Berita Kendari
Mahasiswa PSPPA UHO Kendari Kampanyekan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, Upaya Penanggulangan DBD
Dalam sosialisasi ini, mahasiswa PSPPA mengkampanyekan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, sebagai upaya penanggulangan penyakit DBD.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Universitas Halu Oleo atau UHO Kendari angkatan XI melakukan sosialisasi upaya penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sosialiasi tersebut diselenggarakan di Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Sabtu, (18/5/2024).
Dalam sosialisasi ini, mahasiswa PSPPA mengkampanyekan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, sebagai upaya penanggulangan penyakit DBD.
Mahasiswa PSPPA UHO Kendari, Hesti Sari mengatakan Jumantik ini adalah petugas khusus berasal dari lingkungan sekitar yang secara sukarela dan bertanggung jawab untuk pantau jentik nyamuk.
Dalam hal ini setiap keluarga akan melakukan pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan jentik-jentik nyamuk di rumah masing-masing.
Khususnya tempat-tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk seperti bak mandi dan tempat penampungan atau genangan air bersih lainnya.
Lalu, hasil dari pemeriksaan dan pemantauan tersebut dilaporkan ke pihak kelurahan atau desa maupun ke kecamatan.
Baca juga: Video Viral Siswa Naik Rakit Lewati Jalan Banjir di Muna Barat Sultra, Warga Keluhkan Sering Terjadi
Selain melakukan pemantauan, tugas Jumantik lainnya yakni melaksanakan 3M Plus dan sebagai pelopor dalam menjalani perilaku hidup bersih dan sehat.
3M tersebut yakni Menguras tempat-tempat penampungan air, Menutup rapat semua tempat penampungan air, dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas.
Sedangkan Plusnya yakni memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, tidak menggantung pakaian di dalam kamar.
Kemudian, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, serta menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air.
“Bubuk larvasida atau Abate ini dapat ditaburkan pada penampungan air bersih seperti bak mandi, atau tempat penampungan lain dan mengganti setiap 2 atau 3 bulan sekali,” kata Hesti Sari.
Hesti Sari menyampaikan adapun penyebab DBD ini yakni virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti.
Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, di mana nayamuk Aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.
Nyamuk ini aktif terutama pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang mereka juga menggigit pada malam hari, dan lebih sering ditemukan di dalam rumah yang gelap dan sejuk dibandingkan di luar rumah yang panas.
Video Viral Siswa Naik Rakit Lewati Jalan Banjir di Muna Barat Sultra, Warga Keluhkan Sering Terjadi |
![]() |
---|
Tata Cara Unduh Sertifikat UTBK SNBT 2024, Klik Link snpmb.bppp.kemdikbud.go.id |
![]() |
---|
Video Viral Seorang Pedagang Keluhkan Dugaan Soal Mafia Pasar Laino Muna Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Viral Tumpahan Solar di Jalan Trans Sulawesi Konawe Utara Sultra, Polisi Imbau Pengendara Hati-hati |
![]() |
---|
Si Rame 2024 dan Ayo Memilih untuk Kolaka Timur Jadi Pemenang Maskot dan Jingle Pilkada Koltim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.