Kisah Viral

Perjuangan Keluarga 7 Tahun Cari Jumiati Dikira Hilang, Ternyata Tewas Dibunuh Suami di Makassar

Perjuangan keluarga korban selama 7 tahun mencari keberadaan Jumiati, seorang istri yang disebut hilang namun ternyata dibunuh suami sendiri.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini perjuangan keluarga korban selama 7 tahun mencari keberadaan Jumiati, seorang istri yang disebut hilang namun ternyata dibunuh suami sendiri. Peristiwa yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyita perhatian. Bahkan sampai viral di media sosial. 

"Saya terakhir komunikasi (dengan almarhum) pada tahun 2017," ucapnya ditemui di lokasi, Selasa (16/4/2024) sore.

Setelah mendapat kabar dari H jika korban hilang, pihak keluarga langsung mencari keberadaan anak bungsu dari lima bersaudara itu.

"Kita mencari, kita sebarkan fotonya di mana-mana, baik keluarga yang jauh. Kita sebar fotonya untuk mencari ini," terangnya.

Ia sempat bertanya ke H terkait kebenaran Jumiati kabur, namun tidak dijawab dengan jelas.

Sejak korban menghilang, H jarang berinteraksi dengan kakak-kakak Jumiati.

"Dari ringan tangan itu kita curiga memang. Kalau ketemuka juga menghindar setelah itu, takut ditanya. Tidak mau lagi berbaur dengan kita," sambungnya.

Menurutnya, Jumiati merupakan istri yang taat kepada suami dan menyayangi dua anaknya.

Duduk perkara kasus suami bunuh istri di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Setelah enam tahun lamanya, tragedi kelam itu terungkap. Berawal dari pengakuan sang anak kandung yang memendam begitu lama peristiwa yang disaksikannya. Hal inipun membuat kasus suami bunuh istri memiliki titik terang.
Duduk perkara kasus suami bunuh istri di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Setelah enam tahun lamanya, tragedi kelam itu terungkap. Berawal dari pengakuan sang anak kandung yang memendam begitu lama peristiwa yang disaksikannya. Hal inipun membuat kasus suami bunuh istri memiliki titik terang. (Kolase TribunnewsSultra.com)

Selama berumah tangga, Jumiati sering menjadi korban KDRT yang dilakukan H.

"Tidak pernah curhat. Dia (korban) sabar. Dia kalau sudah dipukul langsung datang ke rumahku, namun tidak pernah cerita. Datang saja bermalam, tinggal. Tidak pernah memperlihatkan luka-lukanya," jelasnya.

Ia berharap H dihukum mati sesuai dengan perbuatannya melakukan pembunuhan terhadap Jumiati.

"Kalau kita sekeluarga hukuman mati saja, karena. Kasihan juga anaknya. Kita takut nanti dia (pelaku) dendam sama anaknya. Itu pertimbangan untuk anak, untuk kita juga keluarga," tegasnya.

Polda Sulsel menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Jumiati (35) yang jasadnya ditemukan di pekarangan rumah.

Korban dibunuh suaminya sendiri, H (42) pada 2017 silam.

Jasadnya baru ditemukan 7 tahun setelah kasus pembunuhan tepatnya pada Minggu (14/4/2024).

Proses rekonstruksi dipimpin Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved