Pria Ditikam di Wakatobi saat Lebaran

Penyebab Remaja Tikam Pria Usia 45 Tahun saat Lebaran Idul Fitri di Desa Liya Togo Wakatobi Sultra

Penyebab seorang remaja lelaki berusia 19 tahun, tikam pria berusia 45 tahun saat momen lebaran Idul Fitri di Desa Liya Togo Wakatobi.

Kolase TribunnewsSultra.com
Terungkap penyebab seorang remaja lelaki berusia 19 tahun, tikam pria berusia 45 tahun saat momen lebaran Idul Fitri di Desa Liya Togo, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (10/4/2024) sekitar pukul 11.00 WITA. 

Meski begitu, LS tak ada niatan ataupun rencana membunuh korbannya.

Kronologi Kejadian

Seorang pria di Desa Liya Togo, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penganiayaan hingga tewas. Peristiwa mengenaskan tersebut terjadi saat momen perayaan lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi, Rabu (10/4/2024) siang.
Seorang pria di Desa Liya Togo, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penganiayaan hingga tewas. Peristiwa mengenaskan tersebut terjadi saat momen perayaan lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi, Rabu (10/4/2024) siang. (dokumentasi warga)

Peristiwa tersebut terjadi saat momen acara adat Posepaa digelar usai shalat Ied atau Idul Fitri di kawasan Benteng Keraton Liya, Rabu (10/4/2024) sekitar pukul 11.00 WITA.

Dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Kasat Reskrim Polres Wakatobi, AKP M Ady Kesuma, S.H., M.H., dibeberkan kronologi kejadian tragis yang menimpa pria berinisial K (45).

Saat itu, situasi kawasan Benteng Keraton Liya sebagai tempat acara adat Posepaa tengah ramai oleh warga yang hendak menonton.

Posepaa adalah atraksi budaya di mana, sejumlah pria saling menendang namun tetap berpegangan sebagai bentuk persatuan.

Biasanya, Posepaan kerap kali digelar pada setiap momen hari keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha.

Pada peristiwa tragis yang terjadi di Desa Liya Togo ini, pelaku LS (19) bertemu dengan korban di acara Posepaan tersebut.

Menurut AKP M Ady Kesuma, pelaku tak berniat untuk melakukan aksi penikaman.

Ia justru datang untuk menyaksikan atraksi budaya Posepaa.

Terlebih, LS sudah lama merantau di wilayah Indonesia Timur.

Namun tetiba ia bertemu korban, yang juga berada di lokasi Posepaa.

Pengakuan pelaku dari hasil interogasi, aksi penikaman tersebut diduga dilandasi dendam.

Hingga saat mengetahui keberadaan korban ada di tempat yang sama dengan dirinya, pelaku lantas mencoba mengejar perlahan.

Setelah berpas-pasan dengan korban, pelaku pun sontak mencabut sebilah badik.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved