Ibadah Haji 2024

Jemaah Haji Sultra, Simak Tips Hindari Dehidrasi, Kaki Melepuh Hingga Heat Stroke Saat di Arab Saudi

Tenaga kesehatan haji Indonesia Sulawesi Tenggara bagikan tips bagi para jemaah haji agar terhindar dari penyakit yang paling sering menyerang saat di

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
Tenaga kesehatan haji Indonesia Sulawesi Tenggara (Sultra) membagikan tips bagi para jemaah haji agar terhindar dari penyakit yang paling sering menyerang saat di Arab Saudi. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) Sulawesi Tenggara (Sultra) membagikan tips bagi para jemaah haji agar terhindar dari penyakit yang paling sering menyerang saat di Arab Saudi.

Untuk diketahui, suhu di Arab Saudi jauh lebih panas dibandingkan di Indonesia yakni mencapai 40 hingga 50 derajat Celcius, sedangkan di Indonesia berada dikisaran 30 derajat Celcius.

Perbedaan suhu yang cukup drastis ini, terkadang membuat para jemaah haji asal Indonesia, termasuk Sulawesi Tenggara (Sultra) terkejut, sehingga diperlukan persiapan yang matang.

TKHI Sultra kloter 29, dr Hikma Jaya mengatakan cuaca panas di Arab Saudi dapat menyebabkan dehidrasi hingga mengalami heat stroke.

Heat stroke ini merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas, karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.

"Penyakit heat stroke ini bisa menyebabkan kejang hingga kematian, sehingga menjadi salah satu penyebab kematian ketika di Arab Saudi," kata dr Hikma Jaya kepada TribunnewsSultra.com, Jumat (3/5/2024).

dr Hikma Jaya menyampaikan untuk menghindari dehidrasi ini, para jemaah haji diimbau untuk konsumsi air minimal 200 mililiter per jam.

Baca juga: Jadwal dan Rute KM Sinabung 4-7 Mei 2024, Banggai, Kota Baubau, Makassar dan Surabaya

Sebanyak 200 mililiter air tersebut diminum secara perlahan-lahan hingga habis, yakni seteguk setiap 15 menit.

Selain itu, para jemaah haji harus mengetahui tanda-tanda jika terkena dehidrasi seperti melihat warna urine, di mana semakin kuning warna urine, maka jemaah haji tersebut terkena dehidrasi.

"Penyakit lainnya berupa kaki melepuh. Di Arab Saudi itu pintu-pintu masjid sangat banyak, yang membuat para jemaah masuk dan keluar masjid dengan pintu berbeda. Akhirnya saat pulang ke pondok atau hotel tidak memakai alas kaki, sehingga banyak yang mengalami kaki melepuh," tuturnya.

Selain itu, penyakit yang sering menyerang jemaah haji yakni penyakit jantung atau penyakit kronis lainnya yang dibawa dari tanah air.

Kemudian, saat jemaah haji terlalu memforsir untuk melakukan ibadah, penyakit terdahulunya juga bisa muncul, seperti hipertensi, gula darah, kencing manis, asma hingga demensia.

"Demensia ini adalah penyakit yang menyebabkan lupa. Kadang jemaah haji yang terkena penyakit ini lupa kalau sedang berada di Arab Saudi," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, dr Hikma Jaya juga mengimbau agar para jemaah haji Sulawesi Tenggara membawa Alat Pelindung Diri (APD) seperti payung, topi, dan kacamata riben.

Baca juga: Mide 98 Tahun Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Sulawesi Tenggara 2024, Asal Kabupaten Kolaka Utara

Karena, cuaca yang panas di Arab Saudi membuat silau mata, sehingga dapat menyulitkan para jemaah melakukan ibadah.

Selain itu, membawa masker yakni masker kain dan medis, dimana masker kain berfungsi untuk menjaga kelembapan agar terhindar dari batuk.

"Kemudian alat pelindung yang paling penting juga adalah senantiasa membawa alas kaki cadangan, karena cuaca panas di Arab Saudi menyebabkan ubin sangat panas, yang membuat kaki melepuh," jelasnya (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved