Berita Kendari
AJI Perkuat Literasi Keamanan Digital Jurnalis Perempuan, Antisipasi Kekerasan Berbasis Gender
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia berkolaborasi dengan AJI Kendari melatih jurnalis perempuan memperkuat keamanan digital.
Selain kemampuan tersebut, adapula materi terkait Dukungan Psikologis Awal (DPA) untuk para jurnalis perempuan.
Ketua AJI Kendari, Nursadah mengatakan semua jurnalis perlu memahami sistem keamanan, terlebih jurnalis perempuan yang rentan terhadap aksi-aksi kekerasan baik fisik, kekerasan seksual, maupun KBGO.
"Banyaknya tindak kekerasan yang dialami jurnalis perempuan dibuktikan dengan hasil survei 2023 lalu, di mana kurang lebih 80 persen jurnalis perempuan khususnya di Kota Kendari pernah menjadi korban kekerasan baik verbal maupun nonverbal," ujar Nursadah.
Untuk itu, AJI berkomitmen terus berupaya mengedukasi jurnalis perempuan untuk memahami bentuk-bentuk kekerasan yang rentan dihadapi dalam melakukan tugas-tugas jurnalistik.
Kata Nursadah, segela bentuk kekerasan terhadap jurnalis harus dilawan bersama.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Ketua Divisi Perempuan dan Dewan Majelis Etik AJI Ambon, Joanny Pesulima mengatakan, ia bersama beberapa peserta lain memang pernah mengikuti pelatihan serupa baik online maupun offline.
Baca juga: Irjen Andi Rian Akan Tindaklanjuti Masukan Organisasi Pers di Sulawesi Selatan, AJI, IJTI, PFI, AMSI
Kendati demikian, ada pengetahuan tambahan secara terperinci yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Kata Joanny, pengetahuan yang diberikan dalam pelatihan tersebut sangat penting untuk dibawa ke daerah masing-masing.
Perempuan yang telah bergelut sebagai jurnalis sejak tahun 1999 itu menyebut waktu pelatihan yang diberikan tersebut cukup singkat. Ia bersama peserta lain mengaku lebih nyaman belajar sambil mempraktikan atau mengaplikasikan langsung materi keamanan jurnalis pada perangkat yang digunakan sehari-hari.
"Mungkin ke depannya kami sangat berharap waktu pelatihan seperti ini bisa lebih panjang, sehingga bisa membawa pulang untuk diaplikasikan ke daerah masing-masing," tutur Jo, sapaan akrabnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.