Berita Sulawes Tenggara

Sukrin Suhardi Persembahkan Karya Molulo Halu Oleo Jelang Raih Gelar Doktor di Batu Gong Sultra

Sukrin Suhardi dikenal sebagai pegiat seni tari yang berasal dari Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

TribunnewsSultra.com
Keseriusan Sukrin terhadap seni tari menghantarkannya pada disertasi berjudul Molulo Halu Oleo Merawat Keberagaman Masyarakat Laut dan Darat Sulawesi Tenggara. Karya Molulo Halu Oleo ini akan ditampilkan dalam ujian terbuka promosi doktor pada 10 Agustus 2024 mendatang. Dilaksanakan di Pantai Batu Gong, Desa Lalimbue, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra dan melibatkan kurang lebih 100 penari. Sukrin Suhardi bersama dengan 2 perwakilan penari datang ke studio TribunnewsSultra.com, Senin (5/8/2024) mengulas tentang kesiapannya. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI- Seniman Sulawesi Tenggara, Sukrin Suhardi akan mempersembahkan karya seni tari jelang raih gelar doktor.

Sukrin Suhardi dikenal sebagai pegiat seni tari yang berasal dari Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Diketahui, pendiri Sanggar 8 Art Sultra tersebut saat ini mengambil pendidikan S3 nya di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Keseriusan Sukrin terhadap seni tari menghantarkannya pada disertasi berjudul Molulo Halu Oleo Merawat Keberagaman Masyarakat Laut dan Darat Sulawesi Tenggara.

Karya Molulo Halu Oleo ini akan ditampilkan dalam ujian terbuka promosi doktor pada 10 Agustus 2024 mendatang.

Baca juga: Kisah Dedikasi Sukrin Suhardi untuk Sulawesi Tenggara Lewat Kecintaan terhadap Seni Tari

Dilaksanakan di Pantai Batu Gong, Desa Lalimbue, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra dan melibatkan kurang lebih 100 penari.

Keputusannya melakukan ujian terbuka agar menumbuhkan semangat kreativitas bagi para pegiat seni lainnya.

"Ini merupakan karya yang punya momentum kolektif yang sangat besar terhadap kemajuan dan perkembangan khususnya tari di Sulawesi Tenggara," katanya, Senin (05/08/2024) di studio TribunnewsSultra.com, Senin (5/8/2024).

"Semoga dengan ujian disertasi saya ini bisa membuka ruang-ruang kreativitas, bisa menginspirasi pegiat seni tari yang ada di Sulawesi Tenggara," tambahnya.

Dalam wawancaranya dalam segmen Tribun Corner, dia menyebutkan tiga hal penting terkait Molulo Halu Oleo.

Dia menjelaskan, Molulo Halu Oleo menjadi penegasan terhadap keberagaman, persatuan, dan gotong royong pada masyarakat Sultra.

Molulo adalah tarian khas suku Tolaki yang sangat populer, baik bagi masyarakat suku Tolaki sendiri maupun masyarakat kepulauan.

"Nilai yang ada dalam tarian lulo ini adalah nilai persatuan, kita harus berpegang tangan ketika tari lulo, artinya identitas sudah jelas bahwa persatuan," ucap dia.

Sedangkan Halu Oleo merupakan tokoh karismatik Sultra yang dikenal baik di daratan maupun kepulauan.

"Ini merupakan representasi tentang masyarakat Sulawesi Tenggara yang menjujung tinggi persatuan," jelasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved