Berita Sulawesi Tenggara

Warga Kecamatan Tinanggea Konsel Unjuk Rasa di DPRD Sultra Hingga Blokir Jalan di Perempatan MTQ

Warga Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan gelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari, Sultra, pada Senin

Penulis: Samsul | Editor: Amelda Devi Indriyani
(TribunnewsSultra.com/Samsul)
Warga Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan gelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari, Sultra, pada Senin (08/07/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Warga Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan gelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari, Sultra, pada Senin (08/07/2024).

Unjuk rasa yang dilakukan adalah tindak lanjut pemblokiran jalan di Desa Lalonggasu, Lalowatu dan Palotawo, Kecamatan Tinanggea Konsel gegara jalan rusak.

Sejumlah warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tinanggea Bersatu itu mendesak pemerintah untuk segera memperbaiki Jalan Poros Andoolo-Tinanggea yang kondisinya rusak parah.

Dari pantauan TribunnewsSultra.com, Senin pagi, warga memblokir jalan di perampatan lampu lalulintas MTQ hingga membakar ban di depan Kantor DPRD Sultra.

Koordinator Aksi, Rendi Tambara mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra harus segera merealisasikan janji pengaspalan ruas jalan tersebut dengan anggaran Rp15 miliar.

“Kami yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Tinanggea meminta kepada Pemprov Sultra untuk mengaspal jalan yang sudah rusak parah di tiga desa kecamatan Tinanggea,” katanya kepada TribunnewsSultra.com.

Ia menjelaskan jika Pemprov Sultra tidak bisa mengerjakan jalan tersebut, maka pihaknya meminta agar menurunkan status jalan tersebut dari Jalan Provinsi menjadi Jalan Kabupaten.

Baca juga: Himpunan Aktivis Muda Unjuk Rasa di Depan Kantor Bupati Konawe Sultra, Berujung Hearing di DPRD

“Sebelumnya juga anggota DPRD Provinsi telah turun meninjau jalan tersebut, pada saat pemblokiran pertama mereka janji akan menganggarkan dan mengaspal jalan kami secepatnya, tapi sampai hari ini tidak terrealisasi,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Sultra, Suwandi Andi, mengatakan pihaknya menerima aspirasi masyarakat Tinanggea dengan menunggu semua anggota DPRD Dapil 2 Konawe Selatan-Bombana.

“Kita terima aspirasinya, tapi kita tunggu anggota DPRD Dapil 2 Konsel dan Bombana dan kita tidak akan bubar sampai mereka datang,” ujarnya.

Sementara massa aksi masih menunggu Anggota DPRD lainnya untuk melakukan hearing.(*)

(TribunnewsSultra.com/Samsul)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved