7 Fakta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong: Jumlah Korban, Kronologi, Penyebab, Kondisi
Berikut 7 fakta bentrok anggota TNI AL dan Brimob di Sorong, Papua Barat Daya, jumlah korban, kronologi, penyebab bentrokan, serta kondisi terkini.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
“Polri dan TNI selalu dan harus bersinergi dalam melakukan kegiatan,” ujarnya.
5. Video Viral Bentrokan
Sebelumnya, beredar video viral bentrok anggota TNI AL dan Batalion B Pelopor Brimob Polda Papua Barat di Pelabuhan Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4/2024).
Dari tayangan video yang beredar, keributan terjadi di pintu keberangkatan penumpang di Pelabuhan Sorong.
Tampak anggota TNI yang berlari lalu dikejar-kejar kemudian dikeroyok.
Akibat dari peristiwa tersebut, sejumlah anggota TNI AL luka-luka.
Peristiwa tersebut diduga dipicu dari salah paham antara anggota TNI AL dan personel Brimob.
Namun dalam video viral lainnya terlihat sosok berseragam TNI AL memukul seseorang di dalam terminal yang diikuti petugas lainnya.
Dalam video tersebut tampak seorang petugas mendorong seorang pria yang masuk bersama sejumlah pria lainnya.
Petugas lainnya pun menghampiri dan sempat terjadi keributan dan dorong-dorongan antar petugas berseragam loreng dan sejumlah pria berpakaian sipil berwarna hitam.
Dorong-dorongan berujung pemukulan terhadap salah seorang pria yang memakai baju hitam itu.
Baca juga: Kronologi Video Viral Bentrok di Lokasi Jetty Perusahaan Tambang Konawe Utara Sulawesi Tenggara
6. Perusakan Pos Polisi
Setelah keributan di Pelabuhan Sorong, situasi memanas dan bergeser di depan kantor Polresta Sorong Kota.
Informasinya, pimpinan institusi TNI-Polri menggelar mediasi guna menenangkan situasi, namun situasi masih memanas.
Tiga pos polisi dan kantor Polsek KP3 Laut di Kota Sorong, Papua Barat Daya bahkan dilaporkan mengalami kerusakan.
Pantauan TribunSorong.com, sejumlah orang berpakaian preman merusak Pos PAM Operasi Ketupat Mansinam 2024 di Jalan Yos Sudarso, Pos Pelabuhan, dan Pos Lantas.
Begitu juga di Jalan Yos Sudarso, mereka melempari kantor Polsek KP3 Laut menggunakan batu.
Situasi masih memanas ketika massa bergeser ke kantor Polresta Sorong Kota di Jalan Jenderal Ahmad Yani.
Tampak Danpasmar 3 Brigjen TNI Mar Sugianto turun ke jalan mencoba meredam situasi.
7. Komitmen Polda-TNI AL
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Eddizon Isir bersama Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan menggelar konferensi pers terkait bentrok anggota TNI AL dan Brimob.
Peristiwa tersebut berawal terjadi di di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4/2024), yang kemudian meluas.
Turut hadir Danrem 181/PVT Brigjen TNI Totok Sutriono dan Komandan Lantamal XIV Sorong Laksamana Pertama TNI Deny Prasetyo.
Kapolda menegaskan, jajarannya akan memproses pihak-pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.
“Saya selaku Kapolda Papua Barat tentu berkomitmen agar melakukan penyelidikan kasus bentrok tersebut hingga tuntas,” kata Irjen Pol Johnny Eddizon Isir.
“Terkait oknum yang terbukti berbuat kekerasan akan kami tegakkan hukum secara tegas,” jelasnya menambahkan.
Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan pun memberikan dukungan penuh kepada Polda Papua Barat.
Dalam mengusut dan memberikan sanksi keras kepada anggota yang terbukti salah dalam kejadian bentrok di pelabuhan.
“Kami tetap mendukung upaya Polda Papua Barat. Kami juga akan menyelidiki guna penyelesaian masalah,” ujarnya.
Laksamana Muda Hersan pun menyayangkan bentrokan yang terjadi sebab hubungan antara TNI-Polri telah terjalin baik selama ini.
Sementara, Kapolda berharap setelah peristiwa ini sinergitas TNI AL dan Polri tetap terjaga, sebab akan ada hajatan besar yakni Pilkada 2024.(*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan, Tribunsorong.com/Safwan, Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti/Milani Resti Dilanggi/Jayanti TriUtami)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.