Gempa Bumi di Sulawesi Tenggara

Kolaka Timur Diguncang 98 Kali Gempa Bumi Dalam 5 Hari, BPBD Koltim Tetapkan Status Siaga Darurat

Wilayah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diguncang gempa bumi sebanyak 98 kali selama lima hari.

Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
Tangkapan Layar Situs BMKG
GEMPA KOLAKA TIMUR: Wilayah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali diguncang gempa bumi, Selasa (28/1/2025). Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikasi (BMKG) gempa ini sudah terjadi sebanyak 98 kali mulai 24-28 Januari 2025. (Tangkapan Layar Situs BMKG) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Wilayah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diguncang gempa bumi sebanyak 98 kali selama lima hari.

Adapun rentetan gempa susulan hingga 98 kali ini berdasarkan data Laporan BMKG Kendari mulai 24-28 Januari 2025.

Gempa susulan ini dari guncangan gempa pertama sebesar 4,9 Magnitudo (Skala Richter/SR) yang terjadi Jumat, 24 Januari 2025 di Kecamatan Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur.

Data BMKG per Selasa, 28 Januari 2025 menunjukan sudah 16 kali gempa terdeteksi mengguncang Lalolae dan daerah sekitar di Kolaka Timur.

Getaran gempa yang besar skala 4,1 SR pada pukul 00.27 Wita dan 4,2 SR pukul 01.27 Wita, Selasa (28/1/2025).

Baca juga: BMKG Catat Ada 93 Gempa Susulan di Kabupaten Kolaka Timur Sulawesi Tenggara

Selebihnya kekuatan gempa bumi berada pada skala 2 Magnitudo.

Terbaru, guncangan gempa skala 3,5 Magnitudo lagi-lagi terjadi di Lalolae Koltim sekira pukul 15.18 Wita, Selasa (28/1/2025).

Kepala BMKG Kendari, Rudin mengatakan, getaran gempa merupakan jenis gempa dangkal dengan kedalaman lima kilometer.

"Gempa ini, karena aktivitas Sesar Kolaka di Tenggara Lalolae," kata Rudin melalui keterangan tertulisnya, Selasa.

Rudin mengatakan gempa susulan diprediksi masih akan terjadi di Kolaka Timur karena aktivitas Sesar Kolaka.

Baca juga: 3 Wilayah Sulawesi Tenggara Terdampak Getaran Gempa Bumi yang Berpusat di Koltim Akibat Sesar Kolaka

Hal tersebut karena aktivitas pergeseran lempeng di Sesar Kolaka dari monitor BMKG selama lima hari ini.

"Sepanjang sesarnya belum terkunci setelah aktif tiga hari yang lalu maka kemungkinan gempa susulan masih akan terjadi, tetapi magnitudonya semakin menurun," jelas Rudin.

Ia juga meminta masyarakat tetap waspada dengan gempa susulan dan menghindari bangunan yang rawan runtuh akibat gempa.

Sementara itu, Kepala BPBD Kolaka Timur, Dewa Made Ratmawan menyampaikan, pihaknya bersama Pemda Koltim sudah menetapkan status siaga darurat bencana mulai Selasa hari ini.

"Sudah hari ini kita tetapkan status siaga darurat karena gempa yang terjadi semalam, ditambah lagi susulan-susulan," ungkap Made melalui telepon.

Baca juga: Kolaka Timur 2 Kali Diguncang 4 SR Selasa Dini Hari, Total 57 Kali Gempa Susulan Sudah Terjadi

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved