Pria Tenggelam di Pantai Taipa Konut
Mengenal Pantai Taipa Tempat Wisata di Konawe Utara Sulawesi Tenggara, Lokasi 2 Wisatawan Tenggelam
Mengenal Pantai Taipa tempat wisata Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Pantai Taipa ini menjadi lokasi 2 wisatawan asal luar daerah tenggelam.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini mengenal Pantai Taipa tempat wisata di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pantai Taipa ini menjadi lokasi 2 wisatawan asal luar daerah tenggelam.
Peristiwa naas itu terjadi pada Hari Raya Idul Adha 2024, tepatnya Senin (17/6/2024).
Bahkan menyita perhatian publik atas insiden tersebut.
Lantas Pantai Taipa itu di mana ?
Untuk diketahui, Pantai Taipa adalah salah satu destinasi andalan Kabupaten Konawe Utara.
Konawe Utara memiliki sejumlah destinasi wisata, selain Pulau Labengki, Pantai Taipa begitu unggul.
Baca juga: Pesona Pantai Taipa Desa Wisata di Konawe Utara Sulawesi Tenggara, Keindahan Pantainya, Keunikan Gua
Pantai Taipa ini sering dikunjungi masyarakat Konawe Utara dan sekitarnya.
Pantai ini berjarak sekitar 72 kilometer dari Kota Kendari, ibukota Sulawesi Tenggara.
Sehingga, untuk mengaksesnya, Anda bisa menggunakan transportasi roda empat ataupun dua.
Perjalanan akan melalui Jl Budi Utomo, Jl Chairil Anwar, Jl Prof M Yamin, Jl Poros Unaaha-Pondidaha, Jl Poros Pohara-Laosu, dan Jl Poros Bungku Sel-Kendari.
Area pantai ini berhadapan dengan Laut Banda.
Hamparan pasir putih membentang luas menjadi daya tarik tersendiri.
Kawasan pantai juga memiliki bukit yang indah.
Sehingga, bagi pengunjung yang berjiwa petualangan dapat mendaki bukit tersebut.
Dari ketinggian bukit tersebut, pengunjung dapat melihat keindahan bahari Pantai Taipa.
Bagi pengunjung yang tidak menyukai kegiatan petualangan dapat menikmati pantai sambil duduk-duduk di gazebo maupun bermain air di sekitar pantai.
Nah di sini, juga menyediakan gazebo yang dapat disewa dengan harga Rp 100.000.
Insiden Tenggelam
Di Pantai Taipa terjadi sejumlah insiden tenggelam hingga menewaskan wisatawan.
Baca juga: Tenggelam di Pantai Taipa, Jenazah Siswa SMA Wawotobi Ditemukan Meninggal Setelah 3 Hari Pencarian
Pada tahun lalu, tepatnya 2023, terjadi insiden 4 siswa SMA 1 Wawotobi yang dikabarkan tengelam di Pantai Taipa Konawe Utara.
Dikabarkan pengunjung Pantai Taipa, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dikabarkan hanyut terseret ombak.
Adapun insiden pengunjung terseret ombak ini, itu terjadi Minggu (17/9/2023).
Dari informasi yang dihimpun TribunnewsSultra.com, terdapat sebanyak 4 orang pengunjung yang hanyut.
Hal itu juga turut dibenarkan Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan atau KPP Kota Kendari, Wahyudi.
Sebanyak empat siswa SMAN 1 Wawotobi tenggelam setelah terseret ombak saat berenang di Pantai Taipa.

Kejadian tersebut dialami empat siswa laki-laki SMAN 1 Wawotobi yakni Farli (16), Muh Nurfadilah (16), Fahmi Landimuru (16), dan Arya (16).
"Keempat korban berstatus siswa di SMAN 1 Wawotobi Konawe," kata Kepala Kantor Pertolongan dan Pencarian (KPP) Kendari, Muhammad Arafah melalui keterangan tertulisnya, Minggu (17/9/2023).
Muhammad Arafah mengungkapkan, dari informasi awal, keempat korban sedang berenang di Pantai Taipa untuk menikmati libur akhir pekan.
Sekira pukul 13.30 Wita, mereka berenang menggunakan satu pelampung ban di Pantai Taipa, Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.
"Namun setelah dihantam ombak, ban yang mereka gunakan terlepas dan mengakibatkan keempat korban terseret ombak," jelasnya.
Kepala KPP Kendari menambahkan tiga korban berhasil selamat saat ditolong pengunjung lain.
Sementara satu korban bernama Farli masih belum ditemukan.
Setelah dua hari pencarian, Firli ditemukan tak bernyawa.
Kabar penemuan ini tersiar lewat video yang berdedar di media sosial, melalui pesan berantai WhatsApp Grub.
Dari video tersebut terlihat kondisi korban terdampat di Pantai Taipa dengan posisi telungkup.
Korban tampak mengenakan celana pendek dan baju hitam dengan kondisi kulit bagian punggung sudah terkelupas.
Kabar Firli sudah ditemukan dibenarkan Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Wahyudi.
Korban ditemukan terdampar sekitar 100 meter dari lokasi tenggelam.
"Sudah, ditemukan terdampar sekira pukul 21.02 Wita, tadi," ucapnya, Selasa.
Lalu pada tahun 2024 ini, 2 wisatawan tenggelam di Pantai Taipa.
Salah seorang wisatawan lokal berinisial B tenggelam di Pantai Taipa, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (17/6/2024).
Kejadian wisatawan tenggelam tersebut berawal ketika korban B bersama temannya berinisial HP sedang berenang di Pantai Taipa.
"Sekitar pukul 16.12 Wita pada saat berenang, kedua korban terseret ombak dan tenggelam," ujar Kepala KPP Kendari, Amiruddin saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
"Saat keduanya tenggelam, teman korban berusaha memberikan bantuan, tetapi hanya bisa meraih korban B," lanjutnya.
Sementara itu, korban HP saat ini sedang dalam pencarian oleh Basarnas Kendari.
Meski B sempat ditarik oleh temannya untuk dibawa ke bibir pantai, akan tetapi nyawanya tak bisa diselamatkan.
"Korban berinisial B meninggal dunia," katanya.
Imbauan Bupati Konawe Utara
Pada tahun 2023, Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin sempat menghimbau kepada wisatawan yang berkunjung ke Pantai Taipa, Sulawesi Tenggara (Sultra) agar lebih berhati-hati.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu terjadi insiden empat wisatawan tenggelam di Pantai Taipa saat berenang.
Dimana, salah satu dari keempat wisatawan tenggelam tersebut meninggal dunia setelah tiga hari dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan pada Selasa, (19/9/2023) sekira pukul 21.02 WITA.
Menanggapi hal tersebut, Ruksamin mengimbau para wisatawan Pantai Taipa tersebut dihimbau untuk memperhatikan rambu-rambu yang telah dipasang sejak lama.
"Saya berterimakasih kepada masyarakat yang datang berkunjung ke Pantai Taipa, tapi mohon berhati-hati. Di sana kita sudah pasang juga warna merah bundar-bundar sebagai tanda batas, yang tidak boleh dilewati," kata Ruksamin, Rabu (20/9/2023).
Selain itu, Ruksamin juga menghimbau bagi wisatawan yang ingin berenang agar didampingi oleh pemandu.
Jangan hanya menggunakan satu ban untuk beberapa orang, karena Pantai Taipa ombaknya lagi besar.
"Rata-rata beberapa kejadian saya lihat, korban dihisap oleh ombak yang kembali setelah datang menghantam batu," tuturnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana/La Ode Ari/Dewi Lestari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.