Warga dan Ormas di Kolaka Demo Perusahaan Tambang Kelurahan Oko-oko Dugaan Pungli Rekrutmen Karyawan

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KOLAKA - Sejumlah warga dan salah satu Ormas di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), demonstrasi di salah satu perusahaan tambang.

Aksi demonstrasi ini berlangsung di salah satu perusahaan tambang Kelurahan Oko-oko, Kecamatan Pomalaa, Senin (16/12/2024) sekira 10.00 WITA.

Adapun tuntutan terhadap perusahaan tersebut, dugaan pungutan ilegal proses rekrutmen karyawan.

Legal perusahaan tambang tersebut, Ahmad Sirajul Munir sempat menemui langsung demonstran dan berdialog.

Baca juga: Daftar 7 Guru Besar UHO Kendari Sulawesi Tenggara Resmi Dikukuhkan Rektor Prof Zamrun Firihu

"Pertemuan dengan ormas, membahas aturan Kemenaker nomor 228 tahun 2019."

"Tentang jabatan tertentu dapat diduduki tenaga kerja asing posisi manager HRD direncanakan tahun 2025," ucapnya.

Bakal memenuhi tuntutan, terkait perubahan kontrak perusahaan dan mitra-mitranya.

Prioritas rekrutmen masyarakat pribumi dan lokal Kolaka yang dianggap profesional.

Dan memenuhi syarat menduduki level manager pada perusahaan PT IPIP.

"Atas beredarnya isu adanya pungutan liar atau biaya masuk saat rekrutmen karyawan, jika ditemukan  perusahaan akan bertindak," katanya.

Baca juga: Pria di Kolaka Terekam CCTV Sengaja Rusak Ban Mobil Pakai Pisau di Jalan Pemuda Kelurahan Tahoa

Mereka juga bakal mengubah perubahan kontrak dari harian menjadi PKWT, paling lambat tanggal (31/12/2024).

Sementara salah satu perwakilan demonstran, Mansiral Usman mengapresiasi perusahaan mau menemui mereka.

"Demo hari ini berjalan baik, damai, dan aman, terkait tuntutan kami terpenuhi dengan baik,". 

"Kita sudah lihat dengan disepakati dan telah ditandatangani, kita tinggal menjaga komitmen itu bersama agar bisa tetap berjalan dan semua terakomodir."

"Terutama tentang rekrutmen tenaga kerja dan lokal Kolaka dan Sultra," katanya. (*)

(Tribunnewssultra.com/Adrian Adnan Sholeh)