Oknum Kades di Mubar Dilapor Polisi
Pengakuan Oknum Kepala Desa di Muna Barat Sultra Saling Lapor dengan Warganya Kasus Penganiayaan
AR mengatakan kasus penganiayaan yang dilaporkan ke Polsek Lawa ini terjadi pada Senin (12/2/2024) lalu atau dua hari sebelum Pemilu 2024.
Penulis: La Ode Risman Hermawan | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, MUNA BARAT - Inilah pengakuan AR, oknum kepala desa di Kecamatan Wadaga, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, usai saling lapor polisi dengan warganya berinisial MR soal kasus penganiayaan.
AR mengatakan kasus penganiayaan yang dilaporkan ke Polsek Lawa ini terjadi pada Senin (12/2/2024) lalu atau dua hari sebelum Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024).
“Kejadiannya itu tanggal 12 Februari 2024, dua hari sebelum Pemilu 2024,” kata AR kepada TribunnewsSultra.com, Selasa (27/2/2024).
Sementara laporan keduanya diterima Polsek Lawa pada Selasa (13/1/2024).
“Dia melapor pagi sekitar jam 9, saya nanti sore, jam 6. Laporanku juga diterima. Divisum juga saya malam itu di Puskesmas Lawa. Jam 8 kalau saya tidak salah,” ujar AR.
Baca juga: Kronologi Kepala Desa di Muna Barat Aniaya Warganya Sendiri, Diminta Dukung Caleg Tapi Ditolak
AR menjelaskan dia dan MR masih memiliki hubungan keluarga.
MR merupakan anggota Sekretariat TPS sekaligus anak dari perangkat desa.
“Itu sebenarnya kemenakan, anaknya saya punya perangkat, anak kepala dusun. Dia itu Sekretariat TPS. Saya juga yang SK-kan jadi Sekretariat TPS. Sehari-hari MR tinggal di rumah,” jelasnya.
Sebelum kejadian, awalnya AR hendak meminta MR untuk mendukung salah satu calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2024.
Menurut AR, caleg tersebut merupakan ahli pendamping desa.
Baca juga: Pj Bupati Mubar La Ode Butolo Ingatkan Camat dan Kepala Desa Jaga Keamanan Pemilu 2024 di Muna Barat
“Saya kasih tahu, kamu ikut saja saya di pemilihan. Kamu pilih ini, yang berkaitan dengan desa, karena ahli pendamping desa,” ujarnya.
Namun permintaan AR ditolak MR.
AR mengaku bahkan dibentak MR yang sedang dalam pengaruh minuman keras.
“Tidak bisa katanya. Tinggi nada bicaranya. Ternyata dia mabuk, mabuk kencang. Saya tidak tahu. Seandainya saya tahu, saya tidak bicara soal itu,” katanya.
Menurut AR, nada bicara MR yang semakin tinggi membuatnya tersulut emosi.
Baca juga: BREAKING NEWS Oknum Kades di Muna Barat Sulawesi Tenggara Dilaporkan ke Polisi Kasus Penganiayaan
pengakuan
oknum kepala desa
oknum kades
Muna Barat
Mubar
Sulawesi Tenggara
Sultra
penganiayaan
TribunBreakingNews
Kondisi Korban Penganiayaan Sekelompok OTK di Kendari Sulawesi Tenggara, Satu Jari Tangan Kiri Putus |
![]() |
---|
Kronologi Dugaan Penganiayaan Pelajar SMP Viral di Buton Tengah Sulawesi Tenggara Dibeberkan Polisi |
![]() |
---|
Oknum Dokter di Kendari Sulawesi Tenggara Bantah Dugaan Penyekapan dan Penganiayaan Apoteker |
![]() |
---|
Polisi Beberkan Motif Dugaan Penganiayaan Pelajar SMP yang Viral di Buton Tengah Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Seorang Dokter di Kendari Sulawesi Tenggara Dilaporkan Dugaan Penganiayaan Apoteker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.