Debat Pilkada Konawe

Paslon HADIR Dicecar Soal Program 'Kota Padi' saat Debat Pilkada Konawe, Rusdianto Utamakan Kalosara

Harmin Ramba-Dessy Indah Rachmat paparkan konsep 3 kawasan cepat tumbuh dan Kota Padi sebagai branding kebijakan saat debat terakhir Pilkada Konawe.

Penulis: Annisa Nurdiassa | Editor: Muhammad Israjab
Hanover
Paslon Pilkada Konawe nomor urut 2, Rusdianto - Fachry Pahlevi Konggoasa (RD-FPK), dan nomor urut 3, Harmin Ramba - Dessy Indah Rachmat saat tampil debat terakhir, Sabtu (23/11/2024). 

Tanggapan Yusran tersebut kemudian, disepakati Harmin Ramba. Mesti ada juga rencana detail tata ruang (RDTR).

"Sepakat masukan nomor 1, penataan ruang itu penting dan yang paling terpenting harus ditambah rencana detail tata ruang (RDTR), untuk menjaga keseimbangan antar pengelolaan kawasan."

"Pasangan nomor urut 3 sudah membagi wilayah, saat saya menjadi Pj Bupati Konawe, sudah menghasilkan RDTR Routa itu adalah salah satu produk kami."

"Artinya kami punya keseriusan menangani terkait kawasan" Kata HR kembali menanggapi.

Masih di segmen 3 tentang pendalaman visi misi dan program paslon, HADIR mendapat pembasahan terkait strategi dan langkah konkret mendorong kebudayaan di daerah.

Sebagai salah satu modal dasar dalam pembangunan Konawe kedepannya.

"Di bidang sosial budaya kami siapkan pembangunan museum budaya, sebagai referensi generasi kita untuk mengetahui peradaban suku tolaki di masa lalu dan masa sekarang"

"Selanjutnya pemeliharaan situs-situs budaya suku tolaki, pelestarian Kalosara sebagai simbol pemersatu kota, dan pemberian brand budaya setiap Kecamatan atau wilayah berdasarkan history peradaban suku tolaki.

Baca juga: Giliran Ruksamin Minta Andi Sumangerukka Jadi Staf Ahlinya Jika Jadi Gubernur, Tertawa Ngakak Bareng


"Lalu festival budaya tolaki baik nasional maupun internasional, dan kerjasama antar suku dan budaya yang ada di Konawe," Ucap Dessy menjawab pertanyaan pada subtema sosial budaya.

Selanjutnya ditanggapi paslon nomor urut 2 dan 1.

"Perjalanan sejarah peradaban suku tolaki sampai di era modern saat ini Konawe dari dulu sampai sekarang adalah Kota Kalosara."

"Saya kira dari seluruh tokoh-tokoh adat budaya Konawe saat ini tidak ada yang menerima jika Paslon HADIR merubah Konawe 'Kota Kalosara' menjadi 'Kota Padi," ucap Cabup nomor urut 2 Rusdianto

Sementara Yusran Akbar mengatakan keberagaman suku di Konawe adalah kearifan lokal perlu dijaga dan ditingkatkan, salah satunya melalui produk makanan khas.

"Di Konawe ini ada banyak suku, bukan cuma suku Tolaki. Tetapi ada Jawa, Bugis, Bali dan banyak suku lainnya."

"Menurut kami ada sinergi antara semua stakeholder, semua suku, di mana kita meningkatkan kearifan lokal budaya."

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved