Debat Pilkada Sulawesi Tenggara

Paslon ASR-Hugua saat Debat Pilkada Sulawesi Tenggara Minta Nakes di Sultra Bisa Bahasa Isyarat

Andi Sumangerukka (ASR) dan Hugua meminta tenaga medis di seluruh pelayanan kesehatan bisa berbahasa isyarat. Hal itu disampaikan saat Debat Publik.

|
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
Tangkapan layar YouTube
Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka dan Hugua meminta tenaga medis di seluruh pelayanan kesehatan bisa berbahasa isyarat. Pernyataan tersebut dikemukakan Wakil Gubernur Sultra, Hugua saat debat perdana Pilkada Sulawesi Tenggara 2024 yang digelar KPU di Kota Baubau, Sultra, Sabtu (19/10/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR) dan Hugua meminta tenaga kesehatan atau nakes di seluruh pelayanan kesehatan bisa ber bahasa isyarat.

Pernyataan tersebut dikemukakan Wakil Gubernur Sultra, Hugua saat Debat Publik Pilkada Sulawesi Tenggara di Kota Baubau, Sultra, Sabtu (19/10/2024).

Hugua diminta untuk memberikan strategi atau apa yang akan dilakukan terkait insentif kesehatan bagi masyarakat Sultra, guna memperoleh layanan kesehatan yang inklusif.

Karena sejauh ini pelayanan kesehatan masyarakat di Sultra masih belum memadai dan berkualitas.

Baca juga: Ruksamin-Sjafei, ASR-Hugua, LA-Ida Kompak Pakai Kampurui Saat Debat Pilkada Sulawesi Tenggara 2024

Menjawab pertanyaan yang dilontarkan, Hugua mengatakan ia akan memastikan jika terpilih nanti tidak akan ada diskriminasi dalam pelayanan.

Lalu, keduanya akan memastikan memberikan pelayanan tepat dan responsif serta aksesibilitas pada semua aspek.

“Harus kita pastikan juga, bahwa semua puskesmas harus dilengkapi dengan tenaga medis yang bisa berbahasa isyarat. Hal dasar ini yang perlu dipikirkan, agar semua lapisan masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan,” kata Hugua.

Hugua menyampaikan nantinya tenaga kesehatan yang bisa berbahasa isyarat akan diberikan insentif, baik itu di daerah pedesaan maupun di perkotaan, khususnya rumah sakit rujukan.

Selain itu, rumah sakit rujukan juga harus dilengkapi dengan infrastruktur memadai, dan kesejahteraan tenaga dokternya terjamin.

“Setiap kecamatan di Sultra harus memiliki puskesmas, yang dilengkapi dengan dokter ahli, baik dokter anak maupun spesialis lainnya,” jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved