Sidang Guru Viral di Konawe Selatan
Fakta Mobil Camat Baito Diduga 'Ditembak', Sering Dipakai Guru Supriyani Jalani Kasus Aniaya Murid
Berikut ini fakta tentang mobil camat Baito Konawe Selatan Sulawesi Tenggara (Sultra) yang ditembak orang tak dikenal (OTK).
Karena selama kasus ini berjalan Supriyani tinggal di rumah Camat Baito.
"Kita lihat memang tidak kondusif Supriyani tinggal di rumahnya. Jadi kita bawa di rumah Pak Camat Baito agar menghindari kejadian yang tidak diinginkan," ujarnya.
6. Kata Kapolsek Baito
Kapolsek Baito, IPDA Muhamad Idris yang ditemui dan dikonfirmasi mengenai pecahnya kaca mobil milik camat tersebut mengaku belum bisa berkomentar.
Untuk memperterang penyebab kaca mobil pecah itu, pihak Tribunnewssultra kemudian mencoba menanyakan kepada Lulusan Strata Dua Ilmu Forensik Universitas Airlangga Surabaya, Noval.
Noval yang dikirimi gambar mencoba menganalisa penyebab pecahnya kaca mobil tersebut.
Kata Noval ada dua kemungkinan pecahnya kaca tersebut. Pertama yakni diketapel menggunakan kelereng. Atau ditembak menggunakan Soft Gun,
"Tinggal dilihat diameternya kalau dibawah 2 Mili pecahnya gara gara gotri (peluru Sofgun) kalau diatas dua mili meter itu kelereng, karna diameter kelerang dia diates 2 mili meter," katanya.
Selain melihat diameter pusat pecahnya, juga bisa dilihat dari bentuk pecahan.
Kalau kelereng pecahnya lebih besar dan cenderung tidak beraturan.
Sedangkan Gotri pecahnya lebih kecil, dan bentuk beraturan.
Untuk lebih pastinya ukuran diameter tersebut dapat diukur dari jejak yang melekat pada kaca film.
"Itu diliat dari arah bagian dalam mobil, karna itu diameter sesungguhnya benda yang mengenai kaca mobil," katanya.
Noval menyangsikan kalau kaca tersebut pecah karena disebabkan oleh batu.
"Kalau batu bentuknya pasti tidak beraturan," katanya.
7. Kata Pengemudi Mobil
Mobil bernomor polisi DT 1069 H saat itu dikemudikan oleh Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Baito, Herwan Malengga.
Menurut Herman kala itu dia menggunakan mobil camat untuk pulang ke rumahnya dari rumah jabatan (rujab) camat.
Dari rumah, dia kemudian mengendarai mobil tersebut untuk mengembalikannya ke rujab camat.
Namun, dalam perjalanan dia tetiba mendengar bunyi keras dari sisi kiri mobil putih yang dikendarainya itu.
“Saya mendengar kaca mobil berbunyi keras, saya kira ada burung tabrak kaca mobil," kata Herman yang juga Pj Kepala Desa Ahuangguluri kepada TribunnewsSultra.com, Senin (28/10/2024).
"Saya langsung berhentikan mobil dan turun mengecek. Memang ada lubang di kaca tengah sebelah kiri,” jelasnya menambahkan.
Ia menjelaskan ada warga yang sedang duduk-duduk di depan rumahnya mengaku melihat sosok berlari menunduk ke arah semak-semak kebun.
"Jadi ada warga yang lihat dan bilang ada orang lari ke dalam semak. Saya masuk kejar tapi saya tidak dapat," jelasnya.
Terkait dugaan penyebab kejadian itu termasuk 'penembakan', Herman tak bisa memastikannya.
Dia hanya menyebut saat kejadian dirinya hanya melihat kondisi kaca mobil sudah nyaris pecah dengan sedikit lubang.
Saat mencari disekitar mobil, diapun hanya menemukan bongkahan batu kecil.
8. Keterangan Saksi Mata
Sementara saksi mata, Nurdin mengatakan dirinya sempat melihat orang tak dikenal melarikan dirinya ke semak-semak.
“Saya lihat ada orang yang lari, kayak anak kecil, tunduk-tunduk,” ujarnya.
Kendati demikian dirinya tidak sempat melihat jelas sosok OTK tersebut.
“Tidak sempat saya lihat betul hanya lihat ada orang lari di sana,” ujarnya.(*)
(TribunnewsSultra.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.