Berita Muna

Penampakan Benteng Tiworo Muna Barat Sulawesi Tenggara, Dibangun Sangia Barakati Abad ke-16

Penampakan Benteng Tiworo di Kelurahan Waumere, Tiworo Kepulauan, Kabupaten Muna Barat, dibangun abad ke-16 Raja La Ode Asmara atau Sangia Barakati.

Penulis: La Ode Risman Hermawan | Editor: Muhammad Israjab
La Ode Risman Hermawan
BENTENG TIWORO - Benteng Tiworo merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Tiworo yang dibangun pada abad ke-16 oleh Raja La Ode Asmara atau Sangia Barakati. Benteng Tiworo di Kelurahan Waumere, Kecamatan Tiworo Kepulauan, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara. (TribunnewsSultra.com/La Ode Risman Hermawan) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, MUNA - Beginilah penampakan Benteng Tiworo di Kelurahan Waumere, Kecamatan Tiworo Kepulauan, Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Benteng itu merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Tiworo yang dibangun abad ke-16 Raja La Ode Asmara atau Sangia Barakati

Peninggalan sejarah tepat berada di tengah wilayah Laworo, Ibu Kota Kabupaten Muna Barat itu, masih berdiri kokoh. 

Struktur benteng tersusun dari batu-batu kecil dan besar, dengan lebar 4 meter serta tinggi bervariasi, dari 3 sampai 4 meter. 

Baca juga: Kisah Wa Ode Nursanti Wanita Asal Muna Sukses Buka Dua Bisnis Kuliner di Kendari Sulawesi Tenggara

Nampak batu tersusun rapi itu dibangun membentuk persegi.

Dulu, benteng digunakan sebagai tempat pemerintah dan pertahanan.

Selain pertahanan, kawasan benteng juga digunakan lokasi pelantikan para raja. 

Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, Kamis (29/2/2024) lalu, pintu masuk terdapat gerbang terbuat dari kayu dan beratap seng. 

Dalam kawasan benteng memiliki luas sekitar 2 hektare itu, terdapat salah satu masjid bernama Sangia Barakati

Masjid itu juga dibangun Raja Tiworo La Ode Asmara tahun 1469. 

Baca juga: Kondisi SD di Muna Barat Atap dan Plafonnya Rusak, saat Hujan Siswa Belajar di Teras Kelas

Namun kini bangunan dalam tahap renovasi dan bentuk aslinya telah berubah. 

Selain masjid, dalam kawasan benteng juga terdapat banyak makam. 

Meski berada sangat dekat dengan pemukiman warga, kawasan benteng tampak sepi tak berpenghuni. 

Warga Kelurahan Waumere, Imon (23), mengaku sangat jarang pengunjung mendatangi kawasan benteng. 

“Jarang, hampir tidak ada malah,” ungkapnya. 

Kawasan Benteng Tiworo hanya ramai saat acara-acara kebudayaan diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat

“Ramai kecuali ada kegiatan di situ,” ujarnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Risman Hermawan)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved