Berita Sulawesi Tenggara

Waspada Musim Kemarau di Sulawesi Tenggara Diprediksi Juli hingga Oktober 2024, Ini Langkah Pemprov

BMKG mengimbau warga dan instansi di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk melakukan mitigasi jelang musim kemarau di tahun 2024.

|
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) mengenai potensi dan kewaspadaan puncak musim kemarau di Provinsi Sultra bersama Kepala Stasiun Klimatologi Aris Yunatas dan Kepala Stasiun Meteorologi Sugeng Widarko, bertempat di Ruang Rapat Gubernur, Jumat (31/05/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga dan instansi di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk melakukan mitigasi jelang musim kemarau di tahun 2024.

Kepala Stasiun Klimatologi Sultra, Aris Yunatas mengatakan wilayah Sultra akan memasuki musim kemarau pada Juli hingga Oktober 2024.

Adapun puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada bulan Agustus 2024, dengan frekuensi di angka 73,68 persen, sedangkan Oktober masuk peralihan ke musim hujan. 

“Tapi tidak perlu panik, in syaa Allah kemarau tahun ini tidak seperti tahun lalu hingga mengalami el nino, tetapi tetap perlu diwaspadai terjadinya kekeringan akibat kemarau ini," kata Aris Yunatas.

Aris menyampaikan saat musim kemarau nanti, ada beberapa kabupaten yang frekuensi hujannya sangat kecil dan berpotensi terjadi karhutla, sehingga perlu diantisipasi dan dimitigasi.

Baca juga: Waspada! Awal Musim Kemarau 2024 Ditandai Cuaca Ekstrem, Warga Sultra Diimbau Mitigasi Kekeringan

Sebab, dampak dari kemarau ini bisa menyebabkan kekeringan, gagal panen, kekurangan air bersih, hingga penyakit ispa.

“Kalau di bulan Juni, di Kabupaten Bombana, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Konawe Kepulauan, Buton, Buton Selatan, Buton Utara, Muna, dan Kota Kendari masih akan terjadi puncak musim hujan.”

“Selain itu, perlu diantisipasi potensi terjadinya puting beliung, hujan disertai petir, dan angin kencang," tuturnya saat Rapat Koordinasi bersama Pj Gubernur Sultra, Jumat (31/5/2024).

Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto menegaskan kepada perangkat daerah untuk memitigasi segala potensi yang dapat terjadi.

Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan agar segera memetakan sentra produksi padi di Sultra, agar panen tidak terganggu dengan menyiapkan pompa pengairan.

Baca juga: Awal Musim Kemarau di Sultra Diprediksi Juni 2024, Pj Gubernur Andap Imbau Pemda Siapkan Mitigasi

Kemudian, untuk Dinas Kehutanan agar segera antisipasi apabila terjadi karhutla di wilayah Sultra, dengan menyiapkan petugas yang andal dan memiliki waktu respons yang cepat agar tidak meluas. 

“Sosialisasikan larangan buang puntung rokok sembarangan di daerah yang berpotensi terjadi kebakaran," ucap Andap Budhi Revianto.

Andap juga menginstruksikan kepada BPBD dan Dinas Sosial untuk siaga dan waspada apabila terjadi situasi kedaruratan maupun yang tidak dapat diprediksi.

Selain itu, dirinya berharap agar para insan pers untuk secara masif menginformasikan masyarakat mengenai puncak musim hujan, pancaroba ke musim kemarau dan prakiraan kemarau bulan Juli mendatang.

"Saya tegaskan, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi. Saya tidak mau melihat masyarakat tidak terlayani dengan baik saat terjadi bencana maupun situasi kedaruratan," jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved