Berita Baubau

Guru TK di Baubau Curhat Sulit Terapkan Metode Belajar Libatkan Orangtua, Mainawa Kreativa Bagi Tips

Seorang guru taman kanak-kanak (TK) curhat soal kesulitan menerapkan metode belajar orang tua membaca di Kota Baubau.

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)
Keluhan itu ia sampaikan pada launching dan bedah buku yang ditulis oleh dua guru Mainawa Kreativa berjudul Merdeka Berkarya Bahagia Bersekolah, Sabtu (26/10/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Seorang guru taman kanak-kanak (TK) curhat soal kesulitan menerapkan metode belajar orang tua membaca di Kota Baubau.

Keluhan itu ia sampaikan pada launching dan bedah buku yang ditulis oleh dua guru Mainawa Kreativa berjudul Merdeka Berkarya Bahagia Bersekolah, Sabtu (26/10/2024).

Guru TK bernama Sisilia mengungkapkan pengalamannya melibatkan orangtua saat melakukan metode pembelajaran yang melibatkan orangtua.

"Ada satu pembelajaran di tempat saya itu terkait materi perpustakaan, dalam materi ini kami melibatkan orangtua. Ini merupakan kesulitan dari kami merangkul orangtua untuk mendampingi anak-anak," ungkapnya saat diskusi berlangsung.

Ia bercerita, pihaknya memberikan pekerjaan rumah bacaan singkat untuk dibacakan orangtua kepada anaknya.

Namun hasilnya, hanya 3 dari 10 anak yang membacakan PR bacaan tersebut kepada anaknya.

Curhat tersebut kemudian ditanggapi oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Abdul Wahid mengenai sekolah yang melibatkan orangtua dapat dimulai dari mengundang orangtua ke sekolah untuk berdiskusi.

Baca juga: Mahasiswa FKIP UHO Kendari Kenalkan Tarian Empat Etnis Sultra di Saint Louis University Filipina

"Dihadirkan dalam seluruh forum, orangtua hadir. Nah itu ranahnya serta saat itu dapat dimanfaatkan sebagai ruang diskusi tentang bagaimana pengembangan anak dan orangtua ke depan," pungkasnya.

Pernyataan tersebut pula ditanggapi oleh penulis Buku Merdeka Berkarya Bahagia Bersekolah, Suhardiyanto mengungkapkan membangun harmonisasi antar rumah dan sekolah itu terkadang menjadi masalah.

"Karena terkadang komunikasinya hanya terkait komunikasi finansial saja, sementara kita membutuhkan komunikasi yang harmonis dan humanis," ungkapnya.

Menurutnya membangun komunikasi sederhana bersama orangtua murid cukup penting serta mendapatkan respon positif dari orangtua.

"Bahkan respon-respon yang sederhana seperti mengingatkan anak mereka agar dijemput serta hati-hati di jalan banyak direspon baik oleh orangtua murid," tambahnya.

Sementara itu, buku berjudul Merdeka Berkarya Bahagia Bersekolah Suhardiyanto bersama tenaga pengajar Mainawa Kreativa Rismayani.

Pria yang juga merupakan Ketua Yayasan Mainawa Kreativa tersebut mengaku butuhkan waktu 3 tahun untuk merampungkan bukunya.

Baca juga: Guru di Kolaka Sulawesi Tenggara Diminta Hadirkan Lingkungan Sekolah Aman Bagi Anak

"Buku ini ditulis selama tiga tahun sesuai dengan usia Mainawa Kreativa karena memang ini bercerita mengenai pengalaman mengajar," bebernya saat diwawancarai

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved