Penemuan Rangka Manusia di Buton Tengah

Penemuan Kerangka Manusia di Buteng, Bermula Kades Watorumbe Bata Tinjau Lokasi Pembuangan Sampah

Awal mula penemuan kerangka manusia di Desa Watorumbe Bata, Kecamatan Masteng, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penulis: Harni Sumatan | Editor: Muhammad Israjab
istimewa
Personel Inafis Sat Reskrim Polres Buton Tengah saat olah TKP penemuan kerangka manusia di Desa Watorumbe Bata, Kecamatan Masteng, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu(23/6/2024) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BUTON TENGAH - Begini awal mula penemuan kerangka manusia di Desa Watorumbe Bata, Kecamatan Masteng, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (23/6/2024).

Diungkapkan Kasat Reskrim Polres Buton Tengah, AKP Sunarton Hafala mengatakan penemuan kerangka manusia berawal dari informasi Kepala Desa Watorumbe Bata.

Saat bersama perangkat dan Lembaga Adat Watorumbe Bata, hendak meninjau lokasi rencana tempat pembuangan sampah akhir (TPA.

"Setelah berjalan masuk sekira 2 kilometer, rombongan melihat adanya kerangka manusia."

Baca juga: BREAKING NEWS Penempuan Kerangka Manusia Tak Utuh di Desa Watorumbe Bata Buton Tengah

"Yakni tengkorak kepala, tidak jauh dari kerangka tersebut ditemukan sarung warna biru dan tas Noken warna hijau putih," ungkapnya, Senin (24/6/2024).

Setelah mendapat informasi, sekira pukul 12.30 WITA personel Polsek Masteng langsung ke lokasi.

"Pihak Polsek Masteng lebih dulu sampai di lokasi lalu mengamankan tempat kejadian perkara, lalu menghubungi tim identifikasi Reskrim Polres Buton Tengah," imbuhnya.

Berdasarkan olah TKP kerangka manusia tersebut adalah wanita bernama Arian berusia 39 tahun.

Beralamat di Desa Watorumbe Bata, hilang sejak Kamis 2 November 2023.

"Olah TKP Inafis Sat Reskrim Polres Buton Tengah kerangka manusia sudah tidak utuh."

Baca juga: Identitas Kerangka Manusia di Desa Watorumbe Bata Buton Tengah Terungkap, Hilang Sejak November 2023

"Tulang belulang sudah terpisah- pisah, sarung warna biru dan tas noken warna hijau putih berisi HP, cas HP, Kartu BPJS atas nama Ariani," bebernya.

Dibenarkan Kakak Ariani, bernama La Sabaha mengatakan korban baru saja pulang merantau, namun mengalami gangguan kejiwaan.

"Saat pulang merantau dari Papua, tapi mengalami gangguan kejiwaan, kadang normal dan kadang kambuh."

"Korban sudah sering meninggalkan rumah, namun baru itu korban tidak pulang," jelasnya.

Ariani meninggalkan rumah sejak 2 November 2023, ia pergi mengenakan sarung warna biru dan tas noken warna hijau putih. (*)

(TribunNewsSultra.com/Harni Sumatan)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved