Wawancara Khusus Tribunnews Sultra

Kapolresta Kendari Ungkap Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Tantangan hingga Antisipasi Kerawanan

Perrsiapan yang dilakukan Kepolisian Resort Kota (Polresta) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam pengamanan Pilkada 2024.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
TribunnewsSultra.com
Berikut ini persiapan yang dilakukan Kepolisian Resort Kota (Polresta) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Persiapan tersebut dikemukakakan Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko saat menjadi narasumber di program Mata Lokal Memilih TribunnewsSultra.com, Jumat (18/10/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Berikut ini persiapan yang dilakukan Kepolisian Resort Kota (Polresta) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Persiapan tersebut dikemukakakan Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko saat menjadi narasumber di program Mata Lokal Memilih TribunnewsSultra.com, Jumat (18/10/2024).

Kombes Pol Aris Tri Yunarko sebelum menjabat sebagai Kapolresta Kendari, ia menjabat sebagai Kapolres di Kota Pekalongan dan Kabupaten Jepara.

Kota Kendari menjadi kunjungan pertamanya untuk di wilayah pulau Sulawesi.

Menurutnya, intensitas kejahatan di Ibu Kota Provinsi Sultra ini kebanyakan tindak pidana penganiayaan, pengeroyokan, dan narkoba.

Selain itu, hal unik yang dilihatnya dari Kendari ini adalah tingkat unjuk rasanya yang tinggi dibandingkan daerah lain. 

“Setiap hari Kendari ini selalu ada yang melakukan aksi demo dengan beragam isu seperti politik, korupsi maupun pertambangan,” kata Kombes Pol Aris.

Baca juga: Polresta Kendari Akan Tindak Tegas Pihak yang Coba Gagalkan Pilkada Serentak 2024

Selain fokus pengamanan Pilkada 2024, Polresta Kendari saat ini tengah melaksanakan Operasi Zebra, dalam rangka pelantikan Presiden terpilih, Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024.

Dalam Operasi Zebra ini, tindakan yang dilakukan berupa penilangan dan teguran kepada pengendara yang tidak memakai helm, kelengkapan kendaraan tidak lengkap, serta pengendara yang masih di bawah umur.

“Di hari pertama operasi zebra, lima orang kena tilang dan lima orang terkena teguran. Namun, sebenarnya masih banyak pengendara yang belum taat, hanya belum ketemu karena anggota yang terlibat dalam operasi zebra sedikit, yang lainnya fokus pengamanan Pilkada,” tuturnya.

Berikut petikan wawancara khusus bersama Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko dalam program Mata Lokal Memilih  yang tayang di channel YouTube TribunnewsSultra.com dalam program Mata Lokal Memilih

1. Sejauh ini dalam mengawal jalannya Pilkada dari awal, kondisinya seperti apa?

Di wilayah hukum Polresta Kendari, kita membawahi satu Kota dan tiga Kabupaten, yakni Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) sebanyak empat Kecamatan, Kabupaten Konawe dua Kecamatan, dan Konawe Kepulauan (Konkep).

Terkait kondisi Pilkada, hingga saat ini kondisinya masih aman dan kondusif, karena sebelum kita melaksanakan pengamanan, kita sudah melaksanakan berbagai kegiatan.

Seperti melakukan koordinasi dengan penyelenggara Pemilu maupun dengan instansi lainnya, agar terjadi persamaan persepsi ke depannya saat pelaksanaan Pilkada.

Kita juga melaksanakan persiapan personil, sarana dan prasarana, serta logistik berdasarkan anggaran yang kita peroleh dari pemerintah daerah (Pemda).

Di Pilkada 2024 ini kita memperoleh anggaran dari pemerintah daerah, sehingga untuk perencanaan terkait pengamanan Pilkada, kita menyesuaikan dengan anggaran yang diberikan.

Kemudian, kita juga diinternal melaksanakan latihan operasi, sehingga para anggota nnatinya sudah tahu cara berpindah saat penanganan Pilkada.

2. Berapa nominal atau rincian anggaran yang diturunkan untuk Polresta Kendari saat pengamanan Pilkada 2024?

Baca juga: BREAKING NEWS Ayah Setubuhi Anak Kandung Sejak 2022, Diringkus Satreskrim Polresta Kendari

Terkait anggaran, saat awal tahun kita mengajukan anggaran ke Pemda, baik untuk wilayah di Konawe Selatan, Konawe, Kendari maupun Konawe Kepulauan.

Adapun untuk nominalnya kita berkoordinasi terlebih dahulu terkait berapa anggota yang dilibatkan, hingga apa yang perlu disiapkan.

Sehingga untuk jumlahnya berbeda-beda, tergantung dengan potensi keamanan, maupun jumlah personil yang dilibatkan di wilayah tersebut.

Sedangkan anggaran yang paling banyak dikeluarkan untuk wilayah Kota Kendari, karena TPSnya paling banyak yakni sekitar 520 TPS.

Kita juga sempat mengajukan anggaran dua kali untuk wilayah Kota Kendari karena saat kita hitung masih kurang untuk proses pengamanan, akhirnya kita ajukan anggaran lagi dan ditambah.

3. Ketika debat paslon, berapa personil yang akan diturunkan?

Saat debat paslon kita melaksanakan pengamanan di Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Kepulauan.  

Untuk Kota Kendari pelaksanaannya dua kali yakni pada 30 Oktober dan 10 November 2024, sedangkan  di Konawe Kepulauan  pada 9 November 2024. 

Untuk personil kita ada Satuan Tugas (Satgas) Kota Kendari dan satgas Konkep, serta kita juga mendapatkan banyuan personil dari Satbrimob Polda Sultra.

Sehingga total keseluruhan personil sebanyak 520, yang terdiri dari 338 personil dari Polresta dan 182 Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari Satbrimob Polda Sultra.

4. Apakah saat kampanye paslon, perlu didampingi oleh anggota kepolisian?

Terkait kampanye, setiap paslon yang akan melaksanakan kampanye pasti akan memberitahukan kepada kami kepolisisan, dimana akan melaksanakan kegiatan dan berapa warga yang akan diundang.

Sehingga dengan adanya informasi tersebut kita membuat sprint atau surat perintah untuk dilaksanakan pengamanan. 

Jadi setiap ada kegiatan, kita selalu siap melaksanakan pengamanan, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

5. Apakah ada sinergi  juga dengan Bawaslu maupun instansi lain untuk sama-sama mengawal isu-isu sentral yang terjadi pada momentum Pilkada 2024?

Kami  dari pihak kepolisisan, sudah melaksanakan deklarasi damai dengan partai politik maupun dengan tim sukses masing-masing paslon. 

Tujuannya agar bersama-sama dalam menjaga situasi pilkda tetap aman dan kondusif.

Jangan sampai di Pilkada ini ada yang menyebar berita hoaks dan menyebar ujaran kebencian, serta sara, karena kalau ada hal-hal tersebut pasti akan mengganggu situasi dalam kamtibmas.

Kita juga menghimbau kepada anggota kami agar tetap netral, dan yang namanya netral itu harga mati. Jangan sampai gara-gara tidak netral, mengganggu situasi kamtibmas.

6. Berapa besar penekanan yang dilakukan Kapolresta kepada personil agar tetap netral?

Sebagai pimpinan di Polresta, kita sudah menghimbau atau memberi nasihat, serta penekanan kepada anggota kami terkait netralitas Polri dalam pelaksanaan Pilkada.

Sehingga kita mewarning anggota kami, agar jangan bertemu dengan salah satu paslon, bahkan berfoto dengan menunjukkan angka atau jari yang nanti bisa dikaitkan dengan mendukung salah satu paslon.

Terkait di media sosial, kita juga sudah mengarahkan para anggota kepolisian agar tidak melike, dan menshare postingan paslon. 

Kita juga membuat surat edaran kepada anggota terkait netralitas anggota polri dalam
Pelaksanaan pilkada.

Sehingga apabila ada anggota kami terindikasi tidak netral, pasti kita tindak sesuai dengan aturan di kepolisian.

7. Bagaimana peran Polresta Kendari dalam mengawal Pilkada 2024 ini di media sosial?

Anggota kami yang di reskrim, humas mapun  di intelijen kita arahkan untuk  memantau media sosial, untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak inginkan, seperti penyebaran berita hoaks, Sara, maupun ujaran kebencian yang menyudutkan salah satu paslon. 

Jadi apabila itu ada, kita segera tindak lanjuti, sehingga tidak berkembang dan mengganggu situasi kamtibmas.

8. Apakah akun media sosial dari setiap paslon yang dikumpulkan diterima juga Polresta kendari untuk sama-sama mengawal?

Terkait itu, anggota kami sudah dikasih tahu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jadi kita juga akan memantau media sosial dari masing-masing paslon tersebut.

9. Di mana saja titik wilayah rawan di Kota Kendari dalam Pilkada 2024 ?

Berdasarkan Pemilu kemarin atau pemilihan Presiden maupun anggota lesgislatif, ada beberapa daearah yang melaksanakan pemilihan ulang seperti di Mandonga, Puuwatu ,Wua-Wua dan Abeli. 

Sehingga hal ini merupakan salah satu kerawanan yang perlu diantisipasi.

Sedangkan diwilayah kami yang di Konawe ada pulau saponda. Jadi perlu diantisipasi agar logistik tetap sampai ke sana dengan aman.

Lalu, di konawe Kepulauan terkait internet, karena jaringan internet disana tidak sebagus dengan kota kendari, sehingga perlu diantisipasi agar tidak mengganggu saat pencoblosan dan perekapan suara.

10. Apakah ada tantangan yang sangat berat  saat pengamanan Pilkada?

Untuk tantangannya kemungkinan kalau ada tempat-tempat yang membutuhkan personil lebih, pasti kita akan tambah. 

Tetapi berpijak pada pemilu kemarin, hingga saat ini belum ada tantangan atau keluhan dari anggota kami.

Mudah-mudahan nanti pilkada juga dapat berjalan dengan lancar.

11. Tingkat kriminalitas saat Pilpres dengan Pilkada mana yang lebih tinggi?

Untuk angka kriminalitas sebenarnya angkanya hampir sama, tidak ada perbedaan. Tetapi untuk tingkat kejahatan terutama penganiayaan dan pengeroyokan semakin banyak saat ini.

Namun, sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Pilkada. 

12. Apa saja yang akan dilakukan pada momentum 27 November 2024 nanti dalam mengawal agar tetap aman?

Kami dari polresta kendari terkait pengamanan ini, tidak bisa berjalan sendiri. Kita harus bersinergi dengan penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu maupun Pemda dan TNI angkatan darat.

Agar saat waktu pencoblosan pada 27 november 2024 dapat berjalan dengan lancar, aman, damai dan kondusif.

Kami mengajak masyarakat agar dapat bekerjasama untuk menjaga situsi tetap aman, damai dan kondusif, sehingga tidak mengganggu kamtibmas. (*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved