Berita Kendari
Daftar 7 Guru Besar UHO Kendari Sulawesi Tenggara Resmi Dikukuhkan Rektor Prof Zamrun Firihu
Potret Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Prof Muhammad Zamrun Firihu kukuhkan 7 guru besar, Senin (16/12/2024).
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Prof Muhammad Zamrun Firihu kukuhkan 7 guru besar, Senin (16/12/2024).
Berlangsung di Auditorium Mokodompit UHO Kendari, dihadiri Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Kendari.
7 guru besar yang dilantik Prof Dr La Hamimu, bidang Komputasi Geofisika Non Elektromagnetik.
Kemudian, Prof Dr Thamrin Azis bidang Anorganik Lingkungan.
Prof Dr Abdul Kadir bidang Manajemen Publik, Prof Dr La Ode Nggawu bidang Teknologi Pembelajaran Bahasa Inggris.
Baca juga: Detik-detik Eks Dekan FPIK UHO-Polisi Berdebat Soal Aktivitas Tambang di Wawonii Konawe Kepulauan
Lalu, Prof Dr Muhammad Aswar Limi bidang Agribisnis Perikanan.
Prof Dr Sudirman Zaid dengan Ilmu Manajemen Pemasaran, serta Prof Dr Ernawati bidang Kebijakan Ekonomi Makro.
Prof Muhammad Zamrun Firihu mengatakan bertambahnya 7 guru besar di UHO, total keseluruhan guru besar hingga Desember 2024 sebanyak 126 orang.
Guru besar atau biasa dikenal dengan profesor merupakan puncak karir jabatan fungsional seorang dosen di perguruan tinggi.
Sehingga ia berpesan kepada para guru besar yang dikukuhkan hari ini, agar dapat memberikan aksi nyata untuk memajukan UHO dalam bidang keilmuanya masing-masing.
Baca juga: Mahasiswa FKIP UHO Kendari Kenalkan Tarian Empat Etnis Sultra di Saint Louis University Filipina
“Guru besar harus menghasilkan lebih banyak karya, terutama dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” kata Prof Muhammad Zamrun Firihu.
Zamrun menyampaikan guru besar juga harus dapat menginspirasi seluruh dosen di UHO, terutama di Program Studinya masing-masing.
Untuk memberikan bimbingan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat agar dapat meningkatkan akreditas program studi.
“Kinerja dan inovasi yang dilakukan, dapat meningkatkan kualitas diri dengan melakukan pengembangan profesionalitas berkelanjutan, membangun karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.” Jelasnya. (*)
(Teibunnewssultra.com/Dewi Lestari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.