Berita Kendari
21 Perempuan di Kendari Berisiko Kanker Serviks di 3 Tahun Terakhir, Kemenkes Anjurkan Deteksi Dini
Dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 21 perempuan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi terindikasi kanker leher rahim atau serviks.
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 21 perempuan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi terindikasi kanker leher rahim atau serviks.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari mencatat, pada tahun 2022 ada 14 dari 246 perempuan yang melakukan tes IVA dinyatakan terindikasi kanker serviks.
Lalu tahun 2023, enam dari 61 perempuan yang menjalankan tes tersebut dinyatakan positif alias berisiko kanker leher rahim.
Kemudian tahun 2024, terdapat 140 perempuan yang melakukan tes IVA dan satu di antaranya juga terindikasi kanker serviks.
Diketahui, perempuan yang menjalankan tes IVA tersebut merupakan perempuan usia subur yang sudah pernah ataupun aktif melakukan hubungan seks.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari, Ellfi mengatakan, masyarakat di Kota Kendari masih tabu dengan isu tersebut.
Akibatnya, kurang dari satu persen perempuan usia subur yang memeriksakan leher rahimnya dari target 70 persen.
Baca juga: Kasus DBD di Kota Kendari Menurun, Dinkes Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada dan Jalankan 3M Plus
"Masih banyak masyarakat kita yang ternyata belum mau atau belum sadar untuk melakukan deteksi dini," katanya, Selasa (30/07/2024).
Padahal, deteksi dini ini sangat penting sebelum seorang perempuan didiagnosa mengidap kanker serviks.
"Yang tadinya berisiko kanker (serviks), tapi tahu sejak awal jadi tidak terdiagnosa karena penanganannya sudah lebih awal," imbuh dia.
Dia mengucapkan, Kota Kendari terpilih sebagai salah satu lokus kegiatan HPV DNA dan tes IVA.
Umumnya, deteksi dini kanker serviks paling umum menggunakan metode tes IVA, sedangkan HPV DNA masih jarang.
Sebab, deteksi dini dengan metode HPV DNA ini cukup mahal dan merogoh kocek hingga jutaan rupiah.
"Biayanya tidak murah, bisa mencapai Rp1,2 juta untuk sekali pengambilan sampel," ucap dia kepada TribunnewsSultra.com.
Baca juga: BRIN Kembangkan Senyawa Radioprotektif Bahan Alami untuk Terapi Kanker
Program deteksi dini dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia melalui metode HPV DNA ini bakal diadakan secara gratis di seluruh puskesmas Kota Kendari.
Kecamatan Poasia Tertinggi Sasaran Imunisasi Polio di Kendari, Pemkot Siapkan 134 Tim dan 522 Posko |
![]() |
---|
Kasus DBD di Kota Kendari Menurun, Dinkes Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada dan Jalankan 3M Plus |
![]() |
---|
BRIN Kembangkan Senyawa Radioprotektif Bahan Alami untuk Terapi Kanker |
![]() |
---|
BPOM Kendari Imbau Pembagian Daging Kurban Tak Pakai Kantong Plastik Hitam, Bisa Sebabkan Kanker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.