Wawancara Khusus Tribunnews Sultra

Rasak-Afdhal Paslon Terakhir Daftar Pilkada Kendari: Teman Kami Doa Warga, Yakin Duluan Capai Finish

Sosok Abdul Rasak dan Afdhal muncul sebagai kontestan terakhir pada pencalonan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari 2024.

Tangkapan Layar
Sosok Abdul Rasak dan Afdhal muncul sebagai kontestan terakhir pada pencalonan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari 2024. Pasangan calon (paslon) ini didukung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Perindo dengan total suara sah 31.329. 

Artinya, ketika kita ingin memenangkan pertarungan maka berbagai segmen pemilih harus kita ambil. Itu dari sisi perjuangan.

Ketika kita berhasil dalam sebuah pertarungan politik, sangat penting sekali untuk mendorong kota ini menjadi lebih baik dan hari ini adalah kolaborasi itu juga.

Pemikiran-pemikiran Pak Afdhal mewakili kaum milenial, kemudian kita mewakili saudara-saudara saya yang di atas usia 40 tahun.

Kalau ini kita lakukan, maka kita akan tuangkan di dalam program dan kegiatan. Ketika ini kita lakukan, saya sangat yakin Kota Kendari akan lebih baik dari hari ini.

Setelah didapuk menjadi Wakil Wali Kota Kendari, bagaimana perasaan seorang 'Brother' Afdhal yang sebelumnya pernah berambisi menjadi Wali Kota?

Kalau kita berbicara kenapa saya bisa menjadi wakil beliau (Abdul Rasak) itu akan ada proses politik, ada komunikasi politik yang terjadi.

Itu pilihan-pilihan politik kami dari partai, ya walaupun semua tahu mungkin partai itu sempat mendorong saya sebagai wali kota. 

Namun setelah perjalanan politik yang kami lalui, kita evaluasi dan melihat perkembangan yang ada, apa kebutuhan masyarakat, ternyata saya merasa saat ini sangat bersukur bisa bersanding bersama beliau.

Karena apa, hasil evaluasi dari kami, dari saya pribadi dan tim, melihat ternyata ada orang yang lebih pantas, lebih layak memimpin Kota Kendari ke depannya yaitu Pak Abdul Rasak

Bukan berarti saya tidak pantas dan layak, tidak, tetapi ada yang lebih memiliki pengetahuan dan kapasitas tentang regulasi Kota Kendari.

Beliau dua kali menjadi Ketua DPRD Kendari, pemahaman beliau tentang regulasi di antara semua calon, beliaulah yang tertinggi.

Secara ketokohan beliau sangat ditokohkan oleh masyarakat, secara intelektual ya beliau mantan Ketua DPRD Kendari.

Selama dua kali menjabat ketua dewan dan beberapa legislatif, belum pernah ada cerita-cerita tentang bagaimana beliau menyalahgunakan wewenangnya. Artinya kebijaksanaan beliau di atas rata-rata.

Kapasitas itulah yang membuat saya dan teman-teman yakin bahwa beliau adalah sosok yang pantas kita kawal menjadi pemimpin Kota Kendari. Jadi saya memposisikan diri sebagai pengawal beliau.

Jadi begini, saya ini dengan beliau tidak perlu membicarakan pembagian kekuasaan. Kami jalan bersama, sepakat bersama, tidak pernah ada deal politik di antara kami berdua sampai detik ini.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved