Gempa Bumi di Sulawesi Tenggara
3 Wilayah Sulawesi Tenggara Terdampak Getaran Gempa Bumi yang Berpusat di Koltim Akibat Sesar Kolaka
Empat wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) ikut terdampak guncangan dari gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Kolaka Timur.
Penulis: Samsul | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Empat wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) ikut terdampak guncangan dari gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim)
Diketahui, kejadian dan parameter gempa bumi berkekuatan 4.2 Magnetudo (M) terjadi pada Selasa, (28/1/2025), pukul 01.27 WITA dini hari di wilayah Lalolae, Kolaka Timur.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin mengatakan bahwa dari hasil an alisis BMKG menunjukkan informasi gempa bumi ini episenter terletak pada koordinat 4.06 Lintang Selatan, 121.78 Bujur Timur.
Dengan kata lain berlokasi di darat dengan jarak 3.8 kilometer, Barat Daya Lalolae, Kolaka Timur Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 5 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Kolaka di Barat Daya Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur,” katanya kepada TribunnewsSultra.com, Selasa (28/1/2025).
Sementara itu, akibat guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Kolaka Timur, Kolaka III-IV MMI dengan banyaknya aduan warga.
“Dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi,” jelasnya.
Baca juga: Kolaka Timur 2 Kali Diguncang 4 SR Selasa Dini Hari, Total 57 Kali Gempa Susulan Sudah Terjadi
Sementara daerah yang ikut merasakan Konawe, Konawe Selatan III MMI dengan getaran dirasakan nyata dalam rumah.
“Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu, Kendari II-III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” ujarnya.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Terakhir, dirinya mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” jelansya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Samsul)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.