Berita Sulawesi Tenggara
Bantuan Pertanian Mengalir di Sulawesi Tenggara, Distanak Sultra Dukung Swasembada Pangan Prabowo
Berbagai program dan strategi yang dijalankan menunjukkan komitmen kuat Sultra dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) memaparkan capaian sektor pertanian pada tahun 2024.
Berbagai program dan strategi yang dijalankan menunjukkan komitmen kuat Sultra dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya pada visi swasembada pangan nasional.
Di tahun 2024, Sultra mendapatkan alokasi pupuk subsidi sebanyak 94.625 ton, dan telah direalisasikan sebanyak 65.552 ton atau 69,28 persen hingga 7 November 2024.
Jenis pupuk yang telah disalurkan yakni urea sebanyak 23.430 ton, NPK sebanyak 35.457 ton, dan NPK formula khusus 6.664 ton.
“Masih ada sekitar 29 ribu ton, dan InsyaAllah akan direalisasikan hingga akhir tahun ini,” kata Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya.
Untuk mendukung efisiensi kerja petani, Rusdin menyebut Sultra memperoleh bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yakni 130 unit traktor roda dua dari Kementerian Pertanian.
Dengan distribusi terbesar di Kabupaten Konawe sebanyak 34 unit, Konawe Selatan 27 unit dan Bombana 25 unit.
Baca juga: Indeks Produksi Pertanian di Konawe Meningkat Usai Terima Bantuan Alsintan Kementerian Pertanian
Sementara, bantuan traktor roda empat sebanyak 23 unit tersebar di Konawe 7 unit, Bombana 4 unit, dan Brigade Provinsi Sultra 6 unit.
Selain itu, petani Sultra juga menerima bantuan handsprayer sebanyak 52 unit dan pompa air hingga 1.142 unit, dengan Konawe sebagai penerima terbanyak yakni 359 unit dan Kolaka Timur 330 unit.
Pemerintah juga mendistribusikan 9 unit alat pemotong padi, termasuk 3 unit mesin combine harvester besar di Bombana 2 unit dan Kolaka Timur 1 unit.
Sedangkan 6 mesin combine lainnya disalurkan di Konawe sebanyak 3 unit dan Konawe Selatan 3 unit.
“Bagi para petani yang ingin meminjam, kita persilahkan datang ke brigade Provinsi Sultra untuk melakukan peminjaman alat,” tutur Rusdin.
Kendati demikian, Rusdin menyebut petani di Sultra masih mengalami beberapa tantangan seperti dampak perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Sehingga pihaknya terus berupaya mengendalikan OPT secara masif di 17 kabupaten dan kota, termasuk hama penggerek batang untuk padi dan ulat pada jagung.
Baca juga: Link dan Syarat Daftar Petani Milenial 2024 Kementerian Pertanian, Ada Bantuan Rp10 Juta per Bulan
Ia juga menyoroti pentingnya regenerasi petani, di mana data menunjukkan hanya 25 persen petani di Sultra yang berusia muda, sementara mayoritas berada di atas usia 40 tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.