Berita Baubau

Sosok Mahasiswa Asal Baubau Sulawesi Tenggara Berbagi Tentang Sara Pataanguna di KAMC Jepang 2024

Seorang mahasiswa asal Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Chendy Ariawan Latif ikut dalam The Kyoto Conference on Arts, Media & Culture (KAMC) 2024.

Penulis: Harni Sumatan | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Seorang mahasiswa asal Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Chendy Ariawan Latif ikut dalam The Kyoto Conference on Arts, Media & Culture (KAMC) 2024. Chendy Ariawan Latif berbagi tentang Sara Pataanguna di depan 336 peserta dari 46 negara di dunia, Jumat (18/10/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Seorang mahasiswa asal Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Chendy Ariawan Latif ikut dalam The Kyoto Conference on Arts, Media & Culture (KAMC) 2024.

Chendy Ariawan Latif berbagi tentang Sara Pataanguna di depan 336 peserta dari 46 negara di dunia, Jumat (18/10/2024).

Chendy merupakan mahasiswa asal Kota Baubau yang melanjutkan pendidikan magisternya di Pasca Sarjana Bidang Penciptaan Seni dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Sebelumnya terbang ke Tokyo, Jepang, Chendy harus mengikuti serangkaian seleksi KAMC 2024 dengan mengunggah abstrak penelitian yang akan dilakukannya.

Ia dinyatakan lolos untuk ikut dalam The Kyoto Conference on parts, Media and Culture (KAMC) yang dilaksanakan pada 15-21 Oktober 2024.

Baca juga: Mahasiswa UHO Sambangi SMK 1 Kendari, Beri Pemahaman Cara Berwirausaha Melalui Budaya Lokal

Selain mengikuti seleksi agar dapat mengikuti KAMC 2024, pria yang kerap disapa Endis ini juga melakukan seleksi untuk menerima pembiayaan oleh LPDP-BPI.

Ia menyampaikan konferensinya mengenai Sara Pataanguna yang merupakan falsafah lokal Buton serta pengaruhnya dalam penciptaan teater kontemporer.

Peserta KAMC 2024, Chendy Ariswan Latief mengatakan konferensi yang dilakukan dalam penelitian kreatifnya bertajuk Self Confidence In Theater Acting: The Role Of Self-concept in Campus Teater.

"Jadi dalam penelitian tersebut saya mengintegrasikan kearifan lokal Buton dalam pengembangan konsep diri komunal melalui seni teater," ungkapnya saat diwawancarai, Kamis (24/10/2024).

Menurutnya falsafah Sara Pataanguna berakar pada harmoni sosial dan nilai-nilai masyarakat Buton.

Baca juga: AI dan IoT Alat Fermentasi Tapai hingga Maket Karya Mahasiswa FT UHO Dipamerkan di Engineering Expo

Sehingga falsafah tersebut pula nantinya, akan berperan sebagai fondasi utama dalam pendekatan metode pelatihan aktor yang dilakukannya untuk mengembangkan konsep diri serta menciptakan rasa percaya diri di antara para aktor.

Dalam konferensi yang dilakukannya tersebut, ia berbagi mengenai initial research-nya yang mengkaji keterkaitan konsep diri dan kepercayaan diri pada aktor teater dengan hasil yang positif. 

"Saat itu saya juga berbagi tentang pandangannya tradisi lokal Sara Pataanguna dapat jadi metode kuat mengatasi tantangan multikultural dalam masyarakat modern," pungkasnya.

Kehadirannya di KAMC 2024 juga mempertegas komitmennya dalam menyuarakan pentingnya budaya lokal di tengah dinamika global. 

"Sebagai kreator muda yang aktif terlibat dalam berbagai proyek seni dan riset kita harus melakukan sesuatu yang pasti untuk mengatasi tantangan multikultural," tambahnya.

Baca juga: Universitas Sulawesi Tenggara Buka Program Studi Perdagangan Internasional, Terima Mahasiswa Baru

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved