Oknum Kades di Mubar Dilapor Polisi

Oknum Kades di Muna Barat dan Warga Saling Lapor ke Polisi Kasus Penganiayaan, Ada Hubungan Keluarga

AR, oknum kepala desa di Kecamatan Wadaga, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, dan pria berinisial MR ternyata masih punya hubungan keluarga.

Penulis: La Ode Risman Hermawan | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/La Ode Risman Hermawan
KEPALA DESA : AR, oknum kepala desa di Kecamatan Wadaga, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, yang saling lapor dengan warganya berinisial MR. AR dan MR ternyata masih punya hubungan keluarga. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, MUNA - AR, oknum kepala desa di Kecamatan Wadaga, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, dan pria berinisial MR ternyata masih punya hubungan keluarga.

Keduanya saling lapor ke polisi soal kasus penganiayaan setelah bertikai karena berbeda pilihan calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2024.

Insiden penganiayaan tersebut terjadi pada Senin (12/2/2024) lalu atau dua hari sebelum Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024).

Laporan AR dan MR pun diterima Polsek Lawa pada Selasa (13/2/2024).

AR mengatakan dia dan MR masih punya hubungan keluarga.

MR yang merupakan anggota Sekretariat TPS adalah anak kepala dusun.

“Itu sebenarnya kemenakan, anaknya saya punya perangkat, anak kepala dusun. Dia itu Sekretariat TPS. Saya juga yang SK-kan jadi Sekretariat TPS. Sehari-hari MR tinggal di rumah,” kata AR, Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Pengakuan Oknum Kepala Desa di Muna Barat Sultra Saling Lapor dengan Warganya Kasus Penganiayaan

AR yang mengaku memukul MR terlebih dulu telah meminta maaf.

“Habis kejadian kita duduk kembali. Ada juga orang di situ, sibuk-sibuk orang mau bikin TPS. Duduk cerita kembali, saling minta maaf sore itu,” ujarnya.

Namun sehari setelah kejadian, AR mendapatkan informasi MR melaporkan dirinya ke polisi.

“Besoknya ada kabar dia melapor. Ternyata saat komunikasi di Polsek Lawa, yang antar MR itu caleg. Di Polsek Lawa pun dia masih ragu-ragu untuk melapor. Seperti ditumpangi begitu,” ungkapnya.

Merasa MR ditumpangi, AR pun akhirnya melapor ke Polsek Lawa, meski telah saling memaafkan sehari sebelumnya.

“Saya pikir karena ditumpangi, jangan sampai panjang, saya juga harus melapor. Kalau dipikir saya juga korban. Artinya saya juga luka. Akhirnya saya juga melapor,” bebernya.

Usai saling lapor itu, AR mengaku mendatangi rumah MR untuk kembali menyampaikan permintaan maaf.

Baca juga: BREAKING NEWS Oknum Kades di Muna Barat Sulawesi Tenggara Dilaporkan ke Polisi Kasus Penganiayaan

Saat pertemuan, MR pun tidak mempermasalahkan kasus saling pukul itu, tetapi tetap ingin menyelesaikannya sesuai hukum yang berlaku.

“Intinya saya menyampaikan bahwa saya khilaf, minta maaf. Tapi lagi-lagi tidak ada keputusan. MR bilang tidak ada masalah, tapi ada keluarganya yang waktu itu bersikeras. Tidak boleh, harus selesai di polisi katanya,” jelas AR.

AR menerima keputusan itu, tetapi dia mengaku telah berusaha menyelesaikannya secara damai dan kekeluargaan.

“Artinya saya punya niat baik untuk itu, tapi dia harus sadar juga bahwa korban ini sekaligus juga terlapor,” katanya.

Sebelum kejadian, awalnya AR hendak meminta MR untuk mendukung salah satu calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2024.

Menurut AR, caleg tersebut merupakan ahli pendamping desa.

“Saya kasih tahu, kamu ikut saja saya di pemilihan. Kamu pilih ini, yang berkaitan dengan desa, karena ahli pendamping desa,” ujarnya.

Baca juga: Kronologi Kepala Desa di Muna Barat Aniaya Warganya Sendiri, Diminta Dukung Caleg Tapi Ditolak

Namun permintaan AR ditolak MR.

AR mengaku bahkan dibentak MR yang sedang dalam pengaruh minuman keras.

“Tidak bisa katanya. Tinggi nada bicaranya. Ternyata dia mabuk, mabuk kencang. Saya tidak tahu. Seandainya saya tahu, saya tidak bicara soal itu,” katanya.

Menurut AR, nada bicara MR yang semakin tinggi membuatnya tersulut emosi.

Dia pun memukul pipi MR.

Sementara MR membalas dengan memukul mata sebelah kiri AR.

“Lama diskusi begitu, semakin tinggi dia bicara, semakin kasar. Di situ saya tersulut. Saya pukul satu kali, dia juga balas. Dia pukul mataku, saya luka juga. Kalau dia kena pipinya,” ungkapnya.

Baca juga: KPU Kendari Mulai Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Tingkat Kota 29 Februari, Sisa Poasia dan Puuwatu

Usai saling pukul, AR dan MR sempat kembali duduk bersama.

Keduanya pun sempat saling meminta maaf. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Risman Hermawan)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved