Trending Rudi Sutanto Jadi Stafsus di Era Prabowo, Punya Akun X Kurawa Dituding Buzzer Jokowi

Sosok Rudi Sutanto jadi staf khusus atau stafsus pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia diketahui pemilik akun Kurawa di Twitter (X).

Kolase TribunnewsSultra.com
Ramai jadi perbincangan sosok Rudi Sutanto jadi staf khusus atau stafsus pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.  Ia diketahui pemilik akun X (dulu Twitter) bernama Kurawa. Akun tersebut kerap menuai kontroversi dengan deretan cuitannya.  Ia bahkan dituding sebagai buzzer Jokowi, presiden pemerintahan era sebelumnya.  

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Ramai jadi perbincangan sosok Rudi Sutanto jadi staf khusus atau stafsus pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

Ia diketahui pemilik akun X (dulu Twitter) bernama Kurawa.

Akun tersebut kerap menuai kontroversi dengan deretan cuitannya. 

Ia bahkan dituding sebagai buzzer Jokowi, presiden pemerintahan era sebelumnya. 

Seperti diketahui, baru-baru ini Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melantik sejumlah stafsus

Melalui sang Menteri, Meutya Hafid deretan nama menjadi sorotan pasca dilantiknya sejumlah stafsus

Ada sosok publik figur Raline Shah, hingga wajah Rudi Sutanto juga terlihat. 

Saat pelantikan yang dilakukan Meutya Hafid, nampak Rudi Sutanto ini berdiri di samping Raline Shah. 

Baca juga: Jenjang Pendidikan Raline Shah, Alumni Kampus Elit di Singapura, Kini Jadi Stafsus Menteri Komdigi

Ia mengenakan peci dengan setelan jas. 

Lengkap dengan kaca mata gaya khas nya. 

Sosok yang dikenal pula dengan nama Rudi Valinka ini viral di media sosial. 

Pasalnya selama ini, ia yang diketahui memiliki akun X Kurawa dikenal begitu provokativ dengan sejumlah cuitannya yang kontroversi. 

Rudi Valinka sendiri bukanlah nama baru di jagat media sosial Indonesia. 

Akunnya kerap menjadi sorotan dengan cuitan-cuitan yang tulisnya. 

Terlebih gaya penulisan yang to the point dan lugas. 

Membuatnya, menjadi sosok begitu kontroversial. 

Banyak pro dan kontra dengan pengangkatannya sebagai stafus. 

Kurawa pun menjadi trending X hari ini pada Selasa (14/1/2025). 

Tulisan-tulisan Rudi Valinka di media sosial terkadang tajam dan provokativ sehingga oleh lawan politiknya, ia kerap disebut sebagai "buzzer", istilah yang mengacu pada penyebar informasi berbayar.

Selain dikenal sebagai pendukung garis keras Jokowi, Rudi Valinka juga kerap silang pendapat dengan pendukung Anies Baswedan sewaktu masih menjadi Gubernur Jakarta. 

Ia secara tegas menolak keras gelaran Formula E yang diinisiasi Anies Baswedan.

Bahkan, Rudi juga kerap melancarkan berbagai kritik keras terhadap kinerja Anies Baswedan di Jakarta, misalnya saja soal penangan banjir dan berbagai program lain. 

Selain menjadi aktivis politik di sosial media, Rudi Valinka juga kerap ikut terlibat membongkar kasus-kasus besar yang kemudian viral dan ditindaklanjuti aparat. 

Benarkah Rudi Valinka aka Kurawa adalah orang yang sama dengan Rudi Sutanto yang dilantik Menkomdigi Muetya Hafid?

Baca juga: Biodata Putri Ariani Berasal dari Yogyakarta, Raih Golden Buzzer Simon Cowell di Americas Got Talent

Saat dikonfirmasi, Meutya Hafid tak mau bicara panjang lebar mengenai sosok Rudi Valinka yang barusan ia lantik menjadi stafsus di kementeriannya. 

Dia bahkan mengaku tak mengenal sosok yang kerap distempel sebagai buzzer pemecah belah bangsa itu. 

“Saya enggak tahu, ya, Rudi Susanto yang saya kenal ya Rudi Sutanto, jadi saya tidak mau berspekulasi mengenai apa siapa Rudi Sutanto,” ucap Meutya di Istana Negara, Jakarta.

Meutya menjelaskan, Rudi yang dilantik pagi itu adalah seorang ahli dalam bidang strategi komunikasi, seperti yang tertulis dalam curriculum vitae (CV) yang ia terima.

"Dari CV yang kami terima, beliau memang ahli dalam strategi komunikasi dan dapat memberikan kontribusi di kementerian ini, karena kementerian tidak hanya fokus pada digital tetapi juga komunikasi," imbuhnya.

Ia juga menguraikan alasan di balik pemilihan Rudi Sutanto serta beberapa nama terkenal lainnya, seperti Raline Shah.

Menurutnya, Rudi dipilih karena keahliannya dalam bidang komunikasi.

"Karena keahlian di bidang komunikasi, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Saya tidak terlalu aktif di Twitter, jadi tidak tahu apakah dia seorang selebtweet atau tidak," tambah Meutya.

Dikritik Pengamat

Satu di antara yang merasakan keanehan ini adalah pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno.

Menteri Komdigi Meutya Hafid kata Adi semestinya menyeleksi orang-orang yang diangkat dalam posisi strategis secara hati-hati.  

"Tentu publik bertanya-tanya, apa urgensinya stafsus yang dinilai berlatar belakang buzzer yang kerap agresif menyerang pihak lain selama ini?" kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (14/1/2025).

"Kayak tak ada orang hebat aja di negara ini," ujar dia melanjutkan.

Menurut dia, seorang menteri perlu mengecek betul latar belakang dan rekam jejak si stafsus demi menjaga kredibilitas kementerian. Ia pun berpesan, orang yang ditunjuk sebagai stafsus seharusnya mereka yang ahli dan terbukti dalam urusan komunikasi dan digital.

"Yang jadi stafsus mestinya mereka yang ahli dan terbukti dalam urusan Komdigi, bukan cuma misalnya banyak follower-nya di medsos," kata Adi. 

Oleh karena itu, Adi tidak heran bila akhirnya Kementerian Komdigi dikritik publik seiring pengangkatan Rudi Valinka sebagai stafsus.

Pelantikan pejabat baru

Menkomdigi Meutya Hafid sebelumnya melantik jajaran pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama baru dalam sebuah upacara resmi pada Senin (13/1/2025). Di antaranya, tiga staf khusus menteri yang baru ditunjuk.

Ketiganya adalah Stafsus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, Raline Rahmat Shah, Stafsus Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Strategis, Aida Rezalina dan Stafsus Bidang Strategis Komunikasi Rudi Sutanto.

Acara pelantikan dihadiri Wakil Menteri Komdigi Angga Raka Prabowo dan Nezar Patria yang memberikan dukungan penuh kepada pejabat baru dalam melaksanakan tugas mereka. 

Berikut daftar eselon I yang dilantik Menkomdigi Meutya Hafid:

- ⁠Sekretaris Jenderal: Ismail

- ⁠⁠Direktur Jenderal Infrastruktur Digital: Wayan Toni S.

- ⁠⁠Direktur Jenderal Teknologi Pemerintahan Digital: Mira Tayyiba

- ⁠⁠Direktur Jenderal Ekosistem Digital: Edwin Hidayat Abdullah

- ⁠⁠Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital: Alexander Sabar

- ⁠⁠Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media: Fifi Aleyda Yahya

- Inspektur Jenderal: Arief Tri Hardiyanto

Staf ahli Komdigi yang dilantik antara lain:

- Staf Ahli bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya Raden Wijayakusuma Wardhana

- Staf Ahli bidang Komunikasi dan Media Massa Molly Prabawati

- Staf Ahli bidang Teknologi Mohammad Hadiana 

Kemudian tiga pejabat staf khusus, di antaranya:

- Staf Khusus Bidang Antarlembaga dan Program Strategis Aida Rezalina

- Staf Khusus Bidang Kemitraan Global Raline Shah

- Staf Khusus Bidang Strategi Komunikasi Rudi Sutanto. (*)

(Tribunnews.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)e Haryadi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved