Sidang Guru Viral di Konawe Selatan
Pengakuan Ibu Korban Soal Luka Diduga Dianiaya Guru Supriyani, Merah Jadi Melepuh Karena Tergesek
pengakuan ibu korban yang juga merupakan istri Aipda WH dalam persidangan kasus guru Supriyani di PN Andoolo, Konawe Selatan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini pengakuan ibu korban yang juga merupakan istri Aipda WH dalam persidangan kasus guru Supriyani di PN Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ia menyampaikan kesaksiannya di hadapan hakim pada sidang keempat, Rabu (30/10/2024).
Istri Aipda WH dalam persidangan tersebut kembali bertemu dengan Supriyani yang didakwa menganiaya anaknya.
Saat menyampaikan kesaksiannya, ia menyebut kondisi luka anaknya yang dituduh dianiaya oleh guru melepuh karena gesekan.
Seperti diketahui, ibu korban, FN menjadi saksi dalam persidangan.
Ia mengungkapkan kondisi luka anaknya saat pertama kali dilihatnya.
Baca juga: Istri Aipda WH Ungkap Anak Kurang Minat Sekolah, Sikap Korban Berubah usai Kasus Guru Supriyani
Saat 25 April 2024 tepat pada Kamis, baru diketahui jika anaknya memiliki luka pada belakang paha.
Ia menyebut kondisi luka tersebut awalnya merah kehitaman.
Lalu keesokan harinya pada Jumat, 26 April 2024, luka melepuh pada bagian paha kanan dan semakin lebar.
Hal ini yang membuat FN tidak membiarkan anaknya pergi ke sekolah.
Sehingga selama satu minggu, korban berada di rumah.
Pasalnya, jika mengenakan celana, terjadi gesekan pada luka yang ada di paha belakang.
"Waktu itu sekolah pak, sekitar seminggu saya tidak sekolahkan karena lukanya semakin lecet. Karena mungkin gesekan celana," tuturnya kepada JPU saat sidang.
Sementara itu, saat diceritakan mengenai kondisi luka anaknya yang melepuh, FN menduga hal tersebut terjadi karena gesekan.
"Kamis itu lukanya merah kehitaman garis ada lecet pada bagian paha kirinya. Jumat lecet itu semakin lebar yang bagian kanan itu ada melepuh," jelasnya.
JPU kembali menegaskan luka melepuh tersebut karena sering tergesek-gesek oleh pakaian yang dikenakan korban.
Sampai akhirnya, melepuh dari luka tersebut turun usai diberi obat.
"Melepuhnya pun turun setelah tiga hari," kata sang ibu.
Baca juga: Camat Baito Sudarsono Tak Pernah Ikut Campur Persoalan Hukum Guru Supriyani, Kini Jabatan Dicopot
Anak Kurang Minat Sekolah

Istri Aipda WH juga mengungkapkan anak kurang minat sekolah gegara diduga mengalami kekerasan fisik dari gurunya, Supriyani di Konawe Selatan.
Menurutnya atas insiden penganiayaan itu, sang anak sudah mulai malas ke sekolah.
Bahkan mencari-cari alasan agar tidak ke sekolah.
Namun, istri Aipda WH terus berupaya agar anaknya mau ke sekolah.
Pernyataannya itu disampaikan saat mengikuti persidangan di PN Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/10/2024).
Istri Aipda WH berinisial FN adalah orang yang pertama kali mengetahui anaknya memiliki luka pada bagian paha belakang.
FN hadir di persidangan sebagai saksi dalam kasus yang dilaporkannya ini.
Ia juga merupakan orangtua dari korban yang merupakan murid guru Supriyani di salah satu SD di Kecamatan Baito.
Dalam persidangan tersebut, Jaksa Penuntut Umum atau JPU sempat mempertanyakan sikap korban usai mendapat penganiayaan.
JPU menanyakan soal reaksi korban usai mengalami dugaan kekerasaan fisik dari guru Supriyani.
Menurut penuturan sang ibu korban, jika setelah insiden penganiayaan, anaknya kurang minat untuk ke sekolah lagi.
"Setelah itu pak, memang minat ke sekolahnya berkurang, biasanya setiap bangun pagi 'Ayo ibu sudah jam 6, buatkan aku sarapan' tapi itu saya bangunkan, ada saja alasannya ke sekolah," jelas FN.
Ia pun sampai mencari cara agar anaknya mau ke sekolah lagi dengan menambahkan uang jajan.
"Sampai saya akali saya tambahkan uang jajannya supaya semangat lagi ke sekolah," tuturnya.
Di sidang itu, FN juga mengungkap alasan sang anak dipukul guru Supriyani, karena tak menulis saat diberi tugas.
"Dia sampaikan sambil menangis, kalau sudah dipukul sama Mama A***," kata korban saat dijelaskan ibunya saat persidangan.
"Mamanya A*** itu siapa?" tanya sang ibu.
Baca juga: Full Kesaksian Aipda WH Ayah Korban Kasus Guru Supriyani Dalam Sidang di PN Andoolo Konawe Selatan
"Ibu Supriyani," jawab korban.
"Mas dipukul kenapa?" tanya ibu korban.
"Saya belum selesai menulis," jawan korban.
"Mas dipukul pakai apa?" tanya ibunya lagi menjelaskan saat sidang.
"Pakai sapu," singkat korban saat sang ibu membeberkan dugaan penganiayaan Supriyani.
Ibu korban juga membeberkan sejumlah rekan korban sempat melihat dugaan penganiayaan sang guru.
"Dia sebutkanlah beberapa nama. Saya datang ke rumah salah satu teman anak saya, untuk memastikan kebenaran," katanya.
Benar saja saat menanyai salah satu rekan anaknya kalau anaknya dipukul Supriyani, karena belum selesai menulis.
"Saya tanya habis liatkah Daffa (korban) dipukul sama ibu Supriyani, rekan korban ini bilang iya lihat dipukul pakai sapu lantai," kata FN.
Usai FN memberikan keterangannya, Majelis Hakim bertanya kepada Supriyani.
"Ibu Supriyani apakah ada tanggapan dari saksi?"
Supriyani menjawab dengan bantahan, bahwa keterangan saksi tidak benar.
“Semua keterangannya tidak benar yang mulia,” ujar Supriyani. (*)
(TribunnewsSultra.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.