Sultra Memilih

Petugas KPPS Bukit Wolio Indah Baubau Sultra Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau menggelar Simulasi Pungut dan Hitung Pemilu 2024.

Penulis: Harni Sumatan | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan Pemilu 2024. Kegiatan simulasi tersebut digelar pada Jumat (9/2/2024) dengan melibatkan 30 petugas KPPS Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan Pemilu 2024.

Kegiatan simulasi tersebut digelar pada Jumat (9/2/2024) dengan melibatkan 30 petugas KPPS Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ketua KPPS Kelurahan Bukit Wolio Indah, Zulhidayat menjelaskan hal ini dilaksanakan memenuhi jadwal yang diberikan oleh KPU untuk pemantapan jelang Pemilu 2024.

"Kami lakukan beberapa hal juga seperti reka adegan konflik yang mungkin akan terjadi pada hari pemungutan suara nanti," jelasnya, Jumat (9/2/2024).

Zulhidayat menjelaskan kegiatan simulasi juga dilakukan demi kelancaran dan pemantapan pemungutan dan perhitungan suara Pemilu 2024.

Baca juga: KPU Konawe Mulai Distribusi Logistik Pemilu 2024 ke Panitia Pemilihan Kecamatan, Jadwal Lengkapnya

"Kami berharap simulasi ini dapat memberikan pengetahuan lebih, sebab KPPS di kelurahan kami banyak berasal dari pemilih pemula yang perlu dibimbing lebih menyeluruh," tambahnya.

Kata Zulhidayat, selama pelaksanaan simulasi pemungutan dan penghitungan tidak ada kendala, karena seluruh anggota juga kooperatif.

Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, 30 petugas KPPS berperan sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih tambahan (DPTb), dan Daftar Pemilih Khusus (DPK).

Ke-30 petuga KPPS tersebut dibagi menjadi pemilih yang tidak dapat menyalurkan hak pilihnya, penyandang disabilitas, hingga ibu hamil.

Seorang ibu yang berperan sebagai ibu hamil tampak masuk ke dalam lokasi TPS, karena ibu hamil merupakan pemilih prioritas, maka didahulukan.

Baca juga: 190 Petugas KPPS di Sulawesi Tenggara Mengundurkan Diri Jelang Pemilu 14 Februari 2024, Alasannya

Lalu, adapula pemilih disabilitas yang datang bersama seorang pendamping untuk menggunakan hak pilihnya karena tidak dapat baca dan tulis.

Seorang pemilih yang datang dengan tidak membawa formulir C6 (undangan) serta tidak membawa e-KTP yang berakhir diamankan oleh PAM TPS.

Kegiatan simulasi pemungutan dan penghitungan dilaksanakan menyerupai kemungkinan konflik yang terjadi pada 14 Februari 2024. (*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved