuman dikasih tahu koper saya dilabeli, tapi tidak dijelaskan kalau koper ini mau dibagasikan. Karena koper yang saya bawa ini koper kabin," jelasnya.

Ia kemudian membawa kopernya menuju pesawat, kemudian tiba-tiba ada petugas yang menahan dan meminta koper tersebut disimpan ke bagasi pesawat.

Lalu, pada saat akan naik di tangga pesawat saya ditahan, ada petugas laki-laki bilang koper itu dibagasikan karena sudah dipasangi label.

"Saya bilang loh kenapa saya tidak diberi tahu atas dasar apa koper ini dibagasikan, apakah karena over tujuh kilo atau kelebihan hand carry," jelasnya.

Baca juga: Polisi Sudah Tangkap 4 Porter Lion Air Curi Emas Penumpang Asal Kendari, Penjelasan Bandara Haluoleo

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved