Debat Pilkada Sulawesi Tenggara

Simbol Cinta ‘Saranghae’ Andi Sumangerukka dan Hugua Saat Debat Pilkada Sulawesi Tenggara di Baubau

Pasangan calon Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka dan Cawagub Sultra Hugua menunjukkan kemesraan saat debat Pilkada Sultra 2024.

Penulis: Harni Sumatan | Editor: Aqsa
Kanal YouTube TVOne
Pasangan calon Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka dan Cawagub Sultra Hugua menunjukkan kemesraan saat debat Pilkada Sultra 2024. Debat perdana pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sultra tersebut berlangsung di Nirwana Buton Villa, Kota Baubau, pada Sabtu (19/10/2024) malam. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Pasangan calon Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka dan Cawagub Sultra Hugua menunjukkan kemesraan saat debat Pilkada Sultra 2024.

Debat perdana pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sultra tersebut berlangsung di Nirwana Buton Villa, Kota Baubau, pada Sabtu (19/10/2024) malam.

Pada awal penyampaian visi misi dalam debat kandidat Pemilihan Gubernur atau Pilgub Sultra 2024 tersebut, ASR mengungkap dirinya dan Hugua saling melengkapi.

Dirinya berasal dari daratan, sementara pasangannya dari kepulauan, demikian pula dirinya berlatar belakang militer, sedangkan pasangannya dari sipil.

Sementara saat giliran menyambung pemaparan Andi Sumangerukka, Hugua pun menyinggung soal cinta.

Kemudian, dibalas ASR, akronim nama Sumangerukka, dengan menunjukkan simbol cinta ‘saranghae’ kepada pasangannya itu.

Di awal pemaparannya, ASR menyampaikan makna nomor urut 2.

Baca juga: Paslon ASR-Hugua saat Debat Pilkada Sulawesi Tenggara Minta Nakes di Sultra Bisa Bahasa Isyarat

“Masyarakat Sulawesi Tenggara yang kami cintai dan saya banggakan, kami hadir dengan nomor urut 2. Nomor urut 2 identik dengan harmonisasi dan keseimbangan,” katanya.

“Betul, saya dari daratan, Pak Hugua dari kepulauan. Saya dari militer, Pak Hugua dari sipil.”

“Pak Hugua hitam tapi pasti manis, saya putih tetapi belum tentu manis,” kata ASR melirik pasangannya yang tampak tersenyum.

Andi Sumangerukka selanjutnya memaparkan visi dan misi yang diusungnya bersama Hugua.

Menurutnya, visi-misi tersebut hadir tidak begitu saja, tetapi melalui proses yang cukup panjang.

“Kami datang, kami menemui emak-emak. Kami menemui petani, nelayan. Kami berdiskusi panjang dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan bahkan para pakar,” jelasnya.

“Mereka menginginkan Sultra maju, kami mendengarkan dengan seksama, kami terima tantangan itu,” ujarnya menambahkan.

Mereka pun merumuskan dan mengusung visi Sultra Maju Menuju Masyarakat Aman, Sejahtera, dan Religius.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved