Berita Baubau

Cara SDN 3 Katobengke Baubau Kurangi Produksi Sampah, Murid Wajib Bawa Tempat Makan-Minum ke Sekolah

Murid Sekolah Dasar Negeri atau SDN 3 Katobengke Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), diwajibkan membawa tempat minum dan makan sendiri.

Penulis: Harni Sumatan | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan
Murid Sekolah Dasar Negeri atau SDN 3 Katobengke Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), diwajibkan membawa tempat minum dan makan sendiri. Kepala SDN 3 Katobengke, La Jabi mewajibkan seluruh muridnya untuk membawa tempat minum sendiri guna mengurangi sampah plastik. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Murid Sekolah Dasar Negeri atau SDN 3 Katobengke Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), diwajibkan membawa tempat minum dan makan sendiri.

Kepala SDN 3 Katobengke, La Jabi mewajibkan seluruh muridnya untuk membawa tempat minum sendiri guna mengurangi sampah plastik.

"Kami ada gerakan semua murid membawa tempat air minum dan makan dari rumah, itu dilakukan setiap harinya," ujarnya, Jumat (13/12/2024).

Kata dia, meskipun aktivitas kantin masih berjalan tetapi langkah yang dilakukannya diharapkan dapat mengurangi produksi sampah di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Memang anak-anak jika masih lapar dengan isi bekal yang dibawa dari rumah diperbolehkan untuk membeli jajanan di kantin, meskipun begitu kami harap ini dapat membantu mengurangi produksi sampah," jelasnya.

Baca juga: Bayar Retribusi Sampah Lewat QRIS, Bank Sultra Siapkan Sistem Muat Data Rumah Tangga Tiap Kelurahan

La Jabi menjelaskan sekolahnya mengolah sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat termasuk kerajinan-kerajinan.

"Seperti galon yang bisa dipakai untuk media tanam untuk tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bermanfaat. Selain itu, pembuangan sampah harus dipilah lima jenis sampah," bebernya.

Selain mengurangi penggunaan sampah plastik, murid pun dibagi piket membersihkan halaman dan WC sekolah.

Tidak sampai di sana, guru-guru yang mengajar di SDN 3 Katobengke sudah berkomitmen tidak merokok di lingkungan sekolah.

"Jika merokok, ada kami sediakan tempat khusus untuk merokok," jelasnya.

Baca juga: Mekanisme Bayar Parkir dan Retribusi Sampah Pakai QRIS Bagi Masyarakat Kendari Sulawesi Tenggara

Ia menjelaskan secara spontan, murid-murid sekolahnya sudah terbiasa dan tanpa disuruh melakukan pembersihan secara bergilir.

Program pengurangan sampah plastik ini sudah berlangsung sejak Januari 2023 lalu tepat setelah dirinya menjadi Kepala SDN 3 Katobengke.

"Harapan saya ini terus terjaga dan bisa terus diterapkan oleh seluruh murid yang masuk di SDN 3 Katobengke," tutupnya. 

Berdasarkan pantauan, terlihat sampah plastik di seluruh sekolah dimanfaatkan, pemilahan tempat sampah sebanyak empat hingga botol atau gelas plastik yang disulap menjadi papan imbauan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved