Berita Kendari
Bank Sampah Kodya Kendari Sultra Ajak Masyarakat Ubah Sampah Jadi Uang, 15 Jenis Sampah yang Dibeli
Bank Sampah Kodya terletak di Kelurahan Watu-Watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Bank Sampah Kodya terletak di Kelurahan Watu-Watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Bank sampah ini berdiri tahun 2022 dan kini memiliki hampir 100 nasabah yang berasal dari berbagai kecamatan di Kota Kendari.
Pantauan TribunnewsSultra.com, Sabtu (20/07/2024), sedang berlangsung proses pemilahan sampah di Bank Sampah Kodya.
Tampak lima orang tengah berhadapan dengan sampah-sampah kering mulai dari botol dan gelas plastik hingga kaleng.
Kepala Administrasi Bank Sampah Kodya, Gebye Marini menceritakan awal mula berdirinya bank sampah tersebut.
Dia mengatakan, Kelurahan Watu-Watu memiliki destinasi wisata bernama Puncak Victo atau Puncak Amarilis.
Baca juga: Jenis Sampah Ini Bisa Diolah Jadi Cofiring Biomassa PLTU untuk Kurangi Emisi Batubara di Sultra
Kehadiran objek wisata di kelurahan tersebut menggaet banyak pengunjung untuk menikmati pemandangan alam sekitar.
Akan tetapi, rata-rata kesadaran para pengunjung terhadap kebersihan masih rendah.
Selain itu, warga setempat juga tidak setiap waktu membersihkan sampah-sampah dari pengunjung tersebut.
Oleh karena itu, masyarakat di Kelurahan Watu-Watu ini pada akhirnya membentuk bank sampah.
"Kenapa bank sampah artinya pemberdayaan masyarakat supaya masyarakat termotivasi pilah sampahnya dan bawa kesini," katanya.
"Jadi idenya itu sampah jadi uang, mereka kumpul sendiri sampahnya, setiap sabtu mereka bawa ke sini," tambahnya.
Gebye mengucapkan, sampah yang masuk di Bank Sampah Kodya setiap minggunya paling sedikit 5 kilogram per nasabah.

"Bahkan tadi pagi ada yang sampe 50 kilo, adami dosnya, botol-botol, dia (nasabah) punya tabungan adami 1 juta lebih," ucap dia.
Menurutnya selain menghasilkan uang, adanya bank sumpah juga membuat lingkungan jauh lebih bersih.
Ada 15 jenis sampah yang dibeli Bank Sampah Kodya yakni besi tebal, besi tipis, alumunium, kertas hvs putih, kertas warna, dan kertas koran.
Lalu kardus, botol air mineral, gelas air mineral, plastik campuran, gelas minuman seperti ale-ale dan pop ice, kaleng, jergen, serta botol oli.
"Harga per kilonya macam-macam, ada Rp1500, Rp2000, ini nanti didaur ulang, dibeli sama pemasok, nanti dikirim ke Surabaya," jelasnya.
Gebye mengatakan, aktivitas pemilahan sampah dilakukan satu kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Sabtu.
"Setiap hari Sabtu mulai pagi jam 8 sampai jam 11 siang," katanya kepada TribunnewsSultra.com.
Baca juga: Komunitas Hero For Earth Kendari Kelola Sampah di RT 12 Bungkutoko Jadi Kompos hingga Ecobricks
Masyarakat di luar Kelurahan Watu-Watu bisa mendaftarkan diri sebagai nasabah dengan cara datang langsung ke Bank Sampah Kodya.
"Langsung datang saja ke sini, bawa sampahnya nanti langsung dibuatkan buku rekeningnya," ucapnya.
Dia berharap, pemerintah dapat mendukung perkembangan bank sampah di Kota Kendari khususnya Bank Sampah Kodya.
Sehingga, kedepannya sampah tersebut dapat didaur ulang sendiri dan bisa membuka lapangan pekerjaan baru.
Sementara itu, Direktur Bank Sampah Kodya, Suharto mengatakan, bank sampah tersebut pernah dikunjungi Bank Dunia.
"Waktu itu Bank Dunia berkunjung sama-sama DLHK Kendari, dengan Bapedda Kendari," jelas dia.
Kunjungan tersebut dalam rangka melihat pengelolaan sampah yang lebih baik untuk kebersihan Kota Kendari. (*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)
Kondisi Jalan KH Ahmad Dahlan Depan Kampus UM Kendari Berlubang hingga Warga Keluhkan Aroma Sampah |
![]() |
---|
Video Viral Asap Hitam Mengepul di Pomalaa Kolaka, Api Pembakaran Sampah Menjalar ke Ban Bekas |
![]() |
---|
Jenis Sampah Ini Bisa Diolah Jadi Cofiring Biomassa PLTU untuk Kurangi Emisi Batubara di Sultra |
![]() |
---|
Rekaman Video Viral Diduga Truk Buang Sampah Dekat Jembatan Warna-warni Pantai Mandra Kolaka Sultra |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.