Berita Kendari

21 Perempuan di Kendari Berisiko Kanker Serviks di 3 Tahun Terakhir, Kemenkes Anjurkan Deteksi Dini

Dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 21 perempuan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi terindikasi kanker leher rahim atau serviks.

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)
Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode HPV DNA dan IVA (Co-testing) di Aula Samaturu Balai Kota Kendari, Selasa (30/07/2024). 

Oleh karena itu, Ellfi berharap, masyarakat dapat antusias melakukan deteksi dini terhadap kanker leher rahim.

"Tidak ada alasan untuk tidak antusias deteksi dini kanker serviks, apalagi untuk wanita usia subur yang sudah pernah berhubungan seks sangat besar," jelasnya.

Ketua Tim Kerja Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim, Direktorat P2PTM Kemenkes RI, dr. Yoan Hotnida Naomi juga menjelaskan pentingnya deteksi dini ini.

dr Yoan mengatakan, untuk menjadi lesi pra kanker leher rahim membutuhkan waktu 5-10 tahun.

Jika tidak dilakukan intervensi, maka 10 tahun kemudian dapat berkembang menjadi kanker leher rahim.

"Kalau seseorang sudah aktif berhubungan seksual misalnya mulai 16 tahun, kejadian kankernya mungkin usia 36 atau di bawah 40 tahun," kata dia.

Baca juga: BPOM Kendari Imbau Pembagian Daging Kurban Tak Pakai Kantong Plastik Hitam, Bisa Sebabkan Kanker

Untuk meminimalisir terjadinya kanker serviks adalah tidak melakukan hubungan seksual sebelum waktunya.

"Apalagi ketika remaja kurang 18 tahun, sama sekali kita tidak anjurkan, yang menikah saja usia 18 tahun berisiko apalagi belum menikah sudah aktif secara seksual," ucap dr. Yoan.

Selanjutnya, untuk wanita usia subur yang aktif berhubungan seksual dapat melakukan deteksi dini untuk melihat apakah terdapat lesi.

Lesi pra kanker tersebut dapat diobati sehingga mencegah kemungkinan terjadinya kanker leher rahim.

"Makanya IVA dan HPV DNA itu bisa dipakai untuk mencegah karena dia menemukan lesi pra kanker yang belum jadi kanker," jelasnya.

Sebagai informasi, Dinkes Kendari menggelar Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode HPV DNA dan IVA (Co-testing) di Aula Samaturu Balai Kota Kendari.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah dokter sebagai pemateri, salah satunya dr. Yoan Hotnida Naomi dari Direktorat P2PTM Kemenkes RI. 

Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Leher Rahim tersebut dilakukan hari ini 30 Juli 2024 dan akan dilanjutkan esok hari 31 Juli 2024 di salah satu puskesmas. (*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved